Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten Media Partner
13 Keluarga Santri Magetan di Aceh Tamiang Diuji Swab, Semuanya Negatif Corona
8 Mei 2020 21:39 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang telah memeriksa cairan tenggorokan dan hidung semua santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur beserta keluarganya pada Rabu (6/5). Uji swab itu dilakukan seiring empat di antara 25 santri yang pulang dari ponpes tersebut dinyatakan positif terjangkit virus Corona .
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan hasil pemeriksaan dengan sistem real time polimerase chain reaction (RT-PCR) terhadap 13 keluarga inti santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan 17 santri lainnya dengan riwayat perjalanan dari Magetan diperoleh hasil negatif, pada Kamis (7/5).
"Ini hasil pemeriksaan swab cairan tenggorokan dan hidung dengan sistem RT-PCR oleh Balai Litbangkes Aceh, bukan lagi hasil rapid test," ujar pria yang akrab disapa SAG dalam keterangannya, Jumat (8/5) sore.
SAG menjelaskan, jumlah santri dari klaster Magetan yang pulang ke Aceh Tamiang seluruhnya 25 orang, secara bergelombang sejak pertengahan Maret 2020. Pemeriksaan massal tersebut dilakukan berkaitan dengan 4 orang teman mereka yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19, yakni AJ, MAH, IJ, dan MF.
ADVERTISEMENT
"MAH, IJ, dan AJ telah sembuh. AJ dijemput keluarganya dengan Tim COVID-19 Pemkab Aceh Tamiang di RSUDZA Banda Aceh tadi pagi. Hanya MF yang masih dirawat dan diisolasi di Pinere, dan Insya Allah ia juga segera sembuh," sebutnya.
Lebih lanjut, SAG mengingatkan, meski para santri dari klaster Magetan itu sudah sembuh dan para santri lainnya tidak ada indikasi terinfeksi virus Corona, namun tidak euforia dan mengabaikan protokol pencegahan selanjutnya.
Ia menyebut, ada indikasi penularan virus Corona bisa berulang pada orang sudah pernah diserang sebelumnya, dan juga bagi orang yang belum pernah terinfeksi sama sekali.
"Kita harus tetap waspada meski tidak perlu panik. Prosedur pencegahan harus diterapkan secara ketat dan disiplin," ujar SAG.
ADVERTISEMENT