Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Saat berwisata ke Danau Toba , rasanya kurang afdal jika tidak berkunjung ke Pulau Samosir. Pulau yang terletak di tengah-tengah Danau Toba itu tak hanya menawarkan keindahannya saja, tapi juga beragam kebudayaan yang eksotis.
ADVERTISEMENT
Nah, agar wisatawan bisa lebih mengenal budaya Batak, pemerintah daerah bersama dengan Kementerian Pariwisata menggelar Samosir Music International (SMI) 2019. Event yang digelar pada 23-24 Agustus 2019 lalu itu menjadi ajang untuk mempromosikan pesona lain dari Danau Toba di Sumatera Utara.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Dessy Ruhati, menuturkan bahwa SMI 2019 akan semakin meningkatkan “awareness” wisatawan nasional, regional, juga internasional. Hal ini karena Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Samosir Music International (SMI) 2019 diharapkan dapat kian menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Samosir, juga Danau Toba , sehingga dapat mendukung tercapainya target 20 juta wisman ke Indonesia sepanjang tahun ini," kata Dessy, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Memasuki tahun kelima, SMI 2019 juga menjadi bagian dari rangkaian "Horas Samosir Fiesta" yang akan berlangsung hingga 29 Desember 2019. Usai SMI 2019, "Horas Samosir Fiesta" akan dilanjutkan dengan penyelenggaraan "Samosir Lake Toba Ultra" pada 20-21 September 2019", "Lake Toba Film Festival" pada 15-16 November 2019, dan "Christmas Season" pada 28-29 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gelaran SMI 2019 berlangsung di panggung terbuka Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Samosir, Sumatera Utara. Acara dibuka dengan suguhan tari tortor yang dibawakan puluhan orang tua dan anak-anak dari beberapa sanggar. Ribuan penonton tercatat hadir selama dua hari penyelenggaraan acara.
Pada hari pertama acara dimeriahkan dengan penampilan para musikus, salah satunya musikus lokal seperti Jajabi Band, Tongam Sirait, penyanyi yang juga penulis novel, Moly Moore, serta kelompok musik asal Malaysia, Salammusik.
Adapun puncak acara yang digelar pada hari kedua, diisi dengan penampilan Viky Sianipar. Musisi, komposer, serta produser berdarah Batak ini dikenal dengan kemampuannya memainkan ragam alat musik modern dan tradisional. Ia memiliki ciri khas dengan selalu menyelipkan nuansa tradisional, khususnya Batak di setiap karyanya.
Selain Viky Sianipar, juga tampil penyanyi jebolan Indonesian Idol Alex Rudiart, Bagjuice dari Belanda, San & Preaches dari Jerman, dan musikus asal Swedia, Hermann Delago.
ADVERTISEMENT