Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Unsyiah Banda Aceh Masuk 21 PTN Klaster Mandiri di Bidang Penelitian
20 November 2019 20:59 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Ristek/Kepala BRIN Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro pada peluncuran hasil penelitian kinerja perguruan tinggi di Gedung II BPPT , menyampaikan terdapat 21 perguruan tinggi yang berhasil meningkatkan klaster penelitiannya sehingga masuk pada Klaster Mandiri pada periode penilaian tahun 2016-2018.
Ke-21 perguruan tinggi yang masuk Klaster Mandiri di antaranya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Haluoleo, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), dan Universitas Sam Ratulangi.
Perguruan tinggi lainnya ialah Universitas Negeri Padang, Universitas Telkom, Universitas Bina Nusantara, Universitas Tanjungpura, Universitas Kristen Petra, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Pancasila, Universitas Gunadarma, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Tarumanagara, dan Universitas Negeri Medan.
ADVERTISEMENT
"10 besar perguruan tinggi dengan kinerja tertinggi, mulai dari Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Udayana," ujarnya Bambang, dilansir laman resmi Ristekdikti.
Bambang menjelaskan, berdasarkan analisis terhadap data yang telah diverifikasi, terdapat 47 perguruan tinggi yang masuk dalam kelompok Mandiri, 146 perguruan tinggi kelompok Utama, 479 perguruan tinggi kelompok Madya, dan sebanyak 1.305 perguruan tinggi kelompok Binaan. Jumlah kontributor sebanyak 1.977 perguruan tinggi, meningkat dari periode tahun 2013-2015 yang hanya mencapai 1.447 perguruan tinggi.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Samsul Rizal mengatakan prestasi masuknya Unsyiah dalam pemeringkatan perguruan tinggi Klaster Mandiri bersama perguruan tinggi ternama lainnya di Indonesia, semakin menguatkan Unsyiah untuk menjadi perguruan tinggi berbasis penelitian dan pengembangan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya hal tersebut sesuai dengan perkembangan kompetisi global yang bukan lagi menuntut persaingan sumber daya alam, tetapi persaingan yang berbasis penguasaan pengetahuan dan karya intelektual. "Unsyiah terus bertransformasi bukan hanya menjadi perguruan tinggi berbasis pengajaran, tetapi juga berbasis penelitian dan pengembangan, sehingga lebih berdampak kepada masyarakat," ujar Samsul, Rabu (20/11).
Samsul menyebut transformasi itu akan melahirkan ide dan solusi kreatif yang sesuai dengan dinamika persoalan yang berkembang di tengah masyarakat. Bahkan, penguatan tersebut telah masuk dalam rencana strategis (renstra) Unsyiah untuk lima tahun ke depan.
"Setiap awal tahun anggaran, Unsyiah juga melakukan call for proposal kepada seluruh tenaga peneliti dan pengabdi di kampus," kata dia.
Samsul menambahkan, selama ini sumber pendanaan dan pembiayaan pengabdian Unsyiah berasal dari banyak sumber, seperti dana internal perguruan tinggi, dana pemerintah, kerja sama dengan berbagai pihak baik baik dalam dan luar negeri, dan juga dana dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Topik penelitian yang diusung juga selalu memperhatikan isu global, nasional, dan juga kebutuhan yang berkembang di wilayah Aceh . Dan kami berharap hasil penelitian yang dilakukan Unsyiah dapat memecahkan permasalahan di tengah masyarakat, sehingga mempercepat proses pembangunan," sebut Samsul.