Lath Maar, Tradisi Wanita Memukuli Pria dengan Tongkat dari India
ADVERTISEMENT
Festival Holi adalah salah satu bagian dari kebudayaan India yang selalu dinanti sekaligus jadi incaran traveler luar negeri saat menyambangi Negeri Bollywood. Tradisi semarak yang dilakukan dengan saling melempar bubuk warna itu membuat India dalam sekejap dipenuhi keriaan dan warna.
ADVERTISEMENT
Namun, selain atraksi saling melempar tepung berwarna, tahukah kamu bahwa dalam Festival Holi terdapat sebuah tradisi yang dilakukan dengan memukul para pria menggunakan tongkat? Ya, namanya Lath Maar atau yang dikenal juga sebagai Lathmar.
Masyarakat India mengenalnya sebagai Lath Maar Holi. Secara harafiah, Lath Maar dapat diartikan sebagai memukul dengan tongkat, sedangkan Holi berarti festival warna untuk merayakan kemenangan atas Holika (roh jahat). Sehingga secara keseluruhan dapat diartikan sebagai tradisi memukul dengan tongkat saat Festival Holi.
Dilansir Culture Trip, salah satu desa yang mengadakan Lathmar Holi adalah Distrik Mathura di Uttar Pradesh, India. Untuk merayakannya, para pria akan datang ke kuil bernama Radha Rani di Desa Barsana. Mereka kemudian akan menggelar upacara ritual kecil, sementara itu penduduk lainnya akan berkumpul di halaman kuil dan di gang-gang sempit.
ADVERTISEMENT
Dalam tradisi Lath Maar, para pria yang hadir akan menyanyikan lagu-lagu bernada provokatif untuk menggoda dan menarik perhatian wanita di sekitarnya sambil melemparkan tepung warna. Para wanita kemudian menyiapkan diri dengan membawa tongkat kayu atau bambu yang biasa dikenal sebagai lathis.
Para wanita yang mendengar nyanyian sang pria akan memukul mereka dengan lathis-nya, sedangkan pria tersebut mesti melindungi dirinya dengan menggunakan perisai atau tongkat bambu lainnya.
Pria-pria itu akan berusaha menyelamatkan diri satu sama lain, sedangkan wanita di sekitarnya bersorak dan berteriak untuk teman-teman mereka, mengejar, memukul lebih keras, atau mendesak teman-temannya untuk ikut serta mengejar dan memukuli pria dengan lebih keras.
Pria yang ´kurang beruntung´ dan tertangkap oleh para wanita akan disuruh menari di depan umum sambil menggunakan pakaian perempuan. Lath Maar Holi dilaksanakan dengan meriah dan penuh canda, karenanya baik pria maupun wanita tidak diperkenankan untuk marah atau kesal hanya karena tradisi dan festival ini, jadi perayaan akan tetap dapat berlangsung meriah seperti yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
Konon, pada masa muda, Dewa Krishna punya tingkah nakal dan suka bermain. Ia sering mengunjungi Barsana, desa kelahiran sekaligus tempat tinggal kekasihnya, Rahda. Suatu hari, beberapa waktu sebelum Festival Holi digelar, Krisna datang mengunjungi Rahda bersama teman-temannya dari Nandgaon.
Ia dan teman-temannya menggoda Radha dan teman-teman wanitanya. Karena kesal dan tersinggung, teman-teman Radha kemudian mengusir para pria itu dengan menggunakan tongkat. Kisah itulah yang menjadi alasan tradisi Lath Maar Holi dilaksanakan.
Menariknya, dalam tradisi Lath Maar, perisai atau kayu yang dibawa oleh para pria, murni hanya digunakan untuk melindungi diri, bukan untuk menyerang para wanita. Sehingga para wanita tak mesti takut beradu tenaga dengan para pria.
ADVERTISEMENT
Saking meriahnya perayaan Lath Maar Holi, hampir setiap tahun, para fotografer, wartawan, dan traveler dari berbagai penjuru dunia datang untuk menyaksikan dan menikmati sendiri sensasi keseruannya, langsung ke India. Seru sekali, ya.
Gimana denganmu, tertarik menjadikan festival Lath Maar di India ini jadi salah satu atraksi dalam wish list-mu?