Kenang Panglima GAM Tgk Lah, Wali Nanggroe: Perjuangkan Hak-hak Aceh

Konten Media Partner
22 Januari 2020 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Nanggroe, Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al Haythar, menyerahkan santunan kepada anak yatim pada Haul ke-18 wafatnya Tgk Lah. Foto: Dok. Katibul Wali
zoom-in-whitePerbesar
Wali Nanggroe, Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al Haythar, menyerahkan santunan kepada anak yatim pada Haul ke-18 wafatnya Tgk Lah. Foto: Dok. Katibul Wali
ADVERTISEMENT
Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al Haythar, mengingatkan kepada seluruh bangsa Aceh untuk memperkokoh persatuan untuk memperjuangkan hak-hak Aceh.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Wali Nanggroe dalam sambutannya di hadapan ribuan jemaah yang hadir pada acara Haul ke-18 atau hari wafatnya Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Almarhum Tgk. Abdullah Syafie di Gampong Cubo Sukon, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (22/1/2020).
Bagi Wali Nanggroe, mengenang Tgk Lah –sapaan akrab Teungku Abdullah Syafie— dan para pejuang Aceh terdahulu, adalah mengingat kembali akan perjuangan yang penuh keikhlasan untuk terwujudnya Aceh yang bersatu, berdaulat, bermartabat, adil dan makmur.
Bingkai foto Teungku Abdullah Syafie di rumah seorang warga Aceh. Dok. acehkini
Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga memaparkan pandangannya tentang sosok Tgk Lah yang dikenal sebagai Panglima GAM yang karismatik dan disegani. Sosok yang ramah, santun, bersahaja serta konsisten di garis perjuangan GAM menjadikannya sangat dicintai rakyat Aceh.
ADVERTISEMENT
"Almarhum Tgk Lah dan para pejuang bangsa Aceh lainnya mengabarkan pesan penting kepada kita semua, bahwa setelah apa yang telah diraih, maka tahapan selanjutnya kita harus bersatu terlebih dahulu untuk bisa memasuki tahapan bernegara selanjutnya, yakni adil dan makmur," ujar Tgk Malik.
Saat ini, menurut Wali Nanggroe, ada banyak butir-butir perjanjian MoU Helsinki yang belum diimplementasikan. Malah Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) sebagai aturan turunan dari MoU Helsinki perlahan hendak dikoreksi oleh Pemerintah Pusat.
Wali Nanggroe, Teungku Malik Mahmud Al Haythar, menyampaikan sambutan pada Haul ke-18 wafatnya Tgk Lah, Rabu (22/1). Foto: Dok. Katibul Wali
"Beberapa waktu lalu, beberapa pasal dalam UUPA hendak dikoreksi oleh Pemerintah Pusat. Dengan perjuangan rakyat Aceh pasal tersebut telah mampu dipertahankan kembali melalui Mahkamah Konstitusi. Saya juga telah menjumpai (mantan Wakil Presiden) Jusuf Kalla perihal itu," sebut Tgk Malik.
ADVERTISEMENT
Kepada para pimpinan daerah serta anggota legislatif dari Partai Aceh, Wali Nanggroe meminta agar amanah yang telah diberikan oleh rakyat Aceh dapat diemban dengan baik. "Bekerjalah untuk kepentingan rakyat Aceh, jangan hanya untuk mencari harta kekayaan," kata Wali Nanggroe mengingatkan.
Selain zikir dan doa bersama, pada Haul Tgk Lah kali ini juga dilaksanakan penyerahan santunan kepada anak yatim dari 222 gampong (desa) di delapan kecamatan. Wali Nanggroe menyerahkan langsung santunan kepada anak yatim tersebut.
Turut hadir pada peringatan 18 tahun meninggalnya Tgk Lah antara lain Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak, sejumlah jajaran KPA lainnya seperti Azhari Cage, Darwis Jeunib, Sarjani Abdullah. Hadir juga Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Dahlan Jamaluddin dan sejumlah anggota DPRA lainnya, serta jemaah zikir dari Pidie Jaya.
ADVERTISEMENT