Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Generasi milenial digadang-gadang sebagai kekuatan Indonesia di masa depan. Generasi ini merupakan bagian dari bonus demografi Indonesia. Melihat potensi tersebut, Kementerian Pariwisata pun juga berharap generasi milenial bisa turut mempromosikan pariwisata Indonesia.
ADVERTISEMENT
Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, semua milenial Indonesia bisa menjadi duta-duta pariwisata. Caranya pun cukup mudah yaitu dimulai dengan mencintai dan mengunjungi destinasi wisata lokal.
“Kami terus mendorong milenial sebelum berpergian ke luar negeri, ayo jalan-jalan dulu ke dalam negeri untuk experience,” ungkap Rizki kepada kumparan, Sabtu (7/9). Menurut Rizki, experience atau pengalaman yang ditawarkan oleh destinasi wisata domestik tidak kalah menarik dengan destinasi wisata luar negeri.
Rizki mengakui pihaknya sangat paham bahwa milenial traveler punya karakteristik yang juga berubah seiring waktu. Kini milenial punya kebiasaan tak hanya sekadar selfie saat berkunjung ke suatu destinasi wisata. Lebih dari itu, milenial juga menuntut adanya experience atau pengalaman unik saat liburan.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, Rizki mengklaim, Kemenpar mencoba membungkus berbagai atraksi agar lebih menarik perhatian milenial. “Misalnya isinya atau atraksinya tetap tari-tarian, tapi dikemas lebih baru agar milenial tertarik untuk datang,” ujarnya. Dari sinilah, konsep milenial tourism mulai muncul dan terus dikembangkan sampai sekarang.
Selain dikemas dalam konsep berbeda, Kemenpar juga mencoba untuk memasukkan unsur edukasi dalam suatu destinasi wisata. Misalnya dengan menghadirkan informasi lengkap seputar produk budaya setempat.
“Dalam milenial tourism ketika experience tourism, itu ada unsur edukasi. Akan dijelaskan apa sih value dibelakangnya? Itu dijelaskan. Misalnya ada tarian apa sih value nya? Ada kain yang dibuat dalam 6 bulan, itu apa value nya,” ujar Rizki.
Sehingga dengan adanya konsep-konsep tersebut, milenial traveler bisa merasakan pengalaman yang berbeda saat berlibur. Tidak hanya datang ke sebuah destinasi cantik lalu berswafoto, namun juga bisa membawa pengalaman dan pengetahuan baru.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, adanya pengalaman-pengalaman yang dikemas dalam konsep baru ini juga diharapkan bisa membuat milenial traveler kembali berkunjung.