Untung Belasan Juta, Alasan Jastip Jadi Tren di Kalangan Traveler

20 Juli 2018 14:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shopping (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Shopping (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
Fenomena jastip kian marak di kalangan traveler. Jastip atau jasa titip beli barang ini menjadi opsi baru bagi kamu yang ingin memperoleh barang dengan biaya lebih murah ataupun yang ingin mendapatkan barang yang jarang atau sulit ditemukan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wajar saja, hal ini membuka peluang baru bagi traveler Indonesia yang senang berbelanja. Mereka yang awalnya hanya ingin liburan dan memuaskan hasrat belanja sambil membeli barang-barang unik dan menarik akhirnya menjadikan jastip sebagai salah satu 'pekerjaan' di sela-sela liburan.
Ilustrasi barang hasil jastip (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi barang hasil jastip (Foto: Dok. Istimewa)
Hal ini terjadi karena jastip bisa menghasilkan pundi-pundi uang hingga belasan juta rupiah.
Salah satunya adalah Rafel Adriano, yang menjadikan jastip sebagai ladang bisnisnya. Dalam satu kali perjalanan, ia bisa mendapatkan keuntungan bersih hingga belasan juta.
"Iya, lumayan besar sih, saya sih gabung antara jastip sama PO (Pre Order), keuntungan bersihnya bisa mencapai Rp 12 juta. Kalau seperti teman saya yang jastip ke Amerika, bisa sampai Rp 18 juta," tuturnya saat dihubungi kumparanTRAVEL, lewat telepon belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Besarnya keuntungan ini dijadikan Rafel untuk modal trip selanjutnya, termasuk juga modal jastip yang akan ia pakai di negara berikutnya.
Namun, alasan yang berbeda diungkapkan oleh Puti sarah Fadhila. Wanita berkerudung ini hanya menjadikan jastip sebagai 'selingan' dalam berlibur. Dalam sekali perjalanan, ia mengaku bisa mendapat keuntungan bersih sebesar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
"Dapat Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta buat sekali jalan, lumayan buat ganti uang tiket sama uang jajan. Biasanya juga dapat tiket promo, jadi murah juga, kan," tutur Puti.
Sama halnya dengan Shinta, ia mengaku keuntungan jastip yang besar bisa 'membiayai' rencana traveling berikutnya yang telah ia siapkan. Selain karena mendapat keuntungan besar, hal lain yang menjadikan jastip sering dilakoni para traveler ini biasanya karena mereka punya intensitas traveling yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, alasan lain orang-orang membuka jastip adalah karena suka berbelanja dan senang mencari barang-barang unik dengan harga murah. "Saya sering eksplorasi gitu, terus misalnya ada teman yang lihat barang saya, pada suka dan akhirnya nitip beliin," tutur Rafel.
Keuntungan-keuntungan inilah yang membuat jastip semakin digemari kalangan traveler. Bahkan tidak sedikit juga yang menjadikan jastip sebagai pekerjaan mereka, misalnya saja dengan membuka akun di media sosial yang melayani jasa titip beli barang.