Benarkah Tidur Sambil Nyalakan Kipas Angin Tidak Baik untuk Kesehatan?

29 Juli 2018 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kipas angin (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kipas angin (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamu mungkin pernah dinasihati oleh orang tua agar jangan tidur sambil menyalakan kipas angin karena akan menyebabkan masuk angin. Tapi, kadang-kadang rasa panas saat tidur membuatmu ‘nekat’ untuk tetap tidur sambil memasang kipas angin.
ADVERTISEMENT
Apakah tidur sambil menyalakan kipas angin buruk untuk kesehatan?
Menurut ahli pulmonologi (ahli penyakit pernapasan) Dr. Len Horovitz dari Lenox Hill Hospital, New York City, tidur dengan kipas angin sebenarnya tidak akan menyebabkan masalah kesehatan.
“Kipas angin tidak beracun. Tidak ada yang salah dengan udara yang mengalir,” kat Horovitz dilansir Live Science.
Meskipun kipas angin itu sendiri tidak akan menyebabkan penyakit, Horovitz mengatakan ada beberapa hal yang perlu diwaspadai ketika tidur sambil memasang kipas angin. Salah satunya, kamu mungkin akan mengalami rasa kering di mulut dan lubang hidung.
Ilustrasi Tidur yang Cukup (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tidur yang Cukup (Foto: Thinkstock)
Selain itu, kipas angin dapat menyebarkan debu sehingga bagi yang memiliki alergi, sebaiknya bersiap-siap dengan kemungkinan alergimu kambuh karena debu yang disebarkan oleh kipas angin.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Horovitz menyarankan untuk menggunakan penyaring udara di kamar untuk mencegah debu menumpuk dan menyebabkan munculnya alergi. Dan bila hidung mulai terasa kering saat menggunakan kipas angin terlalu lama, basahi lubang hidung dengan menggunakan air asin.
Ilustrasi kipas. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kipas. (Foto: Pexels)
Yang juga perlu diwaspadai, udara dingin juga dapat menyebabkan kontraksi otot, sehingga tidur terlalu lama terkena angin dingin di malam hari dapat menyebabkan leher kaku di pagi hari. Tapi menurut Horovitz, masalah ini lebih umum terjadi pada orang yang tidur dengan menggunakan AC.
Jika kamu tidur dengan menggunakan AC di malam hari, sebaiknya atur agar AC jangan lebih dingin dari suhu 20 derajat Celcius.