Toko Aplikasi Xiaomi GetsApp Punya 1,7 Juta Pengguna di Indonesia

4 September 2019 19:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Xiaomi Developer Conference Indonesia 2019. Foto: Aulia Rahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Xiaomi Developer Conference Indonesia 2019. Foto: Aulia Rahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi Xiaomi menggelar konferensi pengembang aplikasi di Jakarta pada Rabu (4/9) yang bertajuk MIDC (Xiaomi Developer Conference Indonesia). Melalui konferensi ini, Xiaomi mengundang 200 pengembang aplikasi lokal untuk membangun dan meningkatkan layanan internet di dalam ekosistem mereka, MIUI, sekaligus memperkaya konten di toko aplikasi GetsApp.
ADVERTISEMENT
Upaya Xiaomi untuk membangun ekosistem mereka di Indonesia bukanlah hal yang mengejutkan. Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna aktif MIUI terbanyak di seluruh dunia.
Seperti yang diutarakan oleh Yajun Yan, Head of Xiaomi Global Internet Business, pihaknya memiliki 279 juta pengguna aktif bulanan MIUI di seluruh dunia. Jumlah tersebut mencakup 220 negara dengan 77 bahasa yang berbeda. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 juta ada di Indonesia.
“Indonesia adalah salah satu pasar yang penting. Kami memiliki 24 juta pengguna aktif bulanan MIUI di Indonesia,” beber Yan pada kesempatan yang sama.
Menjaring kerja sama dengan pengembang aplikasi juga akan memperkaya konten di toko aplikasi GetsApp, yang sebelumnya bernama Mi Apps Store. Xiaomi mengklaim toko aplikasi ini memiliki 1,7 juta pengguna aktif harian di Indonesia, sementara jumlah jumlah pengguna global GetsApp telah mencapai 150 juta pengguna aktif.
ADVERTISEMENT
Adapun pertumbuhan pengguna aktif GetsApp di Indonesia diklaim memiliki tren yang terus meningkat. Berdasarkan laporan yang disampaikan pihak perusahaan, pengguna aktif GetsApp meningkat 17 persen dalam satu tahun terakhir.
Xiaomi Developer Conference Indonesia 2019. Foto: Aulia Rahman/kumparan
Untuk itulah Xiaomi berupaya untuk mengundang pengembang aplikasi lokal ke dalam ekosistem mereka. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya perusahaan untuk melokalisasi peranti lunaknya dengan budaya Indonesia.
“Bisnis Xiaomi enggak cuma smartphone. Jadi, ekosistem itu adalah salah satu komponen penting dalam bisnis Xiaomi. Termasuk di dalamnya adalah MIUI, internet services itu,” ungkap Stephanie Sicilia, Head of Public Relation Xiaomi Indonesia.
“Jadi, fokus utama Xiaomi itu selalu pengguna. Selalu bagaimana caranya kita memaksimalkan user experience. Jadi, dengan localization, dengan menyesuaikan culture, menyesuaikan apa yang relevan buat orang-orang Indonesia. Dengan banyaknya engage dengan developer, semakin kita bisa melakukan kustomisasi hal-hal tersebut,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pada konferensi ini, Xiaomi juga memperkenalkan program mereka untuk mendukung pengembang aplikasi lokal dan global. Program tersebut dinamai ‘Seagull Project’, yang fokus untuk memberikan investasi dengan nilai total Rp 200 miliar demi mendukung startup dan pengembang lokal.
Selain memberikan dana investasi, Seagull Project juga akan mendampingi pengembang aplikasi dan startup, seperti memberikan penghargaan, menampilkan aplikasi pada halaman depan toko aplikasi GetsApp milik Xiaomi, menerbitkan ulasan, hingga memberikan rekomendasi tajuk rencana.