Masuk Indonesia, Drone Selfie DJI Spark Dijual Rp 8 Juta

DJI Spark (Foto: Erajaya Swasembada)

Produsen drone DJI meneruskan ekspansi produknya di Indonesia. Produk terbaru yang kali ini dibawa adalah DJI Spark, sebuah produk yang terkenal sebagai drone untuk melakukan foto selfie dan bisa dikendalikan dengan tangan. DJI mengatakan Spark bisa diterbangkan oleh seorang pengguna yang belum pernah menerbangkan drone sekalipun. Spark bisa diterbangkan dari telapak tangan, lalu bisa dikendalikan dengan tangan pengguna. Kecerdasan Spark bisa diterbangkan dari telapak tangan ini bisa terjadi berkat adanya fitur Gesture Mode. Ia secara otomatis akan mendeteksi gerakan telapak tangan dan diperintah untuk terbaik naik, menjauh, mengambil selfie, dan kembali lagi di ke telapak tangan. "Mengendalikan drone kamera dengan gerakan tangan saja merupakan langkah besar untuk menjadi teknologi aerial sebagai bagian intuitif dari kehidupan sehari-hari, untuk mengabadikan berbagai momen mulai dari urusan pekerjaan dan petualangan hingga saat bersama teman dan keluarga," kata Kevin On, Direktur Komunikasi DJI. [Baca juga: Drone Baru DJI Matrice 200 Mampu Terbang saat Hujan dan Salju] Spesifikasi Secara spesifikasi, Spark memiliki bobot 300 gram atau lebih ringan dibandingkan sekaleng soda. Spark memboyong kamera dengan sensor CMOS 1/2.3" yang menghasilkan foto berkualitas 12 megapixel dan bisa merekam video 1080p yang bisa distabilkan. Teknologi 2-axis gimbal dan UltraSmooth Spark akan mengurangi guncangan. Dengan bekal GPS dual-band dan GLONASS, fitur-fitur ini membuat Spark bisa terbang secara akurat di ketinggian 30 meter dan pelacak hambatan dari jarak 5 meter. [Baca juga: Induk Snapchat Akuisisi Perusahaan Drone] Seperti drone DJI pada umumnya, Spark bisa terbang kembali ke lokasi asal secara otomatis dengan panduan sinyal GPS ketika baterai sudah lemah, hilang koneksi, atau ketika pengguna menekan tombol Return to Home (RTH). Saat terbang kembali ke rumah itu ia bisa melacak hambatan di jalurnya. Kemampuan terbang ini ditopang oleh baterai jenis LiPo yang mampu terbang maksimal selama 16 menit. Sementara saat diterbangkan dengan remote control, Spark memungkinkan transmisi video real-time 720p dari jarak hingga 2 kilo meter. Alat Pengendali untuk Terbang Selain dikendalikan dengan telapak tangan, Spark juga bisa diterbangkan dengan remote control dan perangkat mobile dengan koneksi nirkabel. Khusus jika dikendalikan dengan remote control, ada Sport Mode yang bisa memaksimalkan kecepatan terbang hingga 50 kilo meter per jam.

DJI Spark dikendalikan dengan tangan. (Foto: Erajaya Swasembada)

Fitur Kamera Jalur terbang dan pengambilan gambar Spark bisa dipilih dengan opsi QuickShot. Ini adalah fitur terbang yang telah diatur jalurnya beserta perekaman videonya. Ketika menerbangkan Spark, terdapat empat pilihan pengambilan gambar. Pertama Rocket, yaitu cara menerbangkan Spark lurus ke atas dengan kamera mengarah ke bawah. Kedua adalah Dronie, yaitu terbang dan menjauh dari subjek. Kemudian Circle, terbang berputar mengelilingi subjek. Terkahir adalah Helix yang bisa berputar menjauh dari subjek saat terbang ke atas. Spark juga dilengkapi dengan fitur TapFly yang membuat drone terbang ke lokasi yang dipilih pengguna di layar perangkat mobile. Lalu dengan menggunakan ActiveTrack, Spark secara otomatis bisa mengenali dan melacak objek yang dipilih, lalu meletakkannya di tengah frame dan mengambil foto objek dengan sempurna. [Baca juga: 770 Ribu Orang di AS Dapat Izin Terbangkan Drone] Lalu dengan 3D Sensing System membuat Spark mampu secara aktif mengidentifikasi hambatan di depan pesawat drone. Di Indonesia, DJI Spark dibanderol Rp 8 juta yang meliputi unit drone, baterai, charger USB, dan tiga pasang baling-baling. Saat ini penjualannya masih di tahap pre-order di jaringan ritel Erajaya Group dan DJI Authorized Dealer, lalu mulai dikirim pada pertengahan Juni. Spark sendiri tersedia dalam pilihan warna Alpine White, Sky Blue, Meadow Green, Lava Red, dan Sunrise Yellow. [Baca juga: China Kembangkan Drone Siluman untuk Hindari Radar]