Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selebihnya juga tidak ada rombakan mesin, yang artinya juga masih mengandalkan mesin seperempat liter pada model terdahulu, yang belum mengadopsi teknologi VVA.
Lalu seperti apa rasanya mengendarai ubahan pada motor sport ber-fairing ini? Apakah ada perbedaan yang signifikan? Berikut ulasannya.
Posisi berkendara
Karena cuma punya muka baru, maka rasa duduk di new Yamaha R25 terbaru ini bisa dibilang sama saja. Reporter kumparan yang menjajalnya dengan postur 171 cm tampak bisa menapak sempurna kedua kakinya.
Padahal bila mengacu data teknis, tinggi joknya mencapai 780 mm. Hal ini karena jok pengendaranya terbilang ramping sehingga posisi kaki tidak begitu keluar, yang menyebabkan bisa menapak tanpa jinjit.
Cuma ada sedikit perbedaan pada posisi tangannya. Setangnya direvisi jadi lebih rendah dan lebar, akibatnya posisi badan jadi lebih membungkuk. Tapi tidak terlalu parah, untuk dikendarai sehari-hari, rasanya masih acceptable.
Performa mesin
ADVERTISEMENT
Menyoal performa mesin sayangnya tidak banyak yang bisa dieksplorasi, karena memang dapur pacunya ini tidak mendapat rombakan.
Kalau dari spesifikasi, mesin 250 cc DOHC 2-silindernya ini menjanjikan tenaga 35,5 dk pada 12.000 rpm dan torsi maksimum 23,6 Nm yang dapat dicapai pada putaran 10.000 rpm.
Memang tarikannya langsung terisi pada setiap giginya. Mau dari bawah sampai menengah pun tetap bertenaga. Apalagi kalau sudah lewat 7.000 rpm dan mesin mulai meraung, rasanya ingin selalu tarik gas motor ini sampai redline.
Handling
Nah perbedaan baru terasa pada sektor ini nih. Suspensi inverted teleskopiknya ini bikin kenyamanannya bertambah. Saat lagi macet-macetan atau kondisi stop and go, ayunannya sangat terasa.
ADVERTISEMENT
Menikung dengan kecepatan rada tinggi pun juga jadi lebih pede, karena dengan suspensi tersebut gaya tekan ke bawahnya lebih besar. Ketika mencoba meliuk di sirkuit jalanan BSD pun tidak terasa kendala sama sekali.
Konsumsi bensin
Pengetesan yang dilakukan selama seminggu dengan jarak tempuh harian 35 km, pada layar panel instrumennya tercatat konsumsi rata-rata 24 sampai 26 km per liter. Dengan catatan, gaya pengendaraan yang bervariasi, mulai dari agresif, santai, sampai menerapkan 'Eco mode'.
Kesimpulan: Versi ABS jadi rekomendasi
Pada pengetesan harian kali ini, new Yamaha R25 beberapa kali kami coba untuk berakselerasi cepat dan melaju pada kecepatan tinggi. Pada saat itu pula kami hampir terpeleset karena ban depan mengunci saat pengereman mendadak. Maklum, unit yang kami coba belum berteknologi ABS.
Oleh karenanya, tidak ada salahnya bagi kamu yang kepincut motor ini, pilihlah yang sudah ada ABS, ya meskipun harus ditebus Rp 6,360 juta lebih. Pertimbangannya adalah tentunya keselamatan, performa mesinnya yang bertenaga, harus diimbangi dengan pengereman yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Oh iya soal ergonomi, handling dan konsumsi bensin, kami rasa cukuplah kalau dijadikan tunggangan sehari-hari. Maka dari itu, new Yamaha R25 ini patut untuk dipertimbangkan ketimbang motor sejawatnya.