Perempuan Korban Pelecehan Seksual Rentan Alami Masalah Kesehatan

4 Oktober 2018 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami perempuan tidak hanya menimbulkan trauma psikologis, tapi juga masalah kesehatan. Masalah ini diprediksi dapat berlangsung dalam waktu lama.
ADVERTISEMENT
Menurut hasil sebuah riset yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, perempuan yang pernah mengalami pelecehan seksual akan terancam dengan berbagai macam masalah kesehatan seperti gejala depresi, gangguan tidur, dan kecemasan.
"Ada hubungan yang jelas antara pelecehan atau kekerasan seksual bagi seorang perempuan dan efek buruk pada hidupnya, baik itu efek buruk pada kesehatan fisik atau mental," kata Dr Maureen Sayres Van Niel, seorang psikiater dari American Psychiatric Association Women’s Caucus, seperti dikutip dari Live Science.
Penelitian dilakukan dengan cara melakukan evaluasi medis terhadap 304 perempuan yang tinggal di wilayah Pittsburgh, Pennsylvania, AS, dengan rentang usia antara 40 hingga 60 tahun.
Sebanyak 58 orang perempuan atau 19 persen di antaranya pernah mengalami pelecehan seksual di tempat kerja dan 67 dari mereka atau 22 persennya melaporkan bahwa mereka pernah mengalami kekerasan seksual. Kemudian 30 perempuan atau 10 persen mengaku pernah mengalami pelecehan seksual dan kekerasan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Instagram @amarisdellisanti)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. (Foto: Instagram @amarisdellisanti)
Dari riset ini, perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual diketahui memiliki hampir tiga kali lipat kemungkinan diserang gejala depresi dan dua kali lipat lebih mungkin untuk merasakan kecemasan serta gangguan tidur bila dibandingkan perempuan yang tidak pernah mengalami kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, perempuan yang pernah mengalami pelecehan seksual di tempat kerja memiliki kemungkinan dua kali lipat untuk mengalami hipertensi dan 89 persen peningkatan kemungkinan mengalami gangguan tidur.
Van Niel mencatat, hasil riset ini memperkuat dugaan bahwa kasus seperti pelecehan dan kekerasan seksual merupakan alasan mengapa prevalensi kecemasan dan depresi pada perempuan umumnya lebih tinggi dua kali lipat daripada pria.
Ia juga mengatakan penting bagi perempuan untuk mengetahui bahwa ada perawatan kesehatan mental dan fisik bagi mereka yang pernah mengalami kejahatan seksual berupa kekerasan maupun pelecehan seksual.