news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Model Asal China Angkat Bicara soal Video Rasis Dolce & Gabbana

30 Januari 2019 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Model asal China yang bintangi video kontroversial Dolce & Gabbana. (Foto: @sadosang/ Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Model asal China yang bintangi video kontroversial Dolce & Gabbana. (Foto: @sadosang/ Instagram)
ADVERTISEMENT
Pada bulan November 2018 lalu, Dolce & Gabbana dikecam oleh masyarakat China karena merilis tiga video kampanye #DGLoveChina yang dianggap menyinggung isu rasisme. Video yang diunggah di Instagram itu memperlihatkan seorang model China mengenakan gaun merah dari D&G yang kesulitan menyantap spaghetti, cannoli, dan margherita menggunakan sumpit.
ADVERTISEMENT
Video kampanye itu dinilai menunjukkan sikap arogan dan angkuh dari Dolce & Gabbana. Kontroversi itu menjadi semakin besar setelah sebuah screenshot pesan dari Stefano Gabbana, Co-Founder D&G tersebar. Dalam pesan itu Stefano secara tidak langsung mendeskripsikan jika China adalah negara yang buruk.
Dampaknya, rumah mode asal Italia ini terpaksa harus membatalkan fashion show di Shanghai. Mereka juga diboikot oleh para selebriti, distributor, dan masyarakat China.
Setelah dua bulan berlalu, Zuo Ye, model asal China yang membintangi kampanye itu angkat bicara dan mengungkapkan kekecewaannya. Ia merasa kariernya hampir hancur karena kasus itu.
“Secara pribadi saya tidak akan pernah menunjukkan sikap tidak hormat kepada negara tempat saya berasal. Saya mencintai negara saya dan merasa bangga untuk bisa mewakili China di panggung runway. Saya akan mengambil pelajaran dari peristiwa ini dan memberikan China citra yang baik. Sekali lagi, saya minta maaf kepada saudara sebangsa saya,” tulis Zuo Ye pada media network Weibo pada Senin (28/1).
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari South China Morning Post, Zuo mengaku mendapat banyak serangan dari warganet. Perempuan lulusan South China Agricultural University ini dituduh mencari uang dengan mengejek negaranya sendiri dan menjelekkan citra masyarakat China.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis, Zuo mengatakan ia bukanlah seorang figur publik dan memilih diam saat kontroversi tersebut terjadi. Hal itu ia lakukan agar tidak menambah konflik yang sudah ada dan sekarang ia ingin meluruskan berita yang sudah tersebar.
Saat itu Zuo memiliki harapan kariernya akan meningkat jika ia bergabung dengan sebuah rumah mode internasional. Namun sayangnya, kampanye yang ia bintangi justru hampir menghancurkan karier yang sedang ia bangun.
Ia juga menyangkal tuduhan jika pemilihannya sebagai model merupakan bentuk kesengajaan untuk menghina China. Zuo menegaskan jika Dolce & Gabbana memilihnya karena kelopak mata yang ia miliki bisa memberikan ciri khas pada penampilannya.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Zuo hanya diinstruksikan akan syuting video menyenangkan yang melibatkan masakan Italia. Selama proses syuting, ia diarahkan oleh sutradara untuk menunjukkan ekspresi terkejut, kebingungan, dan mengapresiasi makanan.
Ia sempat merasa canggung saat syuting dan mempertanyakan penggunaan sumpit, namun ia diperintahkan untuk menurut saja.
“Di awal, saya tidak bisa melakukannya dan bertanya apakah mereka bercanda menggunakan sumpit. Sutradara hanya mengatakan, ‘Ya, saya tahu ini sulit. Coba lakukan saja.’”
Zuo menjelaskan bahwa dirinya merasa aneh ketika memakai sumpit untuk makanan yang lebih besar dari ukuran normal. Tetapi sebagai model yang masih baru, ia tidak memiliki hak untuk melihat video pasca produksi atau bahkan memberikan pendapat tentang kontennya.
Meski sudah mengeluarkan pernyataan, beberapa pengguna media sosial tetap tidak bisa menerima ucapan maaf dan penjelasan dari Zuo. Namun tidak sedikit juga yang membelanya dan memahami sebagai model Zuo memang tidak memiliki kontrol atas konten komersial yang dibuat oleh brand.
ADVERTISEMENT