Di Arsenal, Petr Cech Memburuk

5 Maret 2017 13:43 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petr Cech dan catatan buruknya di Arsenal. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Selain melorotnya Arsenal ke peringkat kelima dan perkara Alexis Sanchez yang kian ruwet, kekalahan atas Liverpool juga meninggalkan catatan hitam bagi karier seorang Petr Cech.
ADVERTISEMENT
Dini hari (5/3) tadi, gawang Cech digelontor tiga gol oleh Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Georginio Wijnaldum. Tiga gol itu juga membuat gawang Cech sudah bobol 31 kali dari 26 laga Premier League musim ini. Pada musim lalu, Cech pun kebobolan 31 gol, tetapi jumlah kebobolan itu dia dapatkan lewat 34 pertandingan.
Ini berarti, selama dua musim memperkuat The Gunners, kiper asal Republik Ceska itu sudah kebobolan 62 gol dari 60 laga. Jumlah itu, menurut salah seorang awak jasa penyedia statistik Opta, Duncan Alexander, merupakan 20% dari total kebobolan Cech selama berkiprah di Premier League. Adapun, Cech sudah berkiprah di Inggris sejak 2004.
Catatan 20% itu jelas sangat buruk untuk kiper sekelas Cech. Jika 62 gol itu adalah 20%, maka secara keseluruhan selama hampir 13 tahun, Cech sudah 310 kali memungut bola dari gawangnya.
ADVERTISEMENT
Di Chelsea, Cech bermain sebanyak 333 kali di Premier League dan berdasarkan statistik itu, dia kebobolan 248 kali selama memperkuat The Blues. Dengan begitu, Cech berarti memiliki rasio kebobolan 0,74 gol per laga bersama Chelsea.
Nah, selama dua musim di Arsenal, rasio itu memburuk. Dengan 62 gol dari 60 laga, rasio kebobolan mantan kiper Rennes itu menjadi 1,03 gol per pertandingan. Puncaknya adalah musim ini di mana rasio kebobolannya mencapai 1,19 gol per laga. Bandingkan dengan musim lalu di mana dia sanggup menjaga agar hanya kebobolan 0,91 kali di tiap laganya.
Petr Cech sendiri memutuskan untuk hijrah ke London Utara karena kalah bersaing dengan Thibaut Courtois pada musim terakhirnya. Kedatangan Cech pada musim panas 2015 diharapkan mampu menjadi solusi atas krisis kiper Arsenal yang telah berlangsung sejak ditinggal Jens Lehmann pada 2008. Akan tetapi, tentu Cech tidak mampu menjadi solusi tunggal atas bobroknya pertahanan Arsenal, bukan? Benar begitu, Monsieur Wenger?
ADVERTISEMENT