Punya Alat Pengujian, Unsyiah Aceh Bersiap Menjadi Tempat Tes COVID-19

Konten Media Partner
27 Maret 2020 22:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Rektorat Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh, Aceh. Foto: Adi Warsidi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Rektorat Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh, Aceh. Foto: Adi Warsidi/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh sedang melakukan penyiapan untuk menjadi lokasi tes Virus Corona atau COVID-19. Hal ini dikarenakan kampus yang terletak di Kota Banda Aceh itu memiliki satu unit PCR (Polymerase Chain Reaction) atau alat tes Virus Corona sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
ADVERTISEMENT
"Kami punya satu alat PCR di Fakultas Kedokteran Hewan, alat untuk mengetes yang direkomendasikan oleh WHO. Kami sedang menyiapkan ruang-ruang untuk tingkat keamanannya," kata Rektor Unsyiah, Profesor Samsul Rizal kepada acehkini, Jumat (27/3).
Menurut Samsul, untuk kesiapan Unsyiah menjadi lokasi pengujian COVID-19, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Indonesia.
Rektor Unsyiah, Samsul Rizal, saat menyerahkan cendera mata kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2 September 2019. Foto: Suparta/acehkini
Pada Senin mendatang, Samsul akan meninjau lokasi yang direncanakan akan menjadi tempat pengujian di Laboratorium Fakultas Kedokteran Unsyiah.
Samsul menyebut, jika pada Senin mendatang lokasi pengujian dinilai sudah siap untuk melakukan pengetesan, maka dirinya akan segera menyurati Kementerian Kesehatan untuk mengajukan tempat uji COVID-19.
"Harus diajukan karena akan dilihat nanti oleh Badan Litbangkes," sebut dia.
Samsul menambahkan, sejumlah persiapan harus dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran guna menjadi lokasi pengujian COVID-19. Karena menurutnya selama ini tempat itu hanya dijadikan lokasi penelitian akademik, bukan komersial.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, Samsul meminta bantuan dari Pemerintah Aceh agar memberikan Alat Pelindung Diri (APD) yang saat ini sangat kurang karena kelangkaan peralatan keamanan paramedis tersebut.
"Tapi harus ada dukungan dari pemerintah provinsi, jangan lepas gini. Kami masih kekurangan APD, makanya harus diberikan oleh pemerintah," sebut dia.