Pentingnya Perempuan yang Sudah Aktif Seksual Lakukan Pap Smear

7 Februari 2019 19:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kesehatan vagina. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesehatan vagina. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Pap Smear menjadi salah satu prosedur medis yang sebaiknya dilakukan oleh perempuan yang telah aktif secara seksual. Namun sayang, belum banyak perempuan yang memahami apa itu pap smear dan betapa pentingnya melakukan prosedur medis ini. Pap Smear sendiri adalah salah satu metode medis untuk mendeteksi serviks (leher rahim yang terletak di puncak vagina) seorang perempuan untuk mengetahui potensi risiko terkena kanker serviks. Lewat pap smear, perempuan juga bisa mengecek kesehatan vagina dan mengetahui penyakit tertentu yang ada di dalamnya, seperti infeksi serviks dan infeksi vagina lainnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, pap smear amatlah penting dilakukan secara rutin oleh tiap perempuan yang sudah aktif secara seksual sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena penyakit seksual dan risiko kanker serviks. Hal ini juga dibenarkan oleh dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, saat dihubungi kumparanSTYLE pada Rabu (6/2) lalu.
Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin dan pemeriksaan rutin. Foto: Shutterstock
Pentingnya pap smear untuk antisipasi serangan kanker serviks "Kanker serviks itu tidak memiliki gejala awal, adanya gejala lanjutan, yaitu pendarahan pasca berhubungan seksual. Biasanya akan berdarah, disertai dengan keputihan berdarah dan bau yang tidak sedap," jelas dr. Ardiansjah. Ia menambahkan, proses virus menjadi kanker serviks itu membutuhkan waktu yang lama, bisa sampai 10 tahun. Maka dari itu, pengecekan secara berkala dengan pap smear amat diharuskan. "Jika orang itu rutin pap smear setahun sekali, mestinya dia aman dari kanker serviks. Karena sebelum jadi kanker, itu ada tahap namanya lesi pra kanker. Dan saat lesi pra kanker, itu bisa disembuhkan total 100 persen," ungkapnya.
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Thinkstock
Rutin melakukan pap smear bagi yang aktif secara seksual Dalam penjelasan dr Ardiansjah, pap smear berperan sebagai 'screening' untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan penyakit pada vagina. Sebab itu, 'screening' tersebut harus dilakukan secara rutin. "Ibarat seperti komputer yang dipasang oleh anti virus. Anti virus itu seperti vaksin, tapi tetap saja komputer akan melakukan scanning terhadap virus secara berkala. Karena anti virus itu tak ada yang 100 persen proteksinya. Nah, pap smear itu berperan sebagai screening tersebut, yang harus dilakukan secara berkala," ungkap dr Ardiansjah. Ia menambahkan, jika Anda sudah berada di usia subur (setidaknya berusia 20 tahun) dan aktif secara seksual, maka lakukanlah pap smear secara rutin, setidaknya minimal satu tahun sekali. "Prinsipnya adalah, ketika Anda tahu bahwa Anda aktif secara seksual dan pernah melakukan hubungan seksual, diharapkan melakukan pemeriksaan pap smear," jelas dr Ardiansjah yang berpraktek di Rumah Sakit Siloam Semanggi ini.
Menjaga kesehatan vagina. Foto: Thinkstock
Minimnya pengetahuan tentang pap smear dr Ardiansjah menyayangkan minimnya pengetahuan beberapa perempuan di Indonesia tentang pentingnya pap smear ini. Kurangnya edukasi tersebut, membuat angka serviks di negara berkembang seperti Indonesia lebih tinggi dibanding negara-negara maju. "Yang jadi masalah, kadang orang itu takut. Yang belum menikah tapi sudah aktif secara seksual, tidak ingin periksa karena malu, takut dilihat orang, yang gitu masih banyak sekali," tambahnya. Maka dari itu, mulailah untuk melakukan pap smear secara rutin sebagai langkah deteksi dini kesehatan vagina dan serviks Anda. Harga untuk melakukan pap smear pun terbilang terjangkau, dimulai dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.
ADVERTISEMENT