Konten Media Partner

Ingatkan Indonesia Satu, Aceh Pentaskan Kolaborasi Budaya di Solo

16 Desember 2019 7:50 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penari Ratoh Jaroe Aceh pentas di Solo. Foto: Humas BPPA
zoom-in-whitePerbesar
Penari Ratoh Jaroe Aceh pentas di Solo. Foto: Humas BPPA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) menggelar Pentas Kebudayaan dan Kulier Aceh di Solo, Jawa Tengah. Kegiatan itu diselenggarakan pada Area Car Free Day di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (15/12).
ADVERTISEMENT
Kepala BPPA, Almuniza Kamal, dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kegiatan tersebut sudah direncanakan jauh hari. Pentas dan Kuliner Aceh itu sebagai 'acara pembukaan' kegiatan Tari 1001 Ratoh Jaroe yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2020 mendatang.
"Sebelumnya, kami sudah bertemu dengan Walikota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, pada Senin (9/12) lalu. Pertemuan tersebut untuk membicarakan soft Launching Tari 1001 Ratoh Jaroe yang akan dibuka dengan Pentas Kebudayaan dan Kuliner Aceh ini, dan bapak Hadi menyambut baik acara terebut," jelas Almuniza.
Menurutnya, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini juga untuk menjalankan visi dan misi dari BPPA sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 105 Tahun 2016 yang tercantum pada poin (e), yakni menjalankan promosi potensi, sumber daya alam dan seni budaya Aceh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada keberagaman yang harus sama-sama dijaga oleh berbagai pihak melihat kondisi Indonesia saat ini yang rasanya terkotak-kotakan. Mengingat, Indonesia yang begitu luas dan keberagaman yang begitu berbeda dari berbagai kebudayaan tersebut, seharusnya membuat ‘Indonesia Satu’.
"Sudah seharusnya kita saling manjaga. Dengan apa? Ya dengan kebudayaan seperti ini. Karena sejak dulu, kebudayaan selalu berhasil menyatukan berbagai elemen masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Hal itu bisa pula kita lihat pada acara hari ini," jelas Almuniza.
Menampilkan ragam kebudayaan Indonesia. Foto: BPPA
Pentas Kebudayaan dan Kuliner Aceh di Solo, menampilkan ragam budaya di Indonesia, seperti penampilan Tari Ratoh Jaroe (Aceh), Penampilan Tari Wira Pertiwi (Klaten), Penampilan Tari Lengger Banyumas, Penampilan Tari Mambri dari Papua.
ADVERTISEMENT
"Kita melihat secara langsung satu bukti bahwa keberagaman ini tidak pernah digantikan oleh apapun. Ini semakin membuat kita yakin pula bahwa bangsa kita memang bangsa yang besar, tangguh dan berkebudayaan yang tinggi," jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Solo, Kinkin Sultanul Hakim, mengatakan tidak ada perbedaan antara Aceh dengan Solo dengan beragam kesenian yang dimiliki dua daerah ini. Namun, kata dia, yang berbeda adalah pemerintah Aceh terlebih duluan melakukan diplomasi kebudayaan dengan datang ke Solo.
"Kita mengapresiasi kegiatan kesenian ini, dan kita berharap Pemerintah Kota Solo nantinya dapat menggelar hajat yang sama di Provinsi Aceh, dan acara serupa juga dapat digelar di Solo, dua atau tiga tahun sekali," jelas dia.
Selain menampilkan berbagai tari dari Aceh, Solo dan Papua, acara Pentas Kebudayaan dan Kuliner Aceh juga menyuguhkan berbagai makanan tradisional seperti Mie Aceh, Timun Serut, Martabak, dan kopi Aceh yang dibagikan secara gratis. []
ADVERTISEMENT