Arkeolog: Nisan Ditemukan di Tol Sibanceh Makam Ulama Masa Kesultanan Aceh

Konten Media Partner
10 Februari 2021 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah batu nisan diduga situs makam masa Kesultanan Aceh Darussalam ditemukan di kawasan pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) di Gerbang Tol Kajhu, Aceh Besar, Rabu (10/2). Foto: Fahzian untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah batu nisan diduga situs makam masa Kesultanan Aceh Darussalam ditemukan di kawasan pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) di Gerbang Tol Kajhu, Aceh Besar, Rabu (10/2). Foto: Fahzian untuk acehkini
ADVERTISEMENT
Sejumlah batu nisan diduga situs makam ditemukan di kawasan pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) di Gerbang Tol Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Aceh. Sejarawan dan Arkeolog Aceh Husaini Ibrahim menyatakan, nisan itu merupakan makam ulama masa Kesultanan Aceh Darussalam pada abad ke-18 atau 19 Masehi.
ADVERTISEMENT
"Di sana kami melihat bentuknya bulat, itu salah satu tipe nisan Aceh, lebih ke batu nisan Silindris. Itu berkisar antara abad ke-18 dan 19 Masehi akhir (Kesultanan Aceh Darussalam). Kalau kita melihat modelnya itu lebih ke makam ulama," kata Husaini kepada jurnalis, Rabu (10/2).
Menurut Husaini, makam ulama masa Kesultanan Aceh Darussalam ditandai dengan ketiadaan tulisan atau informasi yang menerangkan sosok orang yang dimakamkan di batu nisan. "Biasanya bulatan tanpa hiasan itu lebih kepada nisan para ulama, karena dalam agama dilarang membuat batu nisan berukiran," ujarnya.
Sejumlah batu nisan diduga situs makam masa Kesultanan Aceh Darussalam ditemukan di kawasan pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) di Gerbang Tol Kajhu, Aceh Besar. Foto: Dok. Kiriman Peusaba Aceh
Husaini berharap pembangunan tol Aceh dilanjutkan dengan tetap melestarikan situs makam tersebut. "Pembangunan dilanjutkan dengan tidak merusak situs sejarah yang amat besar artinya bagi generasi sekarang. Karena itu sebagai salah satu bukti kejayaan kebesaran Aceh masa lalu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Peusaba Aceh, lembaga pemerhati sejarah Aceh menduga nisan itu merupakan makam raja dan ulama Aceh berusia ratusan tahun. Selain dari bentuk nisan, dugaan itu turut dikuat dengan kawasan Kajhu yang merupakan daerah penting pada masa Kesultanan Aceh Darussalam "Kawasan Kajhu sejak dulu terkenal sebagai tempat kediaman para keluarga raja," kata Ketua Peusaba Aceh, Mawardi Usman.