Kasus Aktif Corona di Aceh Naik Jadi 3.847, Pasien Meninggal Capai 689 Orang

Konten Media Partner
15 Juni 2021 8:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis yang menangani pasien corona di Pinere RSUDZA Banda Aceh, Aceh, Kamis (13/5/2021). Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis yang menangani pasien corona di Pinere RSUDZA Banda Aceh, Aceh, Kamis (13/5/2021). Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Penularan virus corona di Aceh masih terus terjadi di tengah masyarakat Aceh. Satuan Tugas COVID-19 Aceh mencatat tambahan 166 kasus positif baru dalam kurun 24 jam. Dengan demikian, kini jumlah kasus aktif atau pasien yang dirawat mencapai 3.847 orang.
ADVERTISEMENT
Selain penambahan kasus positif baru tersebut, Satgas COVID-19 Aceh juga melaporkan pasien telah sembuh dari virus corona bertambah 47 orang, dan enam orang dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.
"Kasus harian COVID-19 bertambah lagi sebanyak 166 orang di Aceh. Pasien yang sembuh bertambah 47 orang, dan enam orang meninggal dunia. Total korban meninggal dunia akibat terinfeksi dengan virus corona sudah mencapai 689 orang di Aceh," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, dalam laporan hariannya Senin (14/6) malam.
Jubir yang akrab disapa SAG itu menyebutkan, menurut ilmu medis risiko meninggal dunia penderita COVID-19 dapat ditekan serendah mungkin apabila kasus-kasus terinfeksi virus corona diketahui sejak dini.
Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Ia menjelaskan, upaya memperkecil risiko keparahan penyakit dan risiko kematian akibat infeksi virus corona dilakukan melalui upaya pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment), yang sering disingkat sebagai 3T.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pemeriksaan dini terhadap orang yang dicurigai merupakan upaya menemukan kasus lebih cepat untuk segera mendapat tindakan perawatan, baik perawatan rumah sakit maupun isolasi mandiri. Begitu juga proses pelacakan kontak erat COVID-19 untuk deteksi dini dan bila terkonfirmasi positif langsung dirawat di rumah sakit atau isolasi.
SAG mengatakan, penemuan kasus lebih awal dan langsung mendapat perawatan medis (treatment) sangat penting untuk menekan tingkat keparahan penyakit dan memperkecil risiko kematian. Mendukung testing dan tracing yang dilakukan oleh petugas kesehatan (tracer), selain memperkecil risiko kematian juga untuk mencegah penularan virus corona kepada orang lain.
"Satgas COVID-19 Gampong hendaknya meningkatkan dukungan dan membantu kegiatan pemeriksaan dini warga maupun proses pelacakan kontak erat demi menyelamatkan lebih banyak jiwa, dan memutuskan penularan virus corona di tengah warganya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Total Kasus Corona Tembus 17.542
Lebih lanjut, SAG mengatakan, secara kumulatif kasus COVID-19 di Aceh per 14 Juni 2021 telah mencapai 17.542 orang. Rinciannya, pasien yang sudah sembuh sebanyak 13.006 orang. Penderita yang sedang dirawat (kasus aktif) 3.847 orang, dan kasus meninggal dunia sudah tercatat 689 orang.
Ia menyampaikan, tambahan 166 kasus positif baru di Aceh pada Senin (14/6) meliputi warga Banda Aceh 56 orang, Aceh Besar 24 orang, Nagan Raya 23 orang, Aceh Barat Daya 13 orang, Gayo Lues tujuh orang. Warga Lhokseumawe dan Aceh Barat sama-sama enam orang.
Selanjutnya warga Aceh Tamiang dan Aceh Selatan masing-masing lima orang. Warga Pidie Jaya dan Pidie sama-sama tiga orang. Kemudian warga Sabang dan Aceh Singkil masing-masing dua orang. Berikutnya warga Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen dan Aceh Jaya sama-sama satu orang. Tujuh orang lainnya warga luar daerah.
ADVERTISEMENT
Sementara 47 pasien COVID-19 yang sembuh, kata SAG, terdiri dari warga Banda Aceh 18 orang, Bireuen 14 orang, Aceh Jaya tujuh orang, dan warga Aceh Tengah enam orang. Sedangkan dua lainnya masing-masing warga Sabang, dan warga Aceh Selatan.
"Pasien COVID-19 yang dilaporkan meninggal dunia bertambah lagi enam orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 689 orang meninggal di Aceh," sebutnya.
SAG menyebut, enam orang penderita COVID-19 yang dilaporkan meninggal pada Senin (14/6) meliputi warga Banda Aceh sebanyak tiga orang. Berikutnya warga Bireuen, Aceh Besar, dan Nagan Raya masing-masing satu orang.