Studi: Traveling Ternyata Baik untuk Kesehatan Jantung

25 Juni 2019 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveling sendirian Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveling sendirian Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Siapa bilang traveling hanya sebatas melepas penat dan menghilangkan stres sesaat? Di balik nikmatnya pelesiran, rupanya ada manfaat baik lainnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Antara, sebuah studi baru dalam jurnal Psychology and Health mengatakan bahwa meluangkan waktu untuk liburan dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular atau penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
“Orang yang lebih sering berlibur dalam 12 bulan terakhir memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami sindrom metabolik dan gejala metabolik,” ungkap peneliti Bryce Hruska dari Syracause University di Amerika Serikat, seperti dilansir Antara dari Indian Express.
Ilustrasi pasangan traveling di Rusia Foto: Shutter Stock
Sindrom metabolik sendiri merupakan kumpulan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Apabila seseorang memiliki sejumlah sindrom metabolik, maka kemungkinan besar terkena penyakit kardiovaskular.
Dalam melakukan risetnya, para peneliti melibatkan 63 karyawan untuk dibiayai liburan. Namun, sebelum mereka bersenang-senang, karyawan tersebut harus menjalani tes darah, serta wawancara untuk menilai perilaku berlibur dalam 12 bulan terakhir.
Traveling bersama sahabat Foto: Shutter Stock
Kemudian hasilnya menunjukkan, risiko sindrom metabolik menurun hampir seperempat. Terutama untuk partisipan yang memanfaatkan waktu liburan.
ADVERTISEMENT
“Waktu liburan tersedia untuk hampir 80 persen karyawan, tetapi kurang dari setengah yang memanfaatkannya. Penelitian kami menunjukkan bahwa mereka yang memanfaatkan liburan, maka bisa berguna dan bagus untuk kesehatan,” pungkas Hruska.
Bagaimana pendapatmu, siap traveling?