Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di samping animo positif dari pengunjung GIIAS dan diler, TAM sendiri telah melakukan serangkaian riset pasar dengan melibatkan Toyota Prius PHV, yang unitnya dikirim dari Jepang.
“Kami sebagai TAM sedang request kepada TMC (Toyota Motor Corporation) secepatnya memperkenalkan PHEV. Itu yang bisa kami katakan, karena kita masih menunggu approval dari prinsipal,” ucap Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandi saat ditemui di sela-sela penyelenggaraan GIIAS 2019 di ICE BSD City, Tangerang.
Ia menambahkan, bila TAM sudah mendapatkan restu dari prinsipal akan segera menjualnya dan melengkapi jajaran mobil berbasis elektrifikasi yang lain.
“Kalau bisa tahun ini yang di tahun ini,” imbuhnya.
Menyoal harga, Anto memang belum bicara secara gamblang. Diharapkan, Toyota Prius PHV ini bisa terjual dengan banderol di bawah Rp 1 miliar.
ADVERTISEMENT
“Sejauh ini populasi Prius di Indonesia tak banyak hanya satu dua saja per tahun. Malah setahun belakangan ini tak ada lagi jualan Prius dan fokus penjualan Camry dan C-HR hybrid,” tuturnya.
Toyota Prius PHV menjadi bahan uji coba kendaraan berbasis listrik oleh enam universitas. Soal spesifikasi, mobil ramah lingkungan tersebut mengusung mesin bakar 1.8L, dikombinasi dengan motor listrik 53 kW.
Sementara baterainya bertipe lithium-ion berkapasitas 8,80 kWh dengan tegangan 351,5 volt. Bila hanya memanfaatkan baterai saja, sanggup menempuh jarak 40 km berdasarkan hitungan EPA, sementara klaim Toyota di 64 km.
Sementara bila mengombinasikan kerja mesin bakar dengan volume tangki dan baterai terisi penuh, total jarak yang mampu ditempuh mencapai 1.030 kilometer.
ADVERTISEMENT