Aceh Miliki Pusat Penanganan Kanker, Pasien Tak Perlu Lagi Berobat Jauh-jauh

Konten Media Partner
22 Maret 2022 8:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Aceh meresmikan Gedung Pusat Onkolodi di kompleks RSUDZA Banda Aceh. Foto: Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Aceh meresmikan Gedung Pusat Onkolodi di kompleks RSUDZA Banda Aceh. Foto: Humas Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh kini telah memiliki Gedung Pusat Onkologi, sebagai tempat khusus penanganan pasien kanker yang kasusnya semakin tinggi. Gedung itu diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada Senin (21/3) kemarin.
ADVERTISEMENT
Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah, mengatakan tingginya kasus kanker dan pasien yang harus dirujuk ke luar Aceh menjadi alasan mengapa gedung onkologi dibutuhkan. “Di Aceh ada sekitar 10.800 jiwa yang mengalami sakit kanker,” kata Isra.
Kanker yang paling mendominasi di Aceh adalah kanker payudara, kemudian ovarium dan Limfoma NonHodgkin. Selama ini, banyak pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit di luar Aceh yang punya fasilitas lebih lengkap seperti Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta, serta Rumah Sakit Adam Malik di Medan.
“Butuh biaya besar untuk penanganan kanker. Satu siklus saja bisa mencapai Rp 3 sampai 11 juta. Begitu besar biaya yang harus dikeluarkan pemerintah dan tentunya keluarga penderita,” kata Isra.
ADVERTISEMENT
Kompleks RSUDZA Banda Aceh. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Isra bersyukur dengan adanya unit onkologi di RSUDZA, mudah-mudahan pasien kanker bisa dirawat di Banda Aceh. “Otomatis akan mengurangi pembiayaan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Aceh, sehingga pusat pelayanan onkologi berdiri di Aceh.”
Ada beberapa fasilitas yang tersedia di Gedung Onkologi RSUDZA, di antaranya ruang rawat inap, rawat jalan, kemoterapi, bedah, Radiologi Diagnostik, Patologi Anatomi dan berbagai fasilitas pengobatan kanker lainnya. Gedung ini punya empat lantai dengan 16 poliklinik onkologi, empat kamar operasi, ruang ICU, HCU, dan VIP.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyebutkan Pemerintah Aceh menginginkan adanya pengendalian dan sistem pelayanan kanker yang komprehensif, sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat kanker.
Atas dasar ini, Pemerintah Aceh mengambil kebijakan untuk membangun Pusat Onkologi di RSUDZA Banda Aceh, salah satu gedung pelayanan publik termegah saat ini di lingkungan Pemerintah Aceh.
ADVERTISEMENT
Nova berharap kemegahan itu harus diimbangi dengan peningkatan akses dan kualitas pelayanan serta sumber daya manusianya. “Saya optimis, kombinasi antara kemegahan infrastruktur gedung, proses pelayanan yang prima, mudah dan cepat, serta kualitas sumber daya manusia yang tinggi akan menciptakan Pusat Onkologi di RSUDZA menjadi Pusat Onkologi Komprehensif yang terkemuka baik di tingkat regional, nasional maupun internasional,” ujar Nova. []
Adv Pemerintah Aceh