Setengah Miliar Lebah Mati di Brasil, Bawa Pesan Mendalam bagi Manusia

27 Agustus 2019 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kumpulan lebah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kumpulan lebah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Masalah kebakaran yang melanda lembah Amazon belum tuntas, kini ada laporan menyedihkan lain bahwa jumlah populasi lebah madu di Brasil mengalami penurunan yang sangat drastis. Kurang dari 48 jam, banyak lebah di Brasil menunjukkan tanda-tanda sakit, kemudian mereka terbaring tak berdaya hingga mati secara bertumpuk.
ADVERTISEMENT
“Begitu lebah sehat mulai membersihkan lebah yang sekarat dari sarangnya, mereka menjadi terkontaminasi. Mereka mulai sekarat secara massal,” ujar Aldo Machado, wakil presiden asosiasi peternakan lebah Rio Grande do Sul Brasil.
Diberitakan Bloomberg, dalam beberapa bulan pertama tahun ini, hampir setengah miliar lebah mati di empat negara bagian selatan Brasil. Sebagian besar lebah mati disebabkan oleh fipronil, insektisida yang dapat membunuh serangga dengan cara mengganggu sistem saraf hewan tersebut.
Penggunaan fipronil sendiri telah menuai kontroversi di seluruh dunia. Bahkan, penggunaan fipronil di Uni Eropa sangat dibatasi karena berhubungan dengan kematian lebah madu di Prancis pada tahun 1994 dan 1998.
Kendati fipronil sudah jelas berbahaya, beberapa tahun terakhir Brasil justru memberi lampu hijau pada penggunaan insektisida yang mengandung fipronil.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi lebah. Foto: Reuters/Suhaib Salem
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, penggunaan pestisida di Brasil meningkat hingga 770 persen dari tahun 1990 hingga 2016. Sejak Jair Bolsonaro menjabat sebagai presiden pada bulan Januari lalu, penjualan pestisida di negara tersebut terus meningkat, hingga tercatat telah terjual sebanyak 290 pestisida, naik 27 persen dibanding tahun lalu.
Kondisi ini bukan tanpa alasan. Dalam kampanye yang didengungkan Bolsonaro, dia berkomitmen untuk mempermudah persetujuan penggunaan pestisida. Bolsonaro juga terpilih menjadi presiden berkat dukungan kuat dari agrobisnis. Selain itu, ia juga diketahui berulang kali membuat pernyataan yang menghina peraturan lingkungan dan memilih untuk mempertahankan hubungan baiknya dengan para pengusaha agrobisnis.
Terbukti, pada Juli 2019, dilaporkan lebih dari 2.254 kilometer persegi hutan hujan Amazon di Brasil mengalami deforestasi. Angka ini mengalami peningkatan 278 persen dibandingkan pada tahun 2018.
Pesawat supertanker memadamkan api di hutan Amazon sekitar Robore, Bolivia timur. Foto: AFP/AIZAR RALDES
Di sisi lain, menurut Greenpeace, 40 persen pestisida yang digunakan di Brasil tergolong sangat beracun dan 32 persennya merupakan pestisida yang tidak diizinkan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, semua insektisida pertanian atau fipronil dirancang untuk menyerang hama pemakan tanaman. Bahkan, fipronil ini sangat beracun bagi banyak ikan, invertebrata air, beberapa spesies kadal, kelompok burung, dan tentu saja lebah.
Lebah sendiri telah berkontribusi terhadap reproduksi berbagai tanaman, dengan 75 persen tanaman dunia bergantung pada penyerbukan oleh lebah dan hewan lain. Oleh karena itu, penurunan lebah akan sangat berpengaruh pada penurunan pasokan kopi, apel, almond, tomat, kakao, dan tanaman lainnya. Jadi, masalah lebah adalah masalah kita juga.