Wawancara dengan Gretta van Riel, Miliuner Perempuan Muda Australia

3 Desember 2018 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wirausaha asal Australia, Greta van Riel. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wirausaha asal Australia, Greta van Riel. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Untuk terus mendorong agar perempuan Indonesia lebih berani dalam mewujudkan impian, Resonation International Women Empowerment Conference, sebuah konferensi khusus untuk perempuan kembali digelar untuk kedua kalinya pada Sabtu (1/12).
ADVERTISEMENT
Jika di tahun pertama Resonation menghadirkan pebisnis perempuan Sophia Amoruso sebagai pembicara utamanya, di tahun 2018 ini giliran Gretta van Riel yang ditunjuk menjadi keynote speaker.
Gretta merupakan seorang womanpreneur sukses asal Australia. Ia dikenal karena kesuksesannya dalam mendirikan bisnis teh alami untuk detoks tubuh bernama SkinnyMe Tea (SMT) di tahun 2012. Ia membangun bisnis tersebut di usia yang sangat muda, yaitu 22 tahun.
Gretta merintis bisnisnya hanya dengan modal 24 dolar Australia atau Rp 200 ribuan yang kemudian berkembang menjadi usaha besar yang berhasil memperoleh keuntungan 600 ribu dolar AS, atau setara dengan Rp 8 miliar setiap bulan hanya dalam waktu enam bulan.
Pencapaian tersebut membuat Gretta memenangkan kompetisi Shopify Build-A-Business Competition di tahun 2013, mengalahkan ratusan ribu kompetitor dari seluruh dunia. Ia juga masuk dalam daftar 30 Under 30 versi majalah Forbes tahun 2018 dalam kategori Retail dan Ecommerce di Asia.
ADVERTISEMENT
Setelah lima tahun berdiri, SMT kini memiliki pelanggan lebih dari 350 ribu yang tersebar di seluruh dunia dan telah terjual lebih dari 11 juta cangkir teh di seluruh dunia dan membantu pelanggan mereka menurunkan berat badan hingga 1,5 juta kg. Tak berhenti di situ, Gretta yang saat ini berusia 29 tahun kemudian mengulang kesuksesannya dengan merilis The 5th Watches, sebuah brand jam tangan mewah dan aksesori yang diluncurkan pada tahun 2014, hanya berselang dua tahun sejak bisnis pertamanya. Sebelum ditinggal oleh Gretta di akhir 2017, The 5th Watches berhasil memperoleh lebih dari 100 ribu dolar Australia pada hari pertama penjualan, dan 1 juta dolar Australia dalam satu hari penjualan.
Di tahun 2018 ini, ia kembali mendirikan dua bisnis lain, yaitu The Drop Bottle, bisnis minuman kemasan sejenis infused water dan Hey Influencers, sebuah influencer marketing platform.
ADVERTISEMENT
Jumat, 30 November lalu, sehari sebelum Resonation Conference, kumparanSTYLE duduk bersama Gretta van Riel untuk mendengarkan cerita tentang kesuksesannya, bagaimana ia membangun bisnis bernilai jutaan dolar dalam waktu singkat.
Saat bertemu dengan Gretta, Anda akan langsung tertular oleh semangat dan energi positifnya. Pembawaannya yang santai dan ceria tidak membuat orang di sekelilingnya terintimidasi dengan title ‘Multi-millionaire’ business woman yang ia sandang.
“Saya tidak pernah menyangka jika bisnis ini akan sukses seperti sekarang. Tetapi saya bersedia untuk bekerja keras membangun bisnis. Pada dasarnya saya sangat menyukai teh, jadi bekerja keras untuk sesuatu yang kita cintai adalah hal yang mudah menurut saya,” tutur Gretta mengawali pembicaraan kami.
Kesuksesannya sebagai pebisnis memang bisa dibilang sangat mengagumkan. Apa yang ia bilang sebagai ‘An overnight success’ mampu bertahan dan bersaing dengan bisnis lain yang mungkin sudah direncanakan dengan matang.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan oleh Gretta di usianya yang sangat muda ini juga dapat meyakinkan banyak perempuan bahwa mereka juga bisa sukses, asalkan ada tekad dan passion yang maksimal. Gretta tidak datang dari keluarga pebisnis, tidak mengetahui sedikit pun tentang dunia bisnis, dan tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang bisnis.
com-Gretta Van Riel. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-Gretta Van Riel. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sebelum memulai bisnisnya di usia 22 tahun, ia bekerja di perusahaan media dan bertugas di bagian digital marketing. Setelah menjalaninya selama beberapa bulan, ia merasa pekerjaan tersebut tidak cocok untuk dirinya.
Gretta kemudian memikirkan beberapa ide dan memutuskan untuk membuat produk teh. Ia memilih teh karena ia sendiri merupakan seorang pencinta minuman teh. “Saya sangat menyukai teh. Saya memiliki banyak koleksi teh di rumah dan saya juga suka bagaimana rempah-rempah atau bahan-bahan alami bekerja pada tubuh kita. Dari situ saya mulai membuat racikan sendiri dan menawarkannya kepada keluarga dan teman-teman dekat. Mereka adalah pelanggan pertama saya,” tuturnya dengan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, ia mulai membeli berbagai macam varian teh yang dapat membantu melakukan proses detoks dan kemudian meraciknya. Kemudian Gretta juga meminta keluarga dan teman-temannya untuk mencoba. Tidak disangka ternyata mereka suka dengan teh hasil racikannya dan khasiatnya sama dengan proses detoks.
Sukses Berbisnis Melalui Media Sosial
com-Gretta Van Riel. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-Gretta Van Riel. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Satu hal yang menarik mengenai kesuksesan Gretta van Riel adalah fakta bahwa ia sukses mengembangkan bisnisnya melalui media sosial.
Ia memanfaatkan Instagram untuk memulai bisnis pertamanya. “Karena saat itu saya sudah kehabisan uang, maka saya harus mencari cara lain untuk memasarkan produk tanpa harus mengeluarkan uang. Dan media sosial menjadi jawabannya,” ungkapnya.
Di 2012, Gretta mengatakan bahwa saat itu belum ada orang atau perusahaan yang menggunakan Instagram sebagai platform bisnis. Dan 99 persen pengguna Instagram kala itu akan langsung menerima pertemanan dengan siapapun.
ADVERTISEMENT
Gretta melihat hal tersebut sebagai peluang besar. Ia lalu membuat akun Instagram untuk SMT. Namun sebelum menjangkau banyak orang melalui Instagram, hal pertama yang ia lakukan adalah menentukan target audience.
Target audience adalah hal terpenting dalam berbisnis. Untuk SMT, targetnya adalah perempuan seusia saya dan teman-teman, para perempuan muda yang ingin memiliki tubuh sehat. Dari situ saya mulai mengikuti teman, keluarga, dan seluruh perempuan berusia 18-24 tahun di Melbourne dan Sydney,” jelasnya.
Dalam melakukan bisnis di media sosial, Gretta memiliki formula tersendiri. Ia bekerja berdasarkan tiga pilar utama yang ia sebut 3C, Content, Collaboration, dan Consistency.
“Untuk mendapatkan pelanggan atau audiens, Anda harus memiliki konten yang menarik dan sesuai dengan target audiens. Setelah itu, lakukan kolaborasi dengan influencer atau brand lain agar brand Anda lebih dikenal oleh banyak orang. Dan usahakan eksistensi brand Anda konsisten di media sosial untuk menunjukkan keseriusan Anda dalam membangun sebuah brand,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berkat cara tersebut, kini SMT telah dikenal banyak orang dan memiliki 350 ribu lebih pelanggan loyal yang tersebar di berbagai penjuru dunia.
Berkorban Demi Kesuksesan
Walaupun kesuksesannya dicapai dalam waktu yang singkat, tetapi ada banyak hal yang juga yang mesti dikorbankan oleh Gretta untuk mencapainya, termasuk kehidupan pribadinya.
“Saat memulai SMT saya bekerja hampir 14 jam setiap hari secara berturut-turut. Kekasih saya bahkan mengatakan saya telah berubah, tidak seperti perempuan yang pertama ia kenal. Namun agar bisa sukses, saya harus selalu bekerja keras dan kehilangan banyak waktu untuk urusan pribadi,” ceritanya.
Meski begitu, Gretta merasa beruntung karena saat memulai bisnis, ia masih berada di usia yang sangat muda. Passion dan energinya masih begitu segar untuk melakukan segala hal demi mencapai impian dan kesuksesan.
ADVERTISEMENT
“Sukses di usia yang sangat muda membuat saya menjadi lebih cepat dewasa. Dengan segala masalah yang harus dihadapi, saya merasa seperti perempuan berusia 40 tahun daripada 29 tahun. Berbisnis adalah hal yang sangat menarik sekaligus juga mengerikan bagi saya. Karena di Australia ketika Anda sukses di usia yang muda, Anda akan dipandang berbeda dan diintimidasi.”
Namun sukses di usia muda juga membawa keuntungan tersendiri bagi Gretta. “Ketika masih muda, Anda masih memiliki banyak energi dan waktu untuk berusaha, melakukan kesalahan, kemudian bangkit lagi, dan mencoba banyak hal. Oleh karena itu saya tahu bahwa akan ada berbagai hal yang harus dikorbankan. Saya harus berkompromi dengan keadaan, namun seiring berjalannya waktu, ketika Anda sudah berhasil, maka semua akan terbayarkan,” ungkapnya dengan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Gretta pun menyampaikan pesannya bagi para perempuan muda yang ingin menjadi pebisnis agar mereka tidak banyak berpikir dan lebih banyak beraksi.
“Berhentilah untuk memikirkannya. Berhenti untuk memikirkan hal-hal yang bersifat teknis seperti perencanaan bisnis, ide-ide, analisis, dan riset. Anda harus segera merealisasikan bisnis yang ingin dijalani. Mulailah dengan langkah-langkah kecil. Percayalah bahwa eksekusi dan pengalaman adalah hal terbaik untuk belajar,” tutup Gretta.
Simak cerita perempuan inspiratif lainnya di topik sheinspiresme.