Masjid Jama, Perpaduan Indah Arsitektur Hindu dan Islam

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
14 April 2020 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto dari commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto dari commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Hampir 600 tahun setelah dibangun, Masjid Jama yang berarti "Masjid Jumat" di Ahmedabad, India, masih berdiri dengan kemegahannya yang memukau. Keunikannya dibentuk oleh sintesis dari beragam tradisi arsitektur, menampilkan perpaduan yang elegan antara elemen Hindu, Islam, dan Jain.
ADVERTISEMENT
Keistimewaan pada masjid yang rampung dibuat pada 1424 itu nyaris tidak bisa ditemukan pada rumah ibadah Muslim lainnya di India. Meskipun bagian atas dua menara utama, yang mengapit pintu masuk, telah runtuh saat gempa tahun 1819, tetapi bagian bawahnya selamat dengan kondisi baik. Sisa-sisa menara yang berukiran indah adalah salah satu fitur paling mencolok dari Masjid Jama, dengan desain ukiran sugestif dari elemen candi.
Bukan tanpa alasan perpaduan nyentrik arsitekturnya mengingatkan kita pada interior kuil Hindu. Selama periode Kesultanan Gujarat, kuil-kuil Hindu sering dibongkar dan elemen arsitekturnya diadaptasi ke dalam pembangunan masjid baru. Hasilnya sangat menarik, praktik adapatasi pun mengarah pada pengembangan arsitektur idiomatis yang tidak konvensional di Ahmedabad, dengan masjid dan makam pada masa itu menjadi lazim dihiasi corak khas Hindu.
Lukisan Masjid Jama tahun 1809 oleh Robert Melville Grindlay dari commons.wikimedia.org
Menurut laporan historis, masjid yang terletak di jantung kota tua Ahmedabad itu adalah bagian dari rencana besar Sultan Ahmad Shah I untuk membangun kota baru di tepi Sungai Sabarmati. Ahmad Shah I, yang sebelumnya merupakan wakil administrator untuk Kesultanan Delhi (Dinasti Tughlaq), menyatakan dirinya telah merdeka sebagai pemimpin dan berkehendak mendirikan Kesultanan Gujarat di sepanjang pantai bagian barat India. Dia lantas menciptakan Kota Ahmedabad pada tahun 1411 untuk menjadi ibu kota barunya. Sebuah kota yang berkembang pesat pada masa pemerintahannya, dengan tanda kemakmuran yang terlihat jelas dalam konstruksi-kontruksi menakjubkan sebagai penghias lanskap.
ADVERTISEMENT
Berkat penggunaan bahan batu pasir kuning untuk bangunannya, penampilan keemasan Masjid Jama pun tampak lebih elegan. Memesona dan masih sangat dirawat. Lantaran Masjid Jama adalah situs ibadah yang masih aktif, para wisatatawan sangat dituntut untuk menjaga ketenangan dengan penuh hormat dan mematuhi kesopanan di tempat ini.
Sumber: