Kota Biru yang Mengesankan di Jodhpur, India

Konten Media Partner
8 Januari 2020 9:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pintu gerbang pasar tua di Jodhpur. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pintu gerbang pasar tua di Jodhpur. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Berkeliling Jodhpur, Negara Bagian Rajasthan, India, tidak lengkap tanpa mengetahui lebih banyak tentang sejarah kota tua ini. banyak hal yang dapat dipelajari dari sini. Memiliki perjalanan panjang, wilayah ini menyimpan banyak kisah menarik. Bagaimana Kota Biru bisa menjadi julukannya?
ADVERTISEMENT
acehkini mengunjungi Kota Biru pada akhir Agustus 2019 lalu, merekam kisah sejarah dari buku-buku, penuturan warga setempat dan sumber lainnya. Jodhpur dikenal sejak 1459, sebagai ibu kota Kerajaan Marwar setelah Maharaja Rao Jodha membangun Istana Mehran di sini.
Rao Jodha terusir dari Mandore, yang menjadi pusat pemerintahan, sepeninggal pendahulunya, Raja Raimal karena sebuah konspirasi pembunuhan. Rao Jodha, harus melarikan diri dari kerajaannya untuk menyelamatkan diri di tengah kekacauan yang terjadi.
Kota di Jodhpur dengan dominan biru. Foto: Khiththati/acehkini
Seorang teman menasehatinya, jika ingin mengembalikan keadaan, dia harus membangun sebuah kastil tangguh di atas bukit batu di tepian padang pasir Thar dan menjadikannya ibu kota kerajaan. Rao Jodha mengikuti nasehat tersebut, dan merebut kembali kendali atas kerajaannya.
Lahirlah Benteng Mehrangarh yang dirancang sedemikian rupa membuat Jodhpur tahan terhadap gempuran musuh. Namun Kerajaan Mughal dan Martha masih mengawasi mereka dari jauh. Sehingga akhirnya Mughal menaklukan Marwar dan menjadikan mereka sekutu. Kota mereka berada di bawah pemerintahan Mughal namun Marwar diberi otonomi khusus.
ADVERTISEMENT
Kota yang tidak terkalahkan ini mengalami beberapa perubahan setelah Sultan Akbar dari Kesultanan Mughal menjadi sekutu kota. Hubungan mereka sangat baik. Para Rathores atau penguasa Marwar mempunyai ikatan erat dengan Kerajaan Islam di India Utara itu. Mereka menikmati otonomi yang diberikan.
Kota Biru dari Mehrangarh Fort. Foto: Khiththati/acehkini
Maharaja Jaswant Singh, penguasa Kerajaan Marwar selanjutnya, bahkan memberi dukungan penuh kepada Sultan Shah Jahan saat Mughal mengalami kesulitan. Shah Jahan juga mengirimkan hadiah terbaik untuk temannya itu, sebuah howdah gajah yang terbuat dari perak. Bahkan istana Mehran mempunyai banyak bangunan yang identik dengan gaya Mughal.
Walaupun berada di kawasan gurun yang tandus dengan pasokan air yang kurang, tidak mempengaruhi kesejahteraan kota. Proyek-proyek air demi kepentingan umum diawasi langsung oleh kerajaan dan menjadi prioritas mereka. Kota ini tumbuh kaya dan makmur.
ADVERTISEMENT
Letaknya strategis di kawasan jalur sutra terkenal, menghubungkan India dengan berbagai wilayah di Asia Tengah. Jalan yang menghubungkan Delhi dan Gujarat, memungkinkan mereka mendapatkan banyak keuntungan bisnis dagang saat itu, dari opium, tembaga, sutra, cendana, kurma hingga rempah lainnya.
Namun hubungan ini menjadi renggang pada saat Mughal dipimpin oleh Aurangzeb. Maharaja Ajit Singh yang berkuasa di Marwar, mengusir Mughal dari Ajmer dan menambahkan wilayah itu di bawah kekuasaannya.
Namun saat itu, kerajaan Marta yang juga sudah lama mengincar wilayah ini mengambil alih. Kondisi menjadi tidak stabil. Daerah yang kaya ini kemudian terpuruk karena perang berkepanjangan.
Pengunjung di benteng Mehrangarh. Foto: Khiththati/acehkini
Kerajaan Marwar kemudian tertarik bekerjasama dengan Inggris untuk memperkuat posisi mereka. Kawasan mereka kembali aman dan tumbuh dengan baik. Inggris juga memberi perhatian kepada Marwaris atau orang-orang Jodhpur yang terkenal dengan keahlian dagang mereka. Para Marwaris handal ini memperoleh posisi-posisi penting perdagangan di seluruh India.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Marwar berdaulat sampai India merdeka dari penjajahan Inggris Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan India pada 1947. Ada anggota kerajaan yang sempat memiliki inisiatif untuk ikut dengan Pakistan. Jarak keduanya memang tidak jauh. Hanya terpaut 250 kilometer. Namun setelah menerima banyak masukan termasuk dari masyarakat, keputusan ini dibatalkan.
Pesona Kota Biru. Foto: Khiththati/acehkini
Saat ini, keturunan kerajaan masih mengatur perkembangan pariwisata dari istana kota Umaid Bhawan. Maharaja Umaid Singh bisa dikatakan merupakan Raja terakhir Marwar sebelum menjadi India. Saat ini raja yang bertakhta adalah Gaj Singh.
Nah, bagaimana kota matahari ini bisa dikenal dengan nama biru? Penduduk kota ini mengecat rumah mereka dengan warna biru. Saat sinar matahari jatuh ke perumahan menjadikannya punya warna biru langit yang cantik. Banyak cerita di balik pengecatan ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa desas-desus menyebutkan kota ini dikutuk. Daerah yang berada di dekat gurun Thar, menjadi langganan bagi kelaparan. Musim hujan hanya menyapa kota pada bulan Juni hingga September. Sumber air juga tidak banyak. Kabarnya kutukan ini datang dari seorang petapa.
Saat warga mengecat rumahnya dengan warna biru, hawa menjadi lebih dingin. Hal ini terus diikuti oleh generasi setelahnya, tanpa alasan.
Suasana jalanan di Kota Biru. Foto: Khiththati/acehkini
Namun sebenarnya, sejarah awal pengecatan ini diawali oleh para Brahmana, orang yang dianggap menduduki strata kasta tertinggi di India. Mereka mengecat rumah mereka untuk menjaga perbedaan kelasnya dengan warga lain. Namun tradisi ini diikuti oleh penduduk lain. Tak heran, sekarang semua rumah di Kota Tua Navchokiya, Jodhpur berwarna biru.
Struktur kota yang unik dan bangunannya yang menakjubkan menarik banyak sutradara terkenal menjadikannya lokasi pengambilan mereka. Sebut saja The Dark Knight Rises yang disutradarai oleh Christopher Nolan, Film Kungfu Yoga yang dibintangi oleh Jackie Chan, The Darjeeling Limited yang memasang Owen Wilson, Adrien Brody, dan Jason Schwartzman.
ADVERTISEMENT
Film Bollywood juga tidak mau ketinggalan pastinya. Sebut saja Hum Saath Saath Hain dan Veer yang dibintangi Salman Khan. Juga Baadshaho tentang penjarahan harta karun kota oleh Ajay Devgn dan Emraan Hashmi.
Film Shuddh Desi Romance, Loafer, Supreme, Airlift sampai film terbaru Aamir Khan, Thug of Hindustan, berlatar kota ini. Bagaimana tertarik untuk berkeliling? []
Perbukitan That di Jodhpur, India. Foto: Khiththati/acehkini
Kota biru dan Mehrangarh Fort. Foto: Khiththati/acehkini