Esai Foto: Perempuan Penjaga Hutan Aceh

Konten Media Partner
23 September 2020 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sumini dengan seragam ranger. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Sumini dengan seragam ranger. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
ADVERTISEMENT
Sumini, seorang ibu rumah tangga tak pernah menduga bahwa dirinya bisa menjadi seorang ranger yang bertugas menjaga hutan dari pembalakan liar. “Desa ini awalnya sering terjadi banjir. Bahkan dulunya dua tahun sekali. Namun sekarang berkurang, jadi lima tahun sekali,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Damaran Baru, di Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, merupakan desa yang asri. Namun, potensi bencana yang menghantui wilayah itu membuat masyarakat setiap tahunnya dihantui kecemasan.
Keseharian mereka sebagai ibu rumah tangga. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Bermain bersama anak di rumah. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Bunga di Damaran Baru. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Para ranger bergerak mengawasi hutan. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Sumini masih ingat betul ketika bencana banjir bandang terbesar meluluh lantahkan desanya, 14 September 2015 lalu. Sejak kejadian tersebut, Sumini bersama kaum perempuan di Desa Damaran Baru, berinisiatif menjaga kembali hutan mereka dari deforestasi hutan. “Saat itu banjir besar, dan kami kaum ibu sangat menderita,” kenangnya.
Beruntungnya, Damaran Baru memiliki masyarakat yang peduli dengan alam dan lingkungan desanya. Mereka kemudian berinisiatif membentuk Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) yang akhirnya diformalkan menjadi lembaga yang berada di bawah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di dalamnya, juga termasuk Ranger Perempuan. Mereka bertugas menjaga hutan dari perambah liar. Berkegiatan layaknya laki-laki seperti melakukan patroli ke dalam hutan. Mereka juga mengikuti berbagai pelatihan kemampuan baru dalam pengelolaan hutan seperti membaca peta, memanfaatkan teknologi, pembibitan, kampanye lingkungan dan pendokumentasian.
Perempuan penjaga hutan di Bener Meriah, Aceh. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Perlengkapan para ranger. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Mereka dituntut dapat membaca peta. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Kawasan hutan Damaran Baru. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Kaki seribu penghuni kawasan Damaran Baru. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Kini pekerjaan menjaga hutan bukan hanya tugas laki-laki saja. Perempuan juga bisa melakukannya sebagaimana yang dilakukan para kaum ibu di Damaran Baru.
Freelance Photographer, Riska Munawarah, berbagi kisah keseharian mereka lewat foto-fotonya. []
Aktivitas ranger mengawasi hutan dari pembalak liar. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Memasak di hutan, saat patroli. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Menanam bunga, keseharian para ranger perempuan. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Potret warga Damaran Baru. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Potret keseharian ranger perempuan, bekerja sekaligus menjaga hutan. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini
Perkampungan Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Foto: Riska Munawarah untuk acehkini