Kisah Drew Feustel, Takut Ketinggian tapi Sukses Jadi Astronaut

24 Maret 2018 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drew Feustel (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Drew Feustel (Foto: NASA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Rabu (21/3) kemarin dua orang astronaut dan seorang kosmonaut diluncurkan ke luar angkasa. Mereka diterbangkan dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan ke luar angkasa untuk kemudian tinggal dan bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).
ADVERTISEMENT
Salah satu astronaut yang diterbangkan itu adalah Drew Feustel. Ia bersama dua rekannya itu akan bertugas di ISS yang mengorbit di atas Bumi dengan ketinggian 500 mil atau sekitar 402 kilometer dari permukaan Bumi.
Uniknya, Feustel ternyata merupakan pria yang takut ketinggian. Dalam sebuah video yang dirilis NASA, pria bernama lengkap Andrew Jay Feustel itu mengungkapkan sendiri bahwa dirinya takut akan ketinggian.
“Saya sebenarnya memiliki ketakutan terhadap ketinggian, tapi tampaknya itu tidak mempengaruhi saya untuk berada 250 mil di atas planet ini dalam pakaian astronaut,” kata Feustel dalam video.
Rasa takut akan ketinggian ini tampaknya tidak menghambat kariernya sebagai astronaut. Sebelumnya, ia sudah dua kali menjalani misi ke luar angkasa. Secara total ia telah menghabiskan 29 hari di luar angkasa serta melewati 42 jam spacewalk.
ADVERTISEMENT
Pada misi ketiganya ini Feustel akan tinggal di ISS selama sekitar enam bulan. Bersama dua rekannya, Ricky Arnold dan Oleg Artemyev, ia menaiki pesawat luar angkasa Soyuz MS-08.
Butuh waktu sekitar 50 jam bagi mereka bertiga untuk sampai ke ISS dari permukaan Bumi.
Drew Feustel (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Drew Feustel (Foto: NASA)
Mimpi Besar Feustel
Feustel mengungkapkan ia punya dua mimpi besar di dalam hidupnya. Salah satunya sudah berhasil ia capai, yakni menjadi astronaut.
Pria kelahiran 25 Agustus 1965 itu merupakan peraih gelar master di bidang geofiska dari Purdue University pada 1991. Setelah itu ia meraih gelar doktor di bidang ilmu geologi pada 1995.
Bermimpi menjadi astronaut, Feustel kemudian mendaftarkan dirinya untuk bekerja di NASA. Setelah lamaran pekerjaannya sukses diterima oleh badan antariksa AS itu, Feustel kemudian mulai menjalani pelatihan astronaut pada Juli 2000.
ADVERTISEMENT
Pada Mei 2009 akhirnya ia mendapatkan kesempatan pertamanya untuk menjalani misi ke luar angkasa yang dikenal sebagai misi STS-125. Dalam misi tersebut ia bersama enam astronaut lainnya ditugaskan untuk memperbaiki Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Selain menjadi astronaut, satu mimpi besar Feustel lainnya adalah menjadi pebalap Formula One. Mungkin ini terdengar gila, tapi bukankah kisahnya sebagai laki-laki yang takut ketinggian tapi sukses menjadi astronaut juga terdengar gila?
Drew Feustel (kanan) (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Drew Feustel (kanan) (Foto: NASA)