Terapi Akupuntur Bikin Paru-paru Perempuan Ini Kempis

Ilustrasi akupuntur. Foto: Thinkstock

Terapi akupuntur dikenal sebagai salah satu pengobatan alternatif yang populer di negara-negara Asia. Pengobatan dengan menempatkan jarum tipis di beberapa titik tertentu pada tubuh ini dianggap berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit seperti nyeri hingga sakit gigi.

Ironisnya, kemujaraban pengobatan tradisional asal China ini tercoreng oleh seorang terapis akupuntur di Selandia Baru. Akibat kesalahan fatalnya, terapis itu telah mencelakai salah satu pasiennya.

Menurut laporan Live Science, insiden itu menimpa seorang wanita berusia 33 tahun. Sang pasien yang awalnya berobat untuk menyembuhkan lengan dan pergelangan tangannya yang cedera, malah berakhir dengan kondisi paru-parunya yang kolaps.

Ilustrasi paru-paru Foto: bykst

Malpratik itu terjadi setelah si terapis secara tidak sengaja membuat paru-paru sang pasien tertusuk jarum. Awalnya, terapis menusukkan dua buah jarum pada pundak si pasien yang dalam dunia medis China dikenal sebagai titik Jian Jing atau gallbladder 21.

Komisaris Kesehatan dan Disabilitas Selandia Baru melaporkan, setelah terapis membiarkan jarum tersebut selama 30 menit, si pasien tiba-tiba mulai merasakan nyeri di bagian dada sebelah kanannya. Tak hanya itu, pasien yang merupakan seorang perempuan itu juga mengalami sesak napas.

Namun, keluhan tersebut tak ditanggapi serius oleh si terapis. Ia malah menyarankan sang pasien untuk pulang ke rumah dan menyuruhnya untuk beristirahat sambil terus memperhatikan pernapasannya.

Saat tiba di rumah, bukannya mereda, rasa nyeri yang dirasakan pasien itu justru menjalar ke bagian dada sebelah kiri. Karena tak sanggup lagi menahan rasa sakitnya, wanita itu kemudian dilarikan ke rumah sakit pada malam harinya.

Ilustrasi rontgen paru-paru. Foto: Shutterstock.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosisnya mengidap pneumotoraks, yang berarti kedua paru-paru wanita itu telah kolaps atau kempis. Dokter pun memastikan, penyakit itu ia derita setelah melakukan terapi akupuntur yang menyebabkan pengumpulan udara atau gas dalam rongga dadanya.

Kasus yang menimpa perempuan itu terbilang langka, meski sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, studi kasus di BMJ Case Reports pernah mengungkap insiden yang sama pada seorang nenek di Portugal. Nenek tersebut juga menderita pneumotoraks setelah menjalani terapi akupuntur.

Terapi akupuntur yang dilakukan di titik rentan seperti Jian Jing sendiri, memang amat berisiko. Sebab, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), titik Jian Jing berada sangat dekat dengan paru-paru. Jarak antara kulit dengan paru-paru bahkan hanya sekitar 10 sampai 20 milimeter saja.