KLB Polio di Aceh: Bertambah Tiga, Kasus Positif Kini Jadi Empat

Konten Media Partner
23 November 2022 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus anak positif polio bertambah tiga di Kabupaten Pidie, Aceh, pada Rabu (23/11). Saat ini total kasus polio di Pidie menjadi empat setelah yang pertama ditemukan pada 18 November lalu. "Penemuan ada 3 kasus baru," kata Arika Husnayanti Abubakar, Kepala Dinas Kesehatan Pidie, kepada acehkini, Rabu siang.
ADVERTISEMENT
Pemerintah menyatakan kejadian luar biasa (KLB) polio ketika kasus perdana ditemukan di Kecamatan Mane, Pidie. Penetapan KLB karena Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara sudah dinyatakan bebas polio. Setelah penemuan kasus positif itu, Dinas Kesehatan Pidie mengambil sampel dari 21 anak untuk mendeteksi kemungkinan penularan. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium di Jakarta.
Adapun kasus positif pertama dialami anak usia 7 tahun di Kecamatan Mane, Pidie. Pada 6 Oktober 2022, anak itu mengalami demam, kemudian muncul nyeri di persendian dan kelemahan anggota gerak. Pasien lalu dirujuk ke RS Teungku Chik di Tiro Sigli. Sampel tinja anak itu kemudian dikirim ke laboratorium Prof Sri Oemijati di Jakarta. "Setelah pemeriksaan fisik dan laboratorium diketahui bahwa pasien terinfeksi virus polio," ujar Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto saat mengumumkan KLB polio. Mencegah penularan meluas, anak belum 13 tahun di kabupaten itu bakal diberi imunisasi polio tambahan. "Memberikan imunisasi polio tambahan bagi anak usia di bawah 13 tahun di Kabupaten Pidie," kata Wahyudi. Pemerintah akan menyaring anak lain di wilayah temuan polio itu terutama yang menggunakan sumber air sama. Pemerintah juga melakukan penyisiran untuk mendeteksi kasus lain. "Mengkaji rekam medis di seluruh rumah sakit di Kabupaten Pidie," ujarnya.
ADVERTISEMENT