Menikah Beda Derajat sampai Dirajam, Kisah Miris Kasta Dalit di India

Ilustrasi muda-mudi India berpose di sebuah kuil. Foto: Khiththati/acehkini

Pekan lalu, viral berita tentang pasangan suami istri di India yang dirajam massa karena menikah beda kasta. Salah satunya berkasta Dalit, kasta dinilai paling rendah derajatnya di negara itu. Berita ini mengejutkan. Kisah cinta mereka tidak berakhir indah.

Namun, ini bukan kali pertama terjadi. Bulan lalu, seorang mertua bahkan meminta pembunuh bayaran untuk menghilangkan nyawa menantunya demi kerhormatan keluarga, setelah putrinya menikah dengan pria yang kastanya lebih rendah.

Walaupun sistem kasta sudah dilarang di India pada tahun 1950 setelah kemerdekaan, namun jenjang sosial model lama ini tetap hidup dalam masyarakat. Amatan acehkini setelah 6 kali mengunjungi India dalam dua tahun terakhir, perbedaan kasta ini jarang dibicarakan dan dibahas di kalangan masyarakat. Praktiknya masih berlangsung, sangat senyap, terutama dalam urusan pernikahan.

Ilustrasi warga di India. Foto: Khiththati/acehkini

Sistem kasta telah berlaku di India, sejak 1.500 tahun sebelum masehi. Walaupun zaman terus berubah, sistem ini juga berevolusi selama ribuan tahun. Pada masa penjajahan Inggris, tingkatan kasta merupakan ilegal, namun pada kenyataannya para tuan tanah dan penguasa lokal menekan mereka yang berkasta rendah. Saat itu sistem ini menjadi lebih sistematis dan mengerikan.

Walaupun saat ini, sistem kasta lebih sering didasarkan pada motivasi politik dibandingkan agama. Namun kenyataannya lebih pahit, hubungan antarkasta dalam hal pernikahan ini, hanya terjadi 5 persen saja dari seluruh pernikahan di India.

Konsekuensi pernikahan ini besar. Cinta antar kasta berbahaya, dan pembalasan untuk mereka yang melanggar adalah pembunuhan demi kehormatan. Yang terbaru adalah rajam sampai tewas yang menimpa pasangan Ramesh (29 tahun) dan Gangavva (23 tahun) yang telah menikah selama empat tahun dan memiliki dua anak.

Menurut The Indian National Crime Record Bureau, ada 77 kasus pembunuhan hampir mirip, karena persoalan kasta, tercatat pada tahun 2016. Jumlah ini belum termasuk yang terjadi di daerah-daerah terpencil, yang kejadiannya tidak dilaporkan. Kasus ini meningkat setiap tahunnya. Belum lagi pembunuhan dan penyiksaan lainnya sebagai tanda kehormatan. Sangat rumit memahami sistem kasta di India.

Ilustrasi warga di India. Foto: Khiththati/acehkini

Sistem kasta tidak hanya berdampak pada cinta, tapi juga mobilitas ekonomi dan diskriminasi sosial lainya. Orang-orang yang lahir dengan sistem kasta terendah atau disebut dengan Kasta Dalit, merasakan diskriminasai dan menjadi korban paling banyak. Mereka hampir tidak punya sarana untuk memajukan diri. Harapan mereka untuk melarikan diri dari sistem yang diwarisi untuk kehidupan lebih baik pun susah terwujud.

Ada sekitar lebih 15 persen orang-orang Dalit di India. Setiap tahunnya banyak di antara mereka menjadi objek kekerasan dari orang dengan kasta yang lebih tinggi. Mereka dipermalukan, dihukum bahkan dibunuh karena alasan yang kelihatannya biasa. Seperti makan di depan kasta yang lebih tinggi, memakai sepatu kulit, naik kuda hingga mengganti nama di media sosial.

Kisah diskriminasi terhadap perbedaan kasta banyak menjadi inspirasi dalam film-film Bollywood. Salah satunya berjudul Articel 15. Dalam intro film itu, digambarkan bagaimana orang dengan kasta yang lebih tinggi tidak boleh minum dari botol yang sudah disentuh oleh kasta Dalit, dan banyak hal lainnya.

Selain Article 15, ada beberapa film Bollywood yang menggambarkan betapa sulit, dan menderitanya hidup sebagai orang yang berada di kasta paling bawah. Mau tahu lebih banyak, nikmati saja film beberapa tersebut, berikut acehkini rangkum untuk anda:

Achhut Kanya (1936)

Ini merupakan film pertama Bollywood yang bercerita tentang kisah cinta antarkasta. Film ini mengambarkan dengan jelas situasi yang dihadapi kedua tokoh utama pada masa itu. Menjadi bahan gunjingan, pengusiran paksa dan lainnya. Bercerita tentang kisah cinta antara gadis Dalit Kasturi dan Pratap, pemuda dari kasta Brahmana yang tinggi. Dimainkan oleh Ashok Kumar dan Devika Rani, film ini sukses besar di pasaran kala itu, masih menjadi tontonan di India sampai kini.

Sadgati (1981)

Sadgati. Dok. IMDb

Film bercerita tentang seorang Dalit bernama Dukti datang ke kampung seorang pemuka agama dengan kasta lebih tinggi untuk meminta tanggal baik untuk pernikahan anaknya. Di situ Dukti diminta bekerja keras tanpa dibayar untuk permintaanya itu. Ia akhirnya meninggal karena kelaparan. Film ini menggambarkan kemarahan warga atas sistem yang ada, diperankan dengan baik oleh aktor Om Puri.

Bandit Queen (1994)

Bandit Queen. Dok. IMDb

Diangkat dari kisah nyata tentang Phoolan Devi. Film ini memenangkan banyak penghargaan termasuk National Film Award for Best Feature Film in Hindi dan Filmfare Critics Award untuk film terbaik serta sutradara terbaik. Menggambarkan kehidupan kelam dan menyedihkan serta serangan yang dialami oleh gadis-gadis Dalit. Realita gelap dari sistem kasta digambarkan terang-terangan.

Swades (2004)

Film yang dibintangi oleh Shah Rukh Khan ini mendapat pujian dari berbagai kritikus film. Dari awal film ini sudah menggambarkan kesenjangan sistem kasta terlebih di bidang pendidikan. Dalam film ini diperlihatkan bagaimana sebuah sekolah terancam ditutup karena kukurangan murid, alasannya orang tua yang berkasta tinggi, tidak ingin anaknya belajar bersama anak berkasta rendah.

Dalam perjalanan film juga diperlihatkan seorang petani dengan kasta rendah, bahkan tidak bisa memberi makan keluarganya karena masyarakat sekitar menutup jalan air ke sawahnya, hanya karena ia dianggap melenceng dari pekerjaan kastanya yaitu penenun kain.

Aarakshan (2011)

Aarakshan. Dok. IMDb

Film ini menjadi kontroversi dan dilarang di beberapa negara bagian di India. Mengambil tema tentang diskriminasi kasta dalam kuota masuk perguruan tinggi, dan pekerjaan di pemerintahan. Bagaimana anak kasta Dalit mengalami kesulitan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak untuk merubah ekonomi keluarga.

Walaupun film ini dibintangi oleh bintang besar seperti Amitabh Bachchan, Saif Ali Khan, dan Deepika Padukone, tetapi tidak membuat isu tentang diskriminasi ini bisa diterima oleh banyak orang.

Beberapa film Bollywood memang sukses mengangkat tentang masalah jenjang sosial yang terjadi di India. Namun beberapa yang lainnya bahkan gagal mendapat tempat karena isu yang dibawa terlalu sensitif.

Beberapa di antaranya membuat tentang kisah cinta karena lebih mudah diterima. Beberapa film lain yang juga bisa simak adalah Ankur (1974), Sujata (1959), Khap (2011). Yeh Mera India (2008) hingga PK (2014). []