Binaragawati Melly Stevenson: Saya Bangga dengan Tubuh Kekar Saya

29 Juli 2018 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jarang sekali perempuan yang ingin memiliki tubuh kekar seperti laki-laki. Impian banyak perempuan adalah tubuh yang ramping dan halus. Namun berbeda halnya bagi Melly Stevenson. Ia adalah seorang atlet perempuan bodybuilding yang justru menyukai tubuh kekar berisi. Ia telah menekuni olahraga bodybuilding ini selama hampir 17 tahun. Berawal dari keinginannya untuk bisa hidup sehat, perempuan berusia 42 tahun ini jadi merasa tertantang untuk memiliki tubuh berotot dan mengikuti kejuaraan bodybuilding.
ADVERTISEMENT
Berkat dedikasi dan kecintaannya yang tinggi terhadap dunia olahraga, Melly berhasil menjuarai berbagai kompetisi. Mulai dari kejuaraan ISS Women Fitness Competition di Jakarta pada tahun 2008 hingga ajang kejuaraan bodybuilder berskala internasional di Bangkok dan Singapura.
Woman Bodybuilder asal Lampung ini berhasil memudarkan pandangan masyarakat mengenai perempuan dengan tubuh kekar. Memiliki tubuh berotot tidak membuat Melly Stevenson berkarakter maskulin. Ia justru merasa sangat feminin dan bangga dengan tubuh kekarnya. Ia juga mendorong banyak perempuan untuk bangga dengan tubuh yang mereka miliki. Kurus, gendut, langsing, kekar, cantik, menurutnya itu semua hanya bonus. Karena yang nomor satu bagi Melly adalah memiliki tubuh yang sehat.
Simak bagaimana kisah perjalanan Melly Stevenson sebagai Woman Bodybuilder dalam bincang-bincang bersama kumparanSTYLE:
ADVERTISEMENT
Sejak kapan Anda tertarik untuk terjun menjadi atlet woman bodybuilder?
Awalnya mulai dari sekitar tahun 2000an. Saya tidak pernah membayangkan atau memiliki target untuk menjadi woman bodybuilder. Saya pergi ke gym hanya untuk berolahraga biasa agar menjadi lebih sehat, karena keluarga saya dari dulu tidak ada yang mengenal tentang dunia kesehatan atau olahraga. Namun setelah saya jalani, saya mendapat banyak keuntungan dari olahraga tersebut. Dari situ saya mulai ketagihan dan belajar secara otodidak. Saya banyak membaca majalah olahraga, kemudian saya melihat di luar negeri ada perempuan yang menjadi bodybuilder. Sejak saat itu saya memiliki keinginan untuk menjadi perempuan Indonesia yang menjadi bodybuilder.
Melly Stevenson - Atlet Woam Body Builder Indonesia (Foto: Abil Achmad Akbar)
Sejak kapan mulai mengikuti kejuaraan bodybuilding?
Sejak tahun 2008 saya mulai mengikuti kejuaraan. Pertama tanding saya hanya mendapat juara dua di pertandingan Women Fitness. Saya tidak ingin hanya menjadi juara dua, saya merasa tertantang dan ingin menjadi juara satu. Mulai saat itu, saya berlatih lebih keras lagi, memotivasi diri sendiri, membuat formula nutrisi untuk diri saya sendiri dan mengikuti berbagai pertandingan. Hingga akhirnya saya mendapat juara satu. Jadi dari tahun 2008-2010 saya terus bertanding dan selalu mendapat juara satu.
ADVERTISEMENT
Latihan seperti apa yang Anda jalani sejak awal sampai mendapatkan tubuh kekar?
Tubuh laki-laki dan perempuan itu sangat berbeda. Laki-laki memiliki hormon testosteron yang mempermudah mereka untuk mendapatkan tubuh berotot. Jadi kalau perempuan ingin mendapatkan tubuh berotot, saya harus bekerja dua kali lipat lebih keras. Namun saya beruntung karena ternyata tubuh saya cepat terbentuk. Selain latihan setiap hari, saya juga menjalani pola makan yang sehat. Awalnya saya mencari tahu sendiri nutrisi seperti apa yang saya butuhkan untuk mencapai target tubuh berotot yang saya inginkan. Saya terus belajar hingga akhirnya menemukan formula yang cocok dan saya terapkan setiap hari bersama dengan latihan dengan disiplin yang tinggi.
Apakah Anda latihan yang Anda lakukan benar-benar membuat tubuh Anda berubah dari yang sebelumnya?
ADVERTISEMENT
Memang ada beberapa orang yang sangat ambisius ingin mendapatkan tubuh berotot seperti laki-laki, sampai beberapa dari mereka memutuskan untuk menggunakan testosteron. Bagi saya, itu adalah sebuah pilihan. Saya memang senang dan bangga bertubuh kekar. I love being strong. Namun saya juga masih ingin tampil cantik dan feminin. Jadi saya memilih untuk tidak terlalu memaksakan diri.
Apakah rangkaian latihan ketat yang Anda jalani pernah membuat Anda merasa ingin menyerah?
Tidak pernah, karena saya mencintai apa yang saya lakukan. Saya senang berolahraga. Jadi apapun yang saya lakukan, meskipun itu tidak selalu berhasil namun tetap membuat saya merasa senang. Olahraga sudah menjadi tujuan hidup tersendiri bagi saya. Jadi saya juga tidak pernah merasa malas untuk berolahraga. Kalau pun apa yang saya lakukan tidak berhasil, saya masih mendapatkan kesehatan. Dan itu harus saya syukuri.
Meski memiliki tubuh berotot dan kekar, Melly Stevenson tetap merasa dirinya feminim (Foto: Abil Achmad Akbar)
Bodybuilder adalah olahraga yang identik dengan laki-laki. Pernahkah Anda didiskriminasi hanya karena Anda perempuan?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya menjadi bodybuilder adalah sebuah kebanggan tersendiri bagi kami para perempuan yang terjun ke dunia tersebut. Seperti kita ketahui, laki-laki jika datang ke tempat gym, ego mereka sangat tinggi. Mereka selalu ingin show off seberapa berat beban yang bisa mereka angkat. Namun ketika laki-laki melihat saya dan teman-teman perempuan berlatih, justru mereka yang merasa minder. Seringkali kami lebih kuat dari mereka, tubuh kami lebih kekar. Lalu kemudian mereka akan bertanya bagaimana caranya untuk berlatih yang benar supaya bisa mendapatkan tubuh seperti kami.
Ketika Anda akan menjalani pertandingan, tubuh Anda menjadi sangat kering, berotot, dan bahkan bisa terlihat seperti laki-laki. Pernahkah Anda dicela karena hal tersebut?
Saya sangat bersyukur karena memiliki lingkungan yang begitu positif. Orang-orang di sekeliling saya selalu mendukung apa yang saya lakukan. Mereka justru merasa bangga karena memiliki teman seorang bodybuilder seperti saya.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang penampilan, pernahkah Anda merasa tidak percaya diri atau kesulitan ketika sedang memilih baju karena tubuh Anda yang kekar?
Selama ini saya tidak pernah merasa minder. Memang kebanyakan saya mencari lengan yang terbuka untuk memudahkan saya, tetapi jika saya harus memakai baju lengan panjang, saya akan memilih bahan yang lentur dan stretch. Atau biasanya saya menyiasatinya dengan menjahit baju sendiri. Perempuan bodybuilder kadang memiliki dua ukuran baju, satu dipakai ketika badan kita sedang berotot besar, satu lagi dipakai ketika badan kita sedang dalam keadaan normal.
Anda mengatakan bahwa pasangan Anda bukan datang dari bidang yang sama. Apakah pasangan Anda pernah merasa tersaingi?
Suami saya memang orang biasa, ia tidak pernah merasa ingin menyaingi saya. Ia hanya menjalani pola makan sehat dan berolahraga biasa. Suami saya selalu bilang, saya boleh terlihat kuat di luar, tetapi bagi suami saya, saya adalah ratunya. He treat me like a queen. Bahkan saya tidak boleh membawa barang belanjaan sendiri. Di rumah, kalau saya ingin mengangkat galon sendiri juga tidak boleh. Suami saya juga tidak pernah merasa minder kalau jalan berdua dengan saya. Ia selalu memperkenalkan saya kepada teman-temannya dengan bangga.
ADVERTISEMENT
Bagaimana peran suami Anda dalam perjalanan karier Anda menjadi woman bodybuilder?
Sebenarnya, suami saya adalah orang yang membuat saya lebih maju. Ia menginginkan agar saya mencapai semua mimpi yang saya inginkan, termasuk untuk menjuarai semua pertandingan yang saya ikuti. Ia sangat mendukung saya, dengan apapun yang saya lakukan. Kehidupan saya menjadi lebih seimbang dengan adanya dia. Saya bisa tetap berkarier, tetapi saya juga bisa menjalani peran saya sebagai perempuan, sebagai istri.
Melly Stevenson bangga memiliki tubuh berotot (Foto: Abil Achmad Akbar)
Apa rencana Anda ke depannya?
Sejauh ini saya memang sedang back in shape lagi. Tetapi belum tahu kapan akan bertanding lagi. Saat ini saya sedang fokus dengan bisnis personal training saya. Tidak jauh-jauh dari olahraga. Jika dulu saya menerima semua tawaran training, kali ini saya hanya berfokus kepada perempuan.
ADVERTISEMENT
Bisnis seperti apa yang sedang Anda jalani?
Tentu bisnis olahraga. Saya baru saja meresmikan In the Pink, sebuah bisnis jasa personal trainer khusus untuk perempuan. Kenapa personal dan kenapa perempuan? Itu karena saya merasa semua perempuan harus sehat. Karena kunci utama kesehatan dalam sebuah keluarga adalah perempuan. Saya ingin perempuan tidak lagi memiliki alasan untuk berolahraga. Maka dari itu kami siap mendatangi klien kami ke rumahnya. Dengan begitu, perempuan yang berhijab atau yang malu untuk pergi ke tempat fitness, bisa berolahraga dengan nyaman dan leluasa. Mereka juga masih bisa mengurusi anak. Selain itu, kami juga menyediakan jasa catering sehat. Tidak hanya latihan saja, kami juga memantau apa yang mereka makan, kami juga menyediakan catering yang nutrisi dan kalorinya sudah diukur sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka.
ADVERTISEMENT
Apa harapan Anda dengan adanya bisnis In the Pink ini?
Saya ingin bisnis ini terus berkembang dan saya bisa memiliki lebih banyak tim lagi, agar bisa menjangkau semua wilayah. Saya ingin semua perempuan sehat. Karena menurut saya kunci sehat dalam sebuah keluarga adalah perempuan. JIka seorang istri sehat dan tahu bagaimana caranya untuk menerapkan gaya hidup sehat, maka bisa dijamin semua anggota keluarganya juga akan sehat.
Adakah pesan yang ingin Anda sampaikan kepada semua perempuan agar mereka bisa tampil percaya diri seperti Anda dan menerima tubuh yang mereka miliki apa adanya?
Penampilan fisik itu hanyalah bonus. Karena bagi saya percuma jika Anda cantik namun hati Anda tidak. Karena kecantikan yang sesungguhnya itu berasal dari hati. Jika hati Anda baik, maka semua akan menjadi baik. Kemudian yang utama itu adalah kesehatan. Badan yang saya miliki ini hanya bonus, tujuan utama saya adalah agar saya bisa hidup sehat. Jadi, be kind, be happy, be strong, be happy with your own skin!
ADVERTISEMENT