Dua Acara Baru Warnai Dieng Culture Festival 2019

3 Agustus 2019 22:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dieng Culture Festival 2019. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dieng Culture Festival 2019. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gelaran Dieng Culture Festival 2019 telah memasuki hari kedua. Tak kalah menarik dari hari pertama, pada Sabtu (3/8) ada banyak agenda menarik yang hadir memberikan warna baru bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Festival kopi Jawa dan pagelaran seni budaya ketoprak jadi salah satu acara yang membedakan gelaran DCF ke-10 ini dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini pun diungkapkan oleh Ketua Panitia Dieng Culture Festival 2019 Alif Fauzi.
“Kami selalu membuat beberapa konsep yang berbeda dari tahun sebelumnya, baik konsep maupun penambahan acaranya. Tahun ini ada Java Coffee Festival dan pagelaran seni ketoprak,” ujar Alif.
Ketua Panitia DCF 2019, Alif Fauzi. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Pria yang sekaligus menjadi penggagas DCF itu mengungkapkan, pagelaran seni budaya contohnya ketoprak tentu bisa memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kebudayaan.
“Jadi saya pengin dengan acara ketoprak ini bisa memberikan pengetahuan tentang kebudayaan dan ingin mengajak orang untuk tidak meninggalkan masa lalu. Karena untuk menuju masa depan kita bisa mengukur dengan masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang,” kata Alif.
Domba Batur di Festival Domba Batur 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Alif pun menambahkan, selain penambahan acara, desain panggung dan tema juga akan berubah tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
“Tema pada setiap tahunnya juga saya ubah dan desain panggungnya juga akan berubah,” tambah Alif.
Sama seperti kemarin, acara dimulai dengan Aksi Dieng Bersih di pagi harinya. Lalu, dilanjutkan dengan pagelaran seni tradisional Dataran Tinggi Dieng di Lapangan Arjuna.
Domba Batur di Festival Domba Batur 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Tak hanya itu, acara juga dibarengi dengan Festival Lomba Domba Batur di tempat yang sama. Di venue lainnya Java Coffee Festival juga menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang gemar minuman kopi.
Di festival kopi tersebut tersedia kopi dari berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Yogyakarta, Banjarnegara, Dieng, Wonosobo, dan lainnya. Selain itu, acara juga diisi talkshow dengan beragam tema yang melibatkan para petani kopi hingga barista.
Gugun blues Shelter saat penampilannya di Jazz Atas Awan Dieng Culture Festival 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Acara akan dilanjutkan pada pukul 19:30 WIB dengan pagelaran seni ketoprak, dilanjutkan dengan Senandung di Atas Awan. Selain itu, satu lagi acara yang paling ditunggu sekaligus kontroversial yaitu festival pelepasan lampion.
ADVERTISEMENT
“Banyak masyarakat yang menjual lampion di luar kami, padahal kami sudah menghitung kapasitas kami. Makanya kadang kami tidak mencantumkan jadwal pelepasan lampion di media sosial. Hal ini untuk mengantisipasi mereka yang ingin berpesta melepaskan lampion,” ungkap Alif.
Gugun blues Shelter saat penampilannya di Jazz Atas Awan Dieng Culture Festival 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Jika dilihat kondisi geografisnya, Dieng juga membuat festival lampion ini bisa berjalan dengan lancar sebab Dieng ini berada di dalam sebuah mangkok dan dengan ketinggian bukit sekitarnya, sehingga ketinggian lampion tidak akan melampaui bukit sebelahnya.
Alif menambahkan, pelepasan lampion dipastikan aman karena menggunakan bahan-bahan yang tidak berbahaya.
“Lampion yang sesuai standar kalau menggunakan parafin ini akan aman karena jika mati akan turun sendiri, soal sampah kita juga selalu mengadakan aksi Dieng bersih,” tutup Alif.
ADVERTISEMENT