Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Corona di RSUDZA Banda Aceh Semakin Menipis

Konten Media Partner
10 Mei 2021 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang isolasi bagi pasien corona di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Husaini Ende/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ruang isolasi bagi pasien corona di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Husaini Ende/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus corona di Aceh masih terus bertambah setiap harinya. Kondisi ini berimbas pada semakin menipisnya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan bagi pasien corona, seperti Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, kasus positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 bertambah lagi sebanyak 28 orang dalam kurun waktu 24 jam terakhir, sembuh bertambah 93 orang, dan enam orang meninggal dunia.
"Sementara itu, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit juga meningkat sejak awal Mei 2021, sehingga ruang perawatannya nyaris penuh," ujar Saifullah, Senin (10/5).
"Tingginya kasus positif yang dirujuk ke rumah sakit menunjukkan meningkatnya kasus COVID-19 dengan gejala berat dan disertai penyakit komorbid," lanjut pria yang akrab disapa SAG itu.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani (SAG). Foto: Dok. Humas Setda Aceh
Ia menjelaskan, kapasitas perawatan penderita COVID-19 di Aceh sebanyak 747 tempat tidur (bed), termasuk rumah sakit lapangan RSUDZA Banda Aceh yang diresmikan Kepala BNPB Doni Monardo pada 20 April 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Kapasitas RS rujukan corona yang mencapai 747 tempat tidur itu, kata SAG, meliputi 82 tempat tidur Ruang Intensive Care Unit (RICU), dan 665 tempat tidur isolasi rumah sakit yang tersebar di seluruh Aceh. Paling banyak di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh, yakni 15 tempat tidur RICU, dan 70 tempat tidur isolasi.
SAG menyebutkan bahwa kapasitas RICU RSUDZA Banda Aceh yang saat ini terpakai sudah mencapai 11 tempat tidur, atau 73,3 persen dari 15 kapasitas yang ada.
"Sedangkan kapasitas ruang isolasi yang sedang terisi sebanyak 53 tempat tidur atau 75,7 persen dari kapasitas tempat tidur yang tersedia," sebutnya.
Rumah sakit rujukan corona di Aceh di kompleks RSUDZA yang lama. Foto: Husaini Ende/acehkini
Menurutnya, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan utama yakni RSUDZA Banda Aceh, perlu mendapat perhatian Satgas Penanganan COVID-19 kabupaten/kota, khususnya dalam manajemen rujukan pasien COVID-19. Sebelum merujuk pasien harus memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan utama tersebut, agar pasien dapat ditangani dengan baik.
ADVERTISEMENT
SAG mengatakan, pasien COVID-19 yang kondisi medisnya dapat ditangani di RSUD kabupaten/kota sebaiknya tidak dirujuk ke RSUDZA. Efisiensi dan efektifitas penggunaan tempat tidur di rumah sakit rujukan utama harus benar-benar menjadi pertimbangan di tengah-tengah lonjakan kasus harian saat ini. Rujukan pasien COVID-19 harus dilakukan secara selektif.
"Manajemen rujukan yang ketat sangat penting saat ini agar semua pasien COVID-19 di Aceh mendapat pelayanan secara optimal sesuai kebutuhan medisnya," ujarnya.
Lebih lanjut, SAG menambahkan, kasus baru positif COVID-19 diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa pekan ke depan, dan perlu diantisipasi dengan ketersediaan tempat perawatan atau ruang isolasi di RSUD kabupaten/kota. Optimasi fungsi ruang-ruang perawatan yang ada merupakan solusi jangka pendek yang perlu dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan, informasi tentang daya dukung sistem perawatan di rumah sakit penting diketahui masyarakat agar lebih waspada dan jangan lagi mengabaikan protokol kesehatan. Apabila terus menantang bahaya dengan cara nekat tidak memakai masker, tidak menjaga jarak, dan mengabaikan mencuci tangan dengan sabun, hampir dapat dipastikan akan menjadi korban virus corona.
"Jangan menantang virus corona, dan segera disiplinkan diri dan keluarga dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata SAG.
Hingga saat ini, tercatat jumlah kasus corona di Aceh secara akumulatif telah mencapai 11.830 orang. Dengan rincian, pasien yang telah sembuh sebanyak 10.061 orang, kasus aktif (pasien masih dirawat) 1.295 orang, dan kasus meninggal dunia 474 orang.
ADV Pemerintah Aceh.