Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
9 Fakta Menarik Hasil Lulusan Bidikmisi ITB
7 April 2018 19:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Kalau menurut kami dan pengalaman dari ITB, program ini dapat dikatakan berhasil. Semoga demikian juga dengan kampus lainnya. Saya dengar Kemenristek (red: Kemenristekdikti/Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) akan/sedang melakukan tracer study terhadap seluruh alumni Bidikmisi. Dari sana diharapkan akan didapat gambaran yang lebih besar,” ujar Sandro kepada kumparan melalui pesan singkat, Jumat (6/4).
Tracer study ini sendiri sebenarnya baru dilakukan pada alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010 sebagai angkatan pertama program Bidikmisi. Sandro menjelaskan, program Bidikmisi diluncurkan pemerintah sejak 2010 lalu sebagai terobosan guna mengangkat masyarakat dari golongan ekonomi bawah agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendidikan.
Dikutip dari buku Report Tracer Study ITB Bidikmisi Angkatan 2010 yang dirilis sekitar dua pekan lalu, analisis alumni ITB angkatan 2010 peserta Bidikmisi ini pada dasarnya menggunakan data yang diperoleh dari hasil penyelenggaraan Tracer Study ITB tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Target responden pada penelitian Tracer Study ITB 2017 itu sendiri adalah alumni ITB angkatan 2010 dengan total 2.922 orang. Dari total tersebut, sebanyak 2.651 orang atau sebanyak 91 persen berpartisipasi dalam pengisian kuesioner Tracer Study ITB 2017 hingga tuntas.
Berdasarkan hasil sorting data Tracer Study ITB 2017 ini, diperoleh data sebanyak 469 responden mengaku pernah mengikuti program Bidikmisi.
Jumlah kuota mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi ITB pada tahun 2010 adalah sebanyak 450 orang. Perbedaan jumlah responden yang mengaku pernah mengikuti program Bidikmisi sangat mungkin terjadi mengingat adanya penerima Bidikmisi yang dihentikan beasiswanya di tengah jalan dan/atau kemudian ada mahasiswa lain yang menggantikannya, sehingga secara total jumlah penerima Bidikmisi akan lebih banyak dari total kuota.
ADVERTISEMENT
“Sesuai dengan pedoman bidik misi dari Kemenristekdikti, beasiswa mereka perlu dievaluasi dari waktu ke waktu. Jadi tiap semesternya di ITB dievaluasi,” jelas Sandro.
Dari hasil evaluasi tersebut kemudian ada peserta yang program Bidikmisinya dihentikan dan kemudian ada peserta baru yang menggantikan. Penghentian tersebut didasarkan pada hasil evaluasi dari berbagai faktor.
“Di antaranya faktor akademik, lalu apakah ada pelanggaran yang dilakukan dan sejenisnya. Juga hal lain seperti kematian, atau yang bersangkutan memilih berhenti kuliah karena alasan tertentu dan sejenisnya,” papar Sandro.
Sandro mencontohkan, khusus untuk faktor akademik, mahasiswa Bidikmisi harus punya IPK di atas 2,5. “Kalau kurang dari itu tidak langsung dihentikan tapi diberikan SP (Surat Peringatan), sampai 3 kali maksimum.”
ADVERTISEMENT
Dalam hasil tracer study yang dirilis dua pekan lalu ini terdapat beberapa fakta menarik. Setidaknya ada sembilan fakta menarik soal alumni Bidikmisi ITB, seperti yang dipaparkan sebagai berikut.
1. Punya IPK rata-rata di atas IPK rata-rata Angkatan
Alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010 memiliki IPK rata-rata 3,31. Sementara alumni ITB angkatan 2010 secara keseluruhan memiliki IPK rata-rata 3,26.
2. Sebagian besar lulus tepat waktu
Sebagian besar alumni ITB angkatan 2010 peserta Bidikmisi, yakni sekitar 57 persen, lulus tepat waktu atau mengenyam waktu studi selama empat tahun. Secara persentase, angka ini lebih besar dibanding alumni ITB angkatan 2010 secara keseluruhan yang lulus tepat waktu empat tahun, yakni sebesar 55 persen.
ADVERTISEMENT
Selain 57 persen lulus selama empat tahun, sekitar 21 persen para peserta Bidikmisi ITB angkatan 2010 lainnya lulus selama 4,5 tahun dan sekitar 9 persen lainnya lulus selama 5 tahun.
3. Sebagian mahasiswa gunakan uang beasiswa untuk bantu keluarga
Sebanyak 10,9 persen mahasiswa Bidikmisi menggunakan beasiswa untuk membantu biaya hidup keluarga. Hal ini cukup mengejutkan jika mengingat jumlah dana beasiswa dari pemerintah terbatas, yaitu Rp 1 juta per bulan per mahasiswa.
4. Sebagian besar mencari penghasilan tambahan saat kuliah
Karena uang beasiswa yang didapatkan terbatas, kebanyakan peserta Bidikmisi mencari penghasilan tambahan di sela-sela waktu kuliah mereka. Tercatat, sebanyak 63 persen mahasiswa Bidikmisi mencari penghasilan tambahan saat kuliah.
ADVERTISEMENT
5. Sebagian besar kembali ke daerah asal
Yang menarik lainnya dari hasil tracer study ini adalah sebanyak 77 persen alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010 kembali ke daerah asal.
6. Sebagian besar punya penghasilan rata-rata 7,5 juta per bulan
Salah satu hal yang dapat dikatakan berhasil dari program Bidikmisi di ITB ini adalah adanya data bahwa sebagian besar alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010 telah memiliki penghasilan yang layak, yakni rata-rata sekitar 7,5 juta per bulan. Sebab, sebagaimana disebutkan di atas, tujuan program Bidikmisi ini adalah untuk mengangkat masyarakat dari golongan ekonomi bawah agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendidikan
Tercatat, sebanyak 68 persen alumni berkarier di perusahaan dengan penghasilan rata-rata 7,5 juta per bulan. Sebanyak 5 persen alumni berwirausaha dengan penghasilan rata-rata 9,5 juta per bulan. Selain itu, sekitar 15 persen alumni melanjutkan studi.
ADVERTISEMENT
7. Sebagian besar bekerja sesuai bidang studi yang dipelajari
Dari alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010 yang bekerja di atas, sebagian besarnya, yakni 72 persen, mengaku bekerja sesuai dengan pembelajaran yang mereka dapatkan di bangku kuliah.
8. Cepat mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah
Rata-rata waktu tunggu alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010 untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah adalah 3 bulan. Waktu tunggu kerja dari alumni ITB angkatan 2010 peserta Bidikmisi secara garis besar tidak memiliki perbedaan dengan waktu tunggu alumni ITB angkatan 2010 secara keseluruhan, yakni sama-sama 3 bulan.
9. Sebagian alumni kini berdomisili di luar negeri
Sebanyak 29 alumni Bidikmisi ITB angkatan 2010 kini berdomisili di luar negeri. Kebanyakan dari mereka, yakni 11 orang, berada di Jepang. Terbanyak kedua, yakni 7 orang lainnya, berada di Belanda.
ADVERTISEMENT