Bagnaia Merasa Mustahil Jadi Penerus Rossi di MotoGP

6 Maret 2019 8:34 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Francesco Bagnaia akan menjalani musim perdananya di MotoGP. Foto: JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Francesco Bagnaia akan menjalani musim perdananya di MotoGP. Foto: JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP
ADVERTISEMENT
Sama-sama berasal dari Italia membuat Francesco Bagnaia disebut-sebut sebagai salah satu pebalap dengan label ‘The Next Valentino Rossi’. Kebetulan, ilmu balap yang dimiliki Bagnaia juga berkat andil Rossi.
ADVERTISEMENT
Tak ada yang membantah jika menyebut Rossi sebagai legenda MotoGP. Dedikasi dan prestasi yang telah diukirnya jadi alasan kuat Rossi menyandang sebutan itu. Hampir sebagian besar hidupnya didedikasikan untuk balapan.
Sejauh ini, The Doctor sudah mengoleksi sembilan gelar dengan rincian satu gelar di kelas 125cc, satu gelar di 250cc, dan tujuh gelar di kelas MotoGP. Tentu, prestasi tersebut akan sulit disamai pebalap lain (kecuali Marquez yang sudah mengumpulkan tujuh gelar).
Oleh karena itu, pensiunnya Rossi akan jadi sebuah mimpi buruk bagi pecinta MotoGP. Publik berharap munculnya ‘The Next Rossi’ sebelum ‘The Real Rossi’ memutuskan untuk gantung helm. Dan Bagnaia-lah salah satu sosok, selain Franco Morbidelli, yang disebut-sebut bisa menggantikannya.
"Saat ini target saya adalah belajar, jadi debutan terbaik, dan konsisten finis di 10 besar. Apakah saya dan Franco akan jadi penerus Vale? Menjadi Vale adalah hal yang mustahil. Tak akan ada penggantinya. Tapi saya dan Franco tentu bisa memberikan kebahagiaan bagi penggemar di Italia," tutur Bagnaia kepada La Repubblica.
ADVERTISEMENT
Bagnaia sendiri akan menjalani musim perdananya di kelas MotoGP. Pada musim 2018, ia tampil sebagai juara Moto2 setelah mendominasi persaingan bersama Sky Racing Team VR46, tim milik Rossi yang sudah diperkuatnya sejak musim 2017.
Sebelumnya, ia juga memperkuat Sky Racing VR46 di kelas Moto3 pada musim 2014. Namun, pebalap berusia 22 tahun itu memutuskan untuk memperkuat Mahindra pada musim 2015 dan 2016.
"Vale masih jadi pebalap yang luar biasa, salah satu favorit. Saya selalu terinspirasi olehnya. Saya merasa beruntung punya kesempatan berlatih dengannya di Tavullia. Ia memberikan motivasi dan ia adalah panutan. Tak ada pebalap dengan semangat sebesar Vale untuk memperbaiki diri dan berjuang untuk menang," jelas Bagnaia.
ADVERTISEMENT
Bagnaia juga berbicara mengenai persaingan di musim 2019. Sepanjang tes pramusim, Bagnaia salah satu pebalap muda yang menjanjikan. Bahkan, catatan waktunya menempati posisi kedua dalam tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, 8 Februari 2019.
Namun, hasil itu tak membuat Bagnaia kelewat percaya diri meraih kemenangan. Itu karena ada banyak pebalap yang memiliki peluang lebih besar, khususnya Maverick Vinales yang disebut Bagnaia sebagai kandidat utama juara musim ini.
"Maverick membuat saya terkesan. Ia adalah pebalap paling kompetitif dalam tes. Ia sangat hebat dalam membelokkan motor dan kembali menegakkannya dengan cepat," paparnya.