Terbukti, Ternyata Tanaman Juga Bisa Mendengar

22 Januari 2019 20:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bunga evening primrose. (Foto: takazart via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bunga evening primrose. (Foto: takazart via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Hasil sebuah penelitian terbaru dari Tel-Aviv University di Israel menunjukkan bahwa tanaman ternyata bisa mendengar. Mereka bisa mendengarkan dengungan lebah yang mendekati mereka dan untuk menyambut para lebah, tanaman yang digunakan dalam riset tersebut, evening primrose, memproduksi nektar yang lebih manis.
ADVERTISEMENT
Bila tanaman bisa mendengar, lalu di manakah ‘telinganya’? Dalam hal ini, bungalah yang bertindak sebagai ‘telinga’ pada tanaman.
Observasi yang dilakukan pada evening primrose dalam riset menunjukkan bahwa dalam beberapa menit setelah bunga-bunga tersebut merasakan gelombang suara dari kepakan sayap lebah di dekatnya melalui kelopak bunga, kandungan gula pada nektar rata-rata meningkat hingga 20 persen.
Bunga-bunga itu bahkan tampaknya mampu membedakan suara lebah dan suara lain seperti suara angin. Kemampuan mendengar pada tanaman ini memberikan keuntungan, yaitu membantu mereka untuk memaksimalkan peluang mereka menyebarkan serbuk sari dengan bantuan serangga.
Bunga evening primrose pink. (Foto: Buntysmum via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bunga evening primrose pink. (Foto: Buntysmum via Pixabay)
Dalam riset ini peneliti mengukur produksi nektar pada 650 bunga evening primrose saat sedang tidak ada suara, saat ada suara dalam tiga frekuensi yang berbeda, dan saat didengarkan rekaman suara dengungan lebah.
ADVERTISEMENT
Hasilnya menunjukkan suara dengan frekuensi rendah dan suara dengungan lebah mampu mengubah kandungan yang ada dalam nektar dalam waktu tiga menit saja. Sementara suara berfrekuensi tinggi dan kesunyian tidak mengubah apa-apa.
"Hasil penelitian kami mendokumentasikan untuk pertama kalinya bahwa tanaman dapat dengan cepat merespons suara penyerbuk dengan cara yang relevan secara ekologis," tulis para peneliti dalam laporan riset mereka, seperti dikutip oleh Science Alert.
Lebah sedang bertengger di bunga evening primrose. (Foto: Buntysmum via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Lebah sedang bertengger di bunga evening primrose. (Foto: Buntysmum via Pixabay)
Metode penelitian ini kemudian dilakukan lagi dengan kondisi kelopak bunga telah dicabut. Tidak adanya perubahan yang terjadi pada tingkat kandungan nektar saat kelopak dicabut membuktikan bahwa kelopak bungalah yang berfungsi sebagai ‘telinga’ pada tanaman.
Selain menjelaskan bahwa tanaman ternyata bisa menangkap gelombang suara, hasil riset ini juga menduga alasan mengapa beberapa tanaman memiliki bunga yang berbentuk seperti mangkuk, yaitu agar tanaman bisa menangkap suara dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Saat bunga memproduksi nektar yang lebih manis, maka itu dapat membuat lebah hinggap di atas bunga dalam waktu lebih lama. Dampaknya, kemungkinan lebah untuk mengambil serbuk sari di bunga jadi lebih besar dan kemungkinan lebah tersebut akan kembali lagi ke bunga yang sama juga jadi lebih besar.
Kelopak bunga berfungsi jadi 'telinga' bagi tumbuhan. (Foto: manseok via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kelopak bunga berfungsi jadi 'telinga' bagi tumbuhan. (Foto: manseok via Pixabay)
Hasil riset ini ini telah dipublikasikan di bioRxiv tapi belum melalui proses peer-review. Selanjutnya, peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana tanaman merespons suara dari manusia dan hewan lain.
"Beberapa orang mungkin berpikir, bagaimana caranya (tanaman) mendengar atau mencium bau?" kata Marine Veits, salah satu anggota riset ini, kepada National Geographic.
"Saya ingin orang-orang mengerti bahwa mendengar bukan hanya dengan menggunakan telinga."
ADVERTISEMENT