RSH Unsyiah Banda Aceh Dapat Hibah Mesin Anestesi dan Ventilator

Konten Media Partner
11 Februari 2020 23:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesin anestesi dan ventilator yang dihibahkan kepada Rumah Sakit Hewan FKH Unsyiah. Foto: Husaini/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Mesin anestesi dan ventilator yang dihibahkan kepada Rumah Sakit Hewan FKH Unsyiah. Foto: Husaini/acehkini
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Hewan (RSH) Pendikan Fakultas kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH Unsyiah) Banda Aceh mendapat hibah satu unit mesin anestesi dan ventilator, Selasa (11/2/2020). Penyerahan mesin tersebut dilakukan CEO ASK Medika, Mirjawal, kepada Dekan FKH Unsyiah, Muhammad Hambal, bertempat di ruang sidang FKH.
ADVERTISEMENT
Program hibah tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama (MoU) antara FKH Unsyiah dengan PT ASK Medika dan RWD Life Science yang merupakan perusahaan di bidang anestesi dan peralatan fisiologis serta bedah. Serah terima hibah mesin anestesi dan ventilator itu turut disaksikan Wakil Dekan, Kepala RSH dan sejumlah mahasiswa yang tengah mengambil program profesi (koas).
Dekan FKH Unsyiah, Muhammad Hambal mengatakan pihaknya akan menggunakan mesin tersebut sesuai dengan teori yang dipelajari di buku. Sehingga anestesi tidak lagi menggunakan cara manual, tapi sudah diatur dengan mesin yang bisa mengontrol pernapasan, detak jantung dan lainnya.
Serah terima hibah mesin anestesi dan ventilator dilakukan CEO ASK Medika, Mirjawal, kepada Dekan FKH Unsyiah, Muhammad Hambal, Selasa (11/2). Foto: Husaini/acehkini
"Sehingga mahasiswa di sini yang koas bisa menggunakan alat tersebut sesuai dengan teori yang didapatkan dan hasil yang lebih maksimal. Mengingat alat ini sangat canggih untuk ukuran sekarang pada dunia kedokteran hewan," ujar Hambal.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dengan terbiasa mahasiswa menggunakan mesin yang cukup canggih tersebut, saat mereka menjadi dokter nantinya akan terbiasa juga dengan teknologi dari RWD Life Science.
Di sisi lain, kata Hambal, lewat MoU tersebut pihaknya juga telah menyepakati untuk melakukan riset bersama dengan melibatkan staf dari FKH Unsyiah. "Sehingga nantinya bisa mempublikasi hasil riset untuk kemajuan teknologi di Indonesia," sebutnya.
Uji coba mesin anestesi dan ventilator di ruang bedah RS Hewan FKH Unsyiah oleh drh Erwin di hadapan mahasiswa. Foto: Husaini/acehkini
Usai serah terima, mesin anestesi dan ventilator itu langsung dilakukan uji coba di ruang bedah RSH Unsyiah oleh drh Erwin. Menurutnya kelebihan mesin ventilator tersebut memiliki apnea dan sangat kompatibel untuk dokter hewan.
"Mesin RWD ini adalah mesin anestisi yang dilengkapi ventilator. Ada dua fitur, non rebreathing dan ada rebreathing system. Fitur non rebreathing kita gunakan untuk hewan kecil misalnya kucing dengan berat sekitar tiga kilogram," ujar Erwin.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, mesin itu bisa digunakan untuk hewan di bawah 7 kilogram dan juga hewan di atas 15 kilogram. Begitu juga dengan adanya ventilator dapat menangani pasien dengan gangguan misalnya hernia diafragmatika dan gangguan lainnya.
Erwin menambahkan, ventilator dan anestisi tersebut berkaitan. Karena hewan yang sudah dibius biasanya memerlukan nafas buatan. "Ventilator ini fungsinya sebagai pemacu nafas seandainya dia terhentinya nafasnya. Jadi ventilator ini akan membantu dia tetap bernafas, sehingga operasi bisa berjalan dengan lancar," jelasnya.
CEO ASK Medika Mirjawal saat mempresentasikan penggunaan mesin anestesi dan ventilator kepada mahasiswa FKH Unsyiah. Foto: Husaini/acehkini
Sementara itu, CEO ASK Medika Mirjawal mengatakan pihaknya punya kepedulian terhadap dunia kedokteran hewan. "Mesin anestisi ini sudah banyak kita distribusikan. Karena barang ini telah dipakai dan telah diuji kualitasnya, makanya kita berikan kepada Fakultas Kedokteran Hewan yang ada di Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mirjawal menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan RWD Life Science yang berada di Shenzhen China selama empat tahun. Kemudian dirinya berinisiatif melobi perusahaan tersebut untuk melakukan hibah demi peningkatan dunia kedokteran hewan di Indonesia.
"Salah satunya FKH Unsyiah. Karena saya lulusan Unsyiah, jadi di sini yang pertama. Namun tidak cuma dengan Unsyiah, setelah ini juga akan kita lakukan hibah dengan FKH IPB dan FKH UGM," kata dia.
Ia menambahkan, pemberian hibah mesin tersebut dilakukan pihaknya karena dinilai sebagai produk canggih di dunia kedokteran hewan saat ini. "Tujuannya meningkatkan kompetensi lulusan-lulusan kedokteran hewan khususnya di Indonesia untuk mudah berinteraksi dengan kliennya atau dengan pasien-pasiennya. Jadi bisa tertolong dengan menggukana alat-alat tersebut," ujar Mirjawal.
ADVERTISEMENT