Berencana Gelar Rapid Test Massal Gratis, Pemprov Aceh Target 25 Ribu Penduduk

Konten Media Partner
1 Juni 2020 23:12 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemeriksaan rapid test pengunjung warung kopi di Aceh, April 2020. Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan rapid test pengunjung warung kopi di Aceh, April 2020. Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh berencana menggelar rapid test massal secara gratis untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran virus corona di Bumi Serambi Mekkah. Uji capat (rapid test) massal ini ditargetkan untuk 25 ribu penduduk Aceh.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. Ia menyampaikan, rencana rapid test itu sebagaimana intruksi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kepada Gugus Tugas COVID-19 untuk melakukan rapid test massal secara gratis.
Pria yang akrab disapa SAG itu mengatakan, Plt Gubernur Aceh yang juga Ketua Gugus Tugas COVID-19 di Aceh memasang target minimal 25 ribu penduduk Aceh dilakukan rapid test dalam waktu dekat.
Petugas medis melakukan rapid test terhadap ODP di Aceh Besar, April 2020. Foto: Suparta/acehkini
"Rapid test massal dilakukan berdasarkan pertimbangan epidemiologis dan pelayanan kepada masyarakat diberikan secara gratis," ujar SAG dalam keterangan tertulis, Senin (1/6) malam.
SAG menjelaskan, secara teknis operasional instruksi tersebut segera ditindaklanjuti oleh Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Gugus Tugas COVID-19 Aceh, dr Hanif, pada kesempatan pertama, melalui koordinasi dengan gugus tugas kabupaten/kota, dan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di seluruh Aceh.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, Gugus Tugas COVID-19 Aceh telah mendistribusikan 13.460 unit alat rapid test kepada gugus tugas kabupaten/kota melalui dinas kesehatan dan rumah sakit pada Maret 2020. "Alat rapid test yang telah dipergunakan sekitar 5.469 unit. Masih ada sisa sekitar 7.991 unit lagi yang siap dipergunakan," sebutnya.
Menurut SAG, selain stok alat rapid test di kabupaten/kota tersebut, juga masih tersedia sekitar 13.320 unit lagi yang siap didistribusiakan oleh Gugus Tugas COVID-19 Aceh Bidang Penanganan Kesehatan.
"Apabila rapid test unit yang tersedia belum cukup, segera diantisipasi karena persediaan di pasar juga masih terbatas," kata SAG.
Lebih lanjut, ia menambahkan, instruksi Plt Gubernur tersebut disampaikan pada rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh usai upacara peringatan Hari Lahir Pancasila melalui video conference di Pendopo Gubernur Aceh, Senin (1/6) pagi, dan disambut baik oleh semua unsur Forkopimda.
ADVERTISEMENT
"Bahkan, Bapak Pangdam Iskandar Muda dan Bapak Kapolda Aceh siap men-support dengan tenaga kesehatan TNI/Polri yang ada di provinsi dan kabupaten/kota," ucap SAG.
Update Data COVID-19
Sementara itu, SAG menyampaikan kondisi terakhir percepatan penanganan COVID-19 oleh Gugus Tugas Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota per 1 Juni 2020 pukul 15.00 WIB. Ia menyebut, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh menjadi 2.060 orang setelah hari ini bertambah 11 orang.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG. Foto: Abdul Hadi/acehkini
"Dari 2.060 ODP tersebut, sebanyak 63 orang masih dalam pantauan petugas kesehatan. Sedangkan 1.997 orang lainnya telah selesai menjalani proses pemantauan atau karantina mandiri," sebutnya.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga saat ini tercatat 106 kasus. SAG merincikan, di antaranya sebanyak 6 orang sedang dirawat, 99 orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada Maret 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah kasus positif COVID-19, sambung SAG, sampai saat ini sudah mencapai 20 kasus. Dari jumlah keseluruhan itu, sebanyak 2 orang di antaranya dalam perawatan di rumah sakit rujukan, 17 orang sudah sembuh, 1 orang meninggal dunia.
"Pasien COVID-19 yang meninggal dunia itu seperti juga PDP di atas, terjadi pada akhir Maret 2020. Jadi, bukan kasus baru," ujar SAG.