Minum Minuman Bersoda Setelah Olahraga Bisa Merusak Ginjal

23 Januari 2019 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minuman bersoda (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minuman bersoda (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Meminum minuman bersoda saat tubuh terasa panas setelah berolahraga memang menggoda. Namun sebaiknya hal ini kita hindari.
ADVERTISEMENT
Hasil riset yang dilakukan oleh para peneliti dari University at Buffalo, New York, Amerika Serikat menunjukkan bahwa minum minuman bersoda saat sedang berolahraga atau setelah berolahraga bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Saat berolahraga di bawah udara panas, maka aliran darah ke ginjal akan berkurang. Hal ini dapat membantu tubuh untuk mengatur tekanan darah dan menghemat air. Hal ini merupakan respons normal yang akan terjadi pada tubuh setelah olahraga.
Namun dalam keadaan tertentu, penurunan peredaran darah yang drastis ke ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Sebab, saat peredaran darah berkurang, suplai oksigen ke ginjal juga akan berkurang.
Ilustrasi minum air saat olahraga (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum air saat olahraga (Foto: Thinkstock)
Sebelumnya, hasil riset lain sudah menunjukkan bahwa berolahraga pada saat cuaca panas akan meningkatkan biomarker (tanda biologis yang muncul bila tubuh mengalami penyakit) gagal ginjal akut. Riset tersebut dilakukan dengan menggunakan tikus sebagai model.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam riset terbaru ini, penelitian dilakukan pada 12 orang yang berada dalam kondisi sehat dan berusia rata-rata 24 tahun. Mereka diminta untuk melakukan olahraga dengan treadmill selama 30 menit dan kemudian melakukan tiga tugas lain yang mirip dengan bekerja di pertanian selama 15 menit.
Setelah itu, para peserta diminta untuk istirahat selama 15 menit dan diberi beberapa macam minuman seperti minuman rasa jeruk dengan fruktosa tinggi, air soda berkafein, dan air mineral. Siklus ini diulang selama empat kali dan diulang lagi satu minggu kemudian.
Kondisi para peserta dalam penelitian ini terus dipantau. Detak jantungnya, suhu tubuh, berat badan, dan tekanan darah mereka diukur. Selain itu, tingkat kreatinin dalam darah dan laju filtrasi glomerulus, yang merupakan penanda terjadinya gagal ginjal akut, mereka juga diukur.
Treadmill mengandung kuman (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Treadmill mengandung kuman (Foto: Thinkstock)
Hasilnya membenarkan bahwa mengonsumsi minuman bersoda setelah beraktivitas berat menunjukkan adanya tanda gagal ginjal. Selain itu, orang-orang yang minum minuman bersoda juga cenderung mengalami dehidrasi ringan dan memiliki tingkat vasopresin yang lebih tinggi. Vasopresin adalah hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah.
ADVERTISEMENT
"Mengkonsumsi minuman ringan selama dan setelah berolahraga di tempat panas tidak mengembalikan cairan tubuh. Jadi, mengkonsumsi minuman ringan selama berolahraga di tempat panas mungkin tidak ideal," tulis para peneliti dalam laporan riset yang telah dipublikasikan di American Journal of Physiology—Regulatory, Integrative and Comparative Physiology, sebagaimana dilansir Medical News Today.
Ilustrasi minuman soda (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minuman soda (Foto: Shutter Stock)
Sebenarnya, penelitian ini tidak hanya ditujukan bagi orang yang berolahraga, tapi juga yang melakukan aktivitas berat lainnya, seperti orang-orang yang bekerja di bidang konstruksi.
Pada dasarnya, cuaca panas memang seringkali menggoda kita untuk mengonsumsi minuman bersoda, apalagi setelah melakukan aktivitas berat di bawah cuaca panas. Namun, sebelum minum, pikirkanlah terlebih dahulu efek negatifnya pada ginjal.
Pekerja Sektor Konstruksi (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Sektor Konstruksi (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
“Tujuan penelitian kami adalah untuk menguji hipotesis bahwa mengkonsumsi minuman ringan selama dan setelah berolahraga di bawah cuaca panas meningkatkan biomarker gagal ginjal dibandingkan saat uji coba kontrol dengan minum air mineral," papar para peneliti.
ADVERTISEMENT
Riset lanjutan, menurut para peneliti, perlu dilakukan dengan melibatkan lebih banyak peserta. Selain itu, juga dilakukan dalam waktu lebih lama untuk melihat efek jangka panjang dari minum minuman bersoda setelah olahraga atau melakukan aktivitas berat lainnya.