Konten Media Partner

Hingga 19 Mei, Aceh Telah Uji Swab 303 Spesimen dan 4.831 Rapid Test

19 Mei 2020 21:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan melakukan rapid test terhadap ODP dan PDP di Aceh, April 2020. Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan melakukan rapid test terhadap ODP dan PDP di Aceh, April 2020. Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan pihaknya sudah memeriksa 303 spesimen terkait virus Corona per Selasa (19/5/2020). Sementara rapid test di seluruh Aceh sudah mencapai 4.831 orang.
ADVERTISEMENT
"Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 di Aceh Bidang Penanganan Kesehatan sedikitnya telah mengambil 303 sampel swab cairan tenggorokan dan hidung Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di seluruh Aceh. Hasilnya, sebanyak 278 sampel negatif, dan sisanya 18 sampel konfirmasi positif," ujar Saifullah dalam keterangannya, Selasa (19/5) sore.
Pria yang akrab disapa SAG itu menyampaikan bahwa pemeriksaan sampel tersebut dengan sistem real time polymerase chain reaction (RT-PCR) di laboratorium, bukan lagi rapid test.
Peresmian pengoperasian laboratorium Balai Litbangkes Aceh untuk memeriksa spesimen swab terkait virus Corona, Kamis (16/4/2020. Foto: Suparta/acehkini
Sementara jumlah pasien terkait virus Corona yang telah dilakukan rapid test di seluruh Aceh, kata SAG, sudah mencapai 4.831 orang. Dengan rincian hasil, 4.793 nonreaktif, dan 38 lainnya reaktif rapid test.
Menurutnya, meski rapit test menunjukkan hasil reaktif tapi tidak semuanya positif COVID-19 setelah dikonfirmasi dengan pemeriksaan RT-PCR di laboratorium.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya, SAG turut menyampaikan terkait pujian Ketua Gugus Tugas COVID-19 Nasional Doni Monardo kepada Provinsi Aceh. Menurutnya, apresiasi Ketua Gugus Tugas Nasional itu seyogianya dapat meningkatkan spirit pantang menyerah seluruh rakyat Aceh melawan virus Corona.
Karena itu, sambung SAG, masyarakat diharapkan tetap taat menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, menggunakan masker, menjaga jarak, dan tidak bertemu ramai-ramai. Mudik pun tak perlu dilakukan saat ini kalau bukan dalam kondisi sangat terpaksa.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG. Foto: Suparta/acehkini
SAG menyebut berdasarkan keterangan Doni Monardo, tingkat kesembuhan di Provinsi Aceh paling tinggi secara nasional. Tingkat kesembuhan COVID-19 di Aceh 83,3 persen, Bangka Belitung 79,3 persen, kemudian Bali 71,8 persen, Kepri 69 persen, dan Gorontalo 62,5 persen.
"Kasus COVID-19 yang sembuh di Aceh 15 orang, dari 18 kasus hingga saat ini. Sedangkan kasus EY (43) asal Aceh Utara, yang meninggal 26 Maret 2020, bukan COVID-19. Ia PDP dan hasil uji swab terakhirnya tetap negatif Corona," sebutnya.
ADVERTISEMENT
SAG menjelaskan, satu kasus yang meninggal di Aceh yakni pasien berinisial AA (56) asal Kota Lhokseumawe. AA meninggal dunia pada 23 Maret 2020 sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang kemudian diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil uji swab dari Balitbangkes RI di Jakarta yang diterima pada 26 Maret.
"Meski saat meninggal belum konfirmasi positif COVID-19, tapi perlakuan jenazah almarhum dilakukan sesuai protokol pemulasaraan jenazah COVID-19," kata dia.
Update data COVID-19 di Aceh per 19 Mei 2020 pukul 15.00 WIB di laman Dinas Kesehatan.
Lebih lanjut, SAG menambahkan bahwa jumlah kumulatif positif COVID-19 di Aceh sebanyak 18 kasus hingga 19 Mei 2020 pukul 15.00 WIB. "Yakni 2 orang masih dalam perawatan rumah sakit, 15 orang sembuh, dan 1 orang meninggal dunia Maret lalu," ujarnya.
Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 2 kasus hari ini sehingga menjadi 101 orang. Dengan rincian, 1 orang dalam perawatan, 99 sudah pulang dan sehat, satu kasus meninggal dunia pada Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), kata SAG, menjadi 2.001 kasus setelah ada penambahan sebanyak 9 kasus pada hari ini. Dari 2.001 kasus tersebut, sebanyak 1.933 telah selesai masa pemantauan, dan 68 orang lainnya masih dalam proses pemantauan tim gugus tugas COVID-19.
"Jadi, jumlah kasus pasien meninggal dunia tidak ada penambahan, 2 kasus. Itu pun kasus Maret 2020, yakni satu positif COVID-19, dan satu lagi negatif," ujar SAG.