Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Aokigahara, Hutan di Jepang yang Terkenal sebagai Tempat Bunuh Diri
5 Januari 2018 16:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Beberapa hari belakangan, nama Logan Paul sempat menjadi tren di media sosial karena ulahnya saat berada di Jepang . Bagaimana tidak, pria asal Amerika Serikat ini merekam jasad seorang pria dari jarak dekat kemudian mengunggahnya ke YouTube yang langsung mendapat berbagai kecaman.
ADVERTISEMENT
Saat itu, ia bersama temannya sedang berada di Aokigahara. Tempat ini adalah sebuah hutan yang letaknya di dasar gunung Fuji, kurang dari 100 mil barat Tokyo. Masyarakat lokal juga mengenalnya sebagai 'Jukai', karena pohon-pohon yang ada hutan ini sangat padat dan tinggi.
Pohon-pohon di sini tumbuh subur di lahan seluas 30 kilometer dari lava yang mengeras. Bahkan, matahari pun tak menembus hutan Aokigahara.
Hutan Aokigahara juga memiliki dua gua, yakni The Ice Cave dan the Wind Cave. Yang membuat Aokigahara unik adalah karena hampir tidak ada satwa yang tinggal. Sehingga sangat sepi dan menjadi tujuan populer di kalangan warga setempat maupun para turis.
Namun, di sisi lain Aokigahara menjadi tempat 'favorit' untuk bunuh diri nomor satu di Jepang. Karena hutan ini terlalu tenang banyak yang menganggap hutan ini angker sehingga tak banyak warga Jepang yang berani untuk masuk ke dalamnya.
ADVERTISEMENT
Meski terkenal sebagai tempat bunuh diri, namun bukan berarti pemerintah Jepang tak peduli terhadap masyarakatnya. Di bagian depan hutan ini, terdapat papan pengumuman yang berisikan imbauan agar jangan melakukan bunuh diri. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan pengunjung agar mencari bantuan ketimbang mengakhiri hidup.
Sayangnya, tak diketahui berapa jumlah pasti kasus bunuh diri di Aokigahara. Data yang tercatat pada 2003 silam, polisi mengumumkan ada 105 kasus bunuh diri yang terjadi.
Tetapi setiap tahunnya, justru semakin banyak orang yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di sini. Sayangnya, jasadnya tak pernah ditemukan. Tidak diketahui dari segi demografis, tetapi biasanya adalah laki-laki yang berusia antara 40 hingga 50 tahun.
Dilansir dari situs resmi Aokigahara , Maret menjadi bulan dengan kasus bunuh diri terbanyak. Mengapa? Karena biasanya, Maret adalah penutupan finansial akhir tahun di Jepang. Namun tak jarang, PHK hingga masalah keluarga menjadi salah satu faktor mereka untuk mengakhiri hidup.
ADVERTISEMENT
Menurut kepercayaan, Aokigahara dihantui oleh yurei yaitu seseorang yang meninggal dengan perasaan benci, marah, sedih dan dendam mendalam. Hal ini membuat yurei tidak tenang dan akhirnya gentayangan di dunia.
Para spritual Jepang juga percaya jika pelaku bunuh diri di Hutan Aokigahara merasuki pohon-pohon di hutan tersebut. Mereka mempercayai jika hal itu yang menyebabkan orang-orang 'terjebak' di dalam hutan dan akhirnya mengakhiri hidupnya.
Legenda juga mengatakan jika sudah memasuki hutan ini tak akan pernah kembali lagi. Banyaknya pohon sehingga terlihat pemandangan mirip menjadikan para pengunjung tersesat di sini.
Beranikah kamu berkunjung ke sini?