Rumah Tangga yang Buruk Lebih Ganggu Kesehatan Suami daripada Istri

24 Juli 2018 10:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan menikah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan menikah. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Perbedaan pendapat dalam rumah tangga adalah suatu hal yang lazim. Namun jika konflik terjadi terus menerus, tentu hal tersebut bisa berpengaruh pada kesehatan suami maupun istri. Dan hal ini dibuktikan oleh sebuah riset terbaru.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Medical Daily, dalam riset yang dilakukan oleh peneliti dari University of Nevada dan University of Michigan ditemukan bahwa para suami punya risiko lebih tinggi untuk mengalami efek negatif akibat pertengkaran dibandingkan para istri.
Dalam riset ini, tim peneliti mempelajari kehidupan rumah tangga dari 373 pasangan selama 16 tahun terakhir. Tujuannya untuk mengobservasi dampak jangka panjang perdebatan atas anak-anak, uang, mertua, dan lainnya.
Ditemukan dalam riset ini bahwa sering bertengkar dalam jangka panjang merusak kesehatan pada masing-masing suami dan istri. Namun risiko suami terkena efek negatif akibat hal ini ternyata lebih tinggi dibandingkan istri.
"Konflik dapat mengganggu kesehatan jika pasangan suami istri terlalu bermusuhan dan berseberangan saat terjadi percekcokan atau jika mereka bertengkar atas suatu topik yang sama tanpa adanya penyelesaian," ujar Rosie Shroud, salah satu anggota tim riset.
ADVERTISEMENT
Hargai pendapat lawan bicara Anda (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hargai pendapat lawan bicara Anda (Foto: Thinkstock)
Para peneliti belum mengetahui secara pasti atas penyebab hal tersebut. Namun diduga perdebatan terus menerus menyebabkan kesehatan mental yang buruk, produksi hormon stres berlebih, peradangan, perubahan pada nafsu makan, dan lainnya.
Di samping itu ada riset di 2016 yang menghubungkan perdebatan dalam rumah tangga dengan rasa sakit di otot serta penyakit jantung lain. Riset lain di 2013 juga menemukan adanya hubungan antara ketegangan dalam hubungan dengan kerusakan sistem imun.
Meski begitu, menikah juga terbukti memiliki manfaat positif. Ada penelitian yang menemukan bahwa menikah berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan juga mental.
Ilustrasi pasangan Rusia.  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan Rusia. (Foto: Pixabay)
Bahkan dalam riset sebelumnya pernah dijelaskan bahwa para suami lebih mungkin mendapatkan manfaat atas rumah tangga yang baik, dibandingkan para istri.
ADVERTISEMENT
Shroud menuturkan, yang bermanfaat bagi kesehatan ini bukanlah ketika berjalan menuju panggung atau ketika menandatangani buku nikah. “Yang bermanfaat adalah apa yang pasangan lakukan bagi satu sama lain, sepanjang mereka bersama," ujarnya.