Ilmuwan Temukan Exoplanet yang Panasnya Mirip Matahari

7 Juni 2017 12:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilutstrasi bintang KELT-9 dan exoplanet KELT-9b. (Foto: jpl.nasa.gov)
Para ilmuwan menemukan sebuah exoplanet yang mengejutkan. Dilansir ScienceAlert, Senin (5/6), salah satu exoplanet yang ditemukan para ilmuwan itu menjadi istimewa karena jaraknya yang sangat dekat dengan sebuah bintang panas bernama KELT-9.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini begitu mengejutkan karena ini merupakan pertama kalinya para astronom mendeteksi sebuah exoplanet yang berlokasi begitu dekat dengan sebuah bintang panas. Penemuan exoplanet ini sangatlah berbeda dengan exoplanet lain yang pernah mereka deteksi sebelumnya.
Saking dekatnya, exoplanet itu dapat mengorbit atau mengelilingi KELT-9 hanya dalam waktu selama 1,5 hari. Selain jaraknya yang begitu dekat dengat bintang, para peneliti juga menemukan satu hal yang tak biasa lainnya pada exoplanet itu.
Para peneliti menyebut, exoplanet yang dinamakan KELT-9b itu memiliki suhu permukaan yang lebih tinggi alias lebih panas ketimbang banyak bintang lainnya.
Exoplanet yang memiliki ukuran mirip Jupiter itu memiliki suhu permukaan yang mencapai sekitar 4.600 Kelvin pada siang hari. Sebagai perbandingan, suhu permukaan Matahari sebagai bintang yang ada di tata surya kita adalah sekitar 5.800 Kelvin. Adapun suhu permukaan Merkurius, planet yang paling dekat dengan Matahari, hanyalah sekitar 700 Kelvin.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menduga penyebab suhu permukaan KELT-9b bisa begitu tinggi lantaran kedekatannya dengan sang bintang induk yang menjadi pusat galaksinya. Pasalnya, selama ini KELT-9 memang dikenal sebagai salah satu bintang terpanas yang diketahui oleh para astronom. Suhu KELT-9 bisa mencapai 10.170 Kelvin atau sekitar dua kali lebih panas dari Matahari.
Penjabaran lengkap terkait penemuan exoplanet yang panasnya mirip matahari ini telah dituangkan ke dalam paper berjudul “A giant planet undergoing extreme-ultraviolet irradiation by its hot massive-star host”. Paper yang ditulis oleh B. Scott Gaudi dan sejumlah peneliti lainnya itu telah dipublikasikan ke dalam Nature, sebuah jurnal sains internasional mingguan, sejak 5 Juni 2017.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari ScienceAlert, astronom dari University of Southern Queesland, Jonti Hornet, mengatakan, “Cukup pantas untuk dikatakan bahwa planet ini lebih panas ketimbang sedikitnya 80 persen dari semua bintang yang dikenal, sesuatu yang sangat luar biasa.”
Dikutip dari ScienceAlert, astronom dari University of Southern Queesland, Jonti Hornet, mengatakan, “Cukup pantas untuk dikatakan bahwa planet ini lebih panas ketimbang sedikitnya 80 persen dari semua bintang yang dikenal, sesuatu yang sangat luar biasa.”
Sebagai sebuah planet, ukuran KELT-9b sebenarnya 2,8 kali lebih besar ketimbang Jupiter, planet terbesar di galaksi Bima Sakti. Namun begitu, kepadatan planet yang jaraknya sekitar 650 tahun cahaya dari Bumi itu, hanya setengah dari kepadatan Jupiter.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar materi penyusun KELT-9b adalah gas sehingga ia disebut juga sebagai gas raksasa. Selain itu, para peneliti menyebut atmosfer KELT-9b secara konstan meledak akibat energi bintang di dekatnya.
Tim peneliti memperkirakan KELT-9b ini kehilangan setidaknya 10 juta kilogram massa per detik akibat ledakan-ledakan itu. Massa KELT-9b yang hilang itu kemungkinan membentuk ekor yang serupa dengan komet, seperti yang selama ini kerap dilihat.
Dengan kondisi yang begitu kejam dan ekstrem, para peneliti menyimpulkan, jikapun ada kehidupan di planet itu, ia hanya akan dapat bertahan dalam waktu yang sangat singkat. Memiliki suhu yang begitu tinggi dan sering terjadi ledakan, wajar kiranya jika KELT-9b disebut juga sebagai planet neraka.
ADVERTISEMENT