Lestarikan Terumbu Karang, Lady with Kendi 'Diterjunkan' ke TN Bunaken

27 Juni 2019 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Lady with Kendi siap diterjunkan ke Laut Bunaken. Foto: Sabar Artiyono/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Patung Lady with Kendi siap diterjunkan ke Laut Bunaken. Foto: Sabar Artiyono/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semangat konservasi terus dilakukan untuk menjaga kelestarian perairan Taman Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara. Salah satu bukti komitmen tersebut terlihat dari inisiasi Grand Luley Manado.
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya transplantasi terumbu karang, hotel ini menenggelamkan patung Lady with Kendi. Rencananya patung tersebut akan ditenggelamkan bersama 19 patung lainnya secara bertahap hingga Juli 2019.
Dirjen KSDAE Wiratno (tengah) dan istrinya (kiri) dan Pemilik Grand Luley Manado Suzy Hutomo. Foto: Sabar Artiyono/kumparan
Dalam acara pembukaan Penenggelaman Patung dan Coral Transplantation, pemilik Grand Luley Manado, Suzy Hutomo, mengatakan bahwa program ini disusun kurang lebih selama satu tahun. Selain itu, program ini merupakan perjanjian pihak hotel dan Balai Taman Nasional Bunaken untuk pengembangan sektor pariwisata.
“Ini juga bentuk komitmen kami untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan Bunaken,” kata Suzy di Luley Dive Center, Manado, Kamis (27/6).
“Lokasi Grand Luley Manado tepat di ujung Taman Nasional Bunaken, kita ingin maksimalkan kerja sama untuk memaksimalkan potensi wisata bawah laut. Program penenggelaman patung ini juga akan menjadi Under Water Coral Park sebagai destinasi baru di Bunaken," tambahnya.
Patung Lady with Kendi siap diterjunkan ke Laut Bunaken. Foto: Sabar Artiyono/kumparan
Hal senada juga diungkapkan oleh Communication and Relation Manager TBS Group selaku corporate dari Grand Luley Manado, Asri Yusuf. Menurutnya, ada tiga fungsi dari penenggelaman patung ini.
ADVERTISEMENT
“Jadi program ini ada tiga fungsi, sebagai tempat tumbuh terumbu karang (konservasi), rumah ikan, dan tempat wisata selam,” ujar Asri.
Penandatanganan prasasti yang juga diterjunkan ke perairan Bunaken sebagai memorial oleh Dirjen KSDAE Wiratno (kiri), Pemilik Luley Grand Manado Suzy Hutomo (tengah) dan Kepala Balai Taman Laut Nasional Bunaken Farianna Prabandari (kanan). Foto: Sabar Artiyono/kumparan
Kepala Balai Taman Laut Nasional Bunaken, Farianna Prabandari, mengatakan mengapresiasi program ini dan Grand Luley Manado telah melaksanakan program berkaitan konservasi sesuai dengan perjanjian.
“Untuk itu kami mengajukan hotel ini sebagai salah satu mitra konservasi terbaik ke Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ujar Prabandi.
Sementara itu, Lady with Kendi dipahat oleh seniman, Wayan Wantre, dari Esthetique Workshop Gianyar, Bali. Patung tersebut terbuat dari lava stone dengan bobot 280 kilogram. Rencananya, Lady with Kendi akan ditenggelamkan dari lokasi Jetty Grand Luley Manado ke lokasi penenggelaman yang memakan waktu 15 menit.
ADVERTISEMENT