Apa Benar Merokok Ganja Bisa Tingkatkan Kesuburan Pria?

1 September 2019 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganja medis yang diolah menjadi rokok di Pharmocann, salah satu perusahaan ganja medis Israel. Foto: REUTERS / Amir Cohen
zoom-in-whitePerbesar
Ganja medis yang diolah menjadi rokok di Pharmocann, salah satu perusahaan ganja medis Israel. Foto: REUTERS / Amir Cohen
ADVERTISEMENT
Hasil sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa pria yang merokok ganja mungkin memiliki peluang yang lebih besar untuk memiliki anak dibanding pria yang tidak merokok ganja. Laporan hasil riset ini sudah dipublikasikan di jurnal Human Reproduction pada 14 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Riset ini melibatkan ratusan pasangan yang sedang menjalani perawatan kesuburan. Dalam riset ini para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengaku memakai ganja memiliki kemungkinan keguguran yang lebih tinggi ketimbang wanita yang mengaku tidak memakai ganja.
Namun yang menarik, para peneliti menemukan, pasangan yang pihak prianya mengaku menggunakan ganja memiliki peluang yang lebih baik untuk memiliki anak, dibandingkan dengan pasangan yang pihak prianya tidak menggunakan ganja. Menurut para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health itu, temuan ini sungguh tidak terduga dan mengejutkan.
Perkebunan ganja yang dikembangkan oleh perusahaan Kanada yang sudah listing di bursa, Cronos Group. Foto: Chris Wattie/Reuters
Dalam riset ini diketahui, pria yang mengaku pernah merokok ganja memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi secara rata-rata daripada pria yang tidak pernah menggunakan ganja.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, temuan baru ini tidak berarti bahwa para pria harus mulai merokok ganja untuk meningkatkan kesuburan mereka. Para peneliti mengatakan, yang bisa mereka bilang adalah ganja mungkin tidak memiliki efek berbahaya pada kesuburan pria. Para peneliti tidak berpikir temuan mereka ini harus diambil sebagai bukti bahwa ganja memiliki efek menguntungkan bagi pria yang sedang menjalani perawatan kesuburan.
Ada kebutuhan mendesak untuk diadakannya "penelitian lanjutan guna memperjelas peran penggunaan ganja pada reproduksi manusia dan kesehatan keturunannya," tulis para peneliti menyimpulkan, sebagaimana dilansir Live Science.
Meskipun penggunaan dan legalisasi ganja di seluruh dunia semakin meningkat, para ilmuwan hanya tahu sedikit tentang bagaimana zat tersebut berpengaruh pada
Dalam riset terbaru ini, para peneliti menganalisis informasi dari 200 pasangan yang menjalani perawatan kesuburan di Massachusetts General Hospital antara 2005 dan 2017. Para peneliti juga memasukkan data 220 wanita tambahan yang menjalani perawatan kesuburan, tetapi tidak memiliki pasangan ke dalam penelitian ini.
ADVERTISEMENT
Para peserta itu ditanya apakah mereka sedang menggunakan ganja, pernah menggunakan ganja di masa lalu, atau tidak pernah menggunakannya.
Secara keseluruhan, 44% wanita dan 61% pria dalam penelitian ini melaporkan bahwa mereka pernah mengisap ganja pada titik tertentu dalam hidup mereka. Tetapi hanya 12 wanita (3%) dan 23 pria (12%) dalam riset ini yang mengatakan bahwa saat ini mereka masih menggunakan ganja.
Ilustrasi Tanaman Ganja Foto: Pixabay
Di antara sejumlah kecil wanita yang mengatakan bahwa mereka masih merokok ganja saat hamil selama masa penelitian ini, lebih dari 50%-nya mengalami keguguran. Angka itu lebih besar dibandingkan dengan hanya 26% dari wanita yang pernah menjadi pengguna ganja atau yang tidak pernah menggunakan obat yang mengalami keguguran.
Di sisi lain, di antara pasangan yang pihak prianya masih menggunakan saat menjalani perawatan kesuburan, 48% di antaranya akhirnya memiliki memiliki bayi. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan hanya 29% kelahiran bayi dari pasangan yang pihak prianya adalah pengguna ganja di masa lalu atau yang tidak pernah menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Kaitan tersebut tetap ada bahkan setelah para peneliti memperhitungkan beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesuburan, termasuk usia, etnis, indeks massa tubuh (IMT) peserta, riwayat merokok tembakau, asupan kopi, penggunaan alkohol, dan penggunaan kokain.
Saat ini makin banyak pasien yang bertanya soal efek ganja terhadap kesuburan. "Setidaknya setiap minggu, saya memiliki pasien yang bertanya kepada saya tentang efek ganja terhadap kesuburan pria," kata Dr. Neel Parekh, ahli urologi yang mengkhususkan diri dalam bidang kesuburan pria dan kesehatan pria di Glickman Urological & Kidney Institute di Cleveland Clinic. "Tidak ada jawaban bagus yang bisa kita berikan kepada mereka."
Dalam hal ini, hasil riset terbaru ini adalah "langkah ke arah yang benar," kata Parekh yang tidak terlibat dalam riset ini kepada Live Science.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, hasil riset terbaru ini dengan sendirinya tidak cukup bagi dokter untuk merekomendasikan kaum pria untuk merokok ganja sebelum menjalani perawatan kesuburan.
Parekh mencatat bahwa dengan hanya 23 pria dalam riset yang melaporkan masih menggunakan ganja, "sulit untuk membuat pernyataan besar yang mengatakan bahwa ganja akan meningkatkan tingkat keberhasilan" dengan perawatan kesuburan.
Tetapi Parekh setuju dengan para peneliti bahwa, alih-alih menunjukkan manfaat semata, riset ini menunjukkan bahwa merokok ganja mungkin tidak mengurangi peluang keberhasilan perawatan kesuburan ketika pria menggunakannya.