Gubernur Aceh Minta Pusat Buka Kembali Penerbangan Internasional di Bandara SIM

Konten Media Partner
7 Juni 2022 12:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Aceh Nova Iriansyah menerima miniatur pesawat AirAsia dari CEO AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine saat menggelar silaturahmi dan audiensi di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (4/6/2022). Foto: Humas Setda Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Aceh Nova Iriansyah menerima miniatur pesawat AirAsia dari CEO AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine saat menggelar silaturahmi dan audiensi di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (4/6/2022). Foto: Humas Setda Aceh
ADVERTISEMENT
Gubernur Aceh Nova Iriansyah kembali menyurati pemerintah pusat terkait permintaan pembukaan Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, sebagai pintu masuk (entry point) penerbangan internasional. Hal itu sebagaimana disampaikan Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA.
ADVERTISEMENT
"Surat yang dikirim tanggal 3 Juni 2022 ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional," ujar Muhammad MTA dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6).
Dalam surat itu, kata MTA, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjelaskan kepada Airlangga bahwa dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, Pemerintah Aceh berupaya melakukan langkah-langkah percepatan, salah satunya melalui upaya peningkatan kunjungan wisatawan ke Aceh dengan transportasi udara.
Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, 2019. Foto: Suparta/acehkini
Lewat surat itu Nova juga menyebut, berdasarkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 19 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019, bahwa Bandara SIM telah ditetapkan sebagai entry point bagi pelaku perjalanan luar negeri yang terlibat dalam program haji dan dibuka dalam rentang waktu 4 Juni hingga 15 Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam surat tersebut juga disampaikan, sesuai data dari Dinas Kesehatan Aceh bahwa kasus COVID-19 di Aceh jauh di bawah rata-rata nasional.
"Sampai tanggal 3 Juni 2022, penambahan kasus sangat rendah dengan tingkat keterisian TT ICU COVID-19 sebesar 0 persen dan TT isolasi sebesar 0 persen,” sebut MTA.
Berkenaan hal di atas, kata MTA, dalam suratnya Gubernur Aceh juga menyampaikan harapan kepada Airlangga agar berkenan menetapkan Bandara SIM sebagai entry point perjalanan luar negeri wilayah Indonesia tidak hanya untuk penerbangan haji, tetapi juga untuk penerbangan internasional lainnya guna kemudahan aktivitas PPLN dan pelaksanaan ibadah umrah serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi Aceh.
MTA menambahkan, surat itu juga ditembusi kepada Ketua DPR RI, Menteri Perhubungan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri BUMN selaku Ketua Tim Pelaksana KPC-PEN, Kepala BNPB selaku Kepala Satgas Penanganan COVID-19, Wakil Menteri BUMN selaku Kepala Satgas PEN, Ketua Forum Bersama Anggota DPR/DPD RI Dapil Aceh, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II, hingga EGM PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, MTA juga menjelaskan bahwa sebelumnya Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga telah meminta kepada pemerintah pusat agar Bandara SIM dibuka sebagai entry point penerbangan internasional.
"Permintaan sebelumnya disampaikan Bapak Gubernur dengan menyurati Menteri Perhubungan RI pada April lalu," ujarnya.
Dalam surat tersebut, lanjut MTA, ada dua hal yang diusulkan terkait hal ini. Pertama, perjalanan internasional secara umum. Kedua, perjalanan internasional embarkasi haji.
"Alhamdulillah untuk embarkasi haji telah terealisasi dan sudah dikeluarkannya Surat Edaran Satgas COVID-19 No 19/2022. Dan untuk penerbangan umum belum direalisasi pusat, mungkin masih dalam kajian kementerian terkait dalam hal tahapan menghadapi pandemi menuju endemi," jelasnya.
"Dari semua proses yang telah dan sedang terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh, serta dukungan semua pihak saat ini mudah-mudahan bandara SIM dapat kembali menjadi entry point penerbangan internasional pasca pandemi COVID-19," tutup MTA.
ADVERTISEMENT
Adv Pemerintah Aceh