Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Unsyiah Aceh Produksi Ribuan Hand Sanitizer, Dibagikan untuk Warga
1 April 2020 18:53 WIB
ADVERTISEMENT
Upaya cegah Virus Corona atau COVID-19, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah ) Banda Aceh, membagikan ribuan hand sanitizer kepada berbagai unit kerja dan masyarakat umum. Hand sanitizer diproduksi sendiri oleh kampus terbesar di Aceh itu, melalui Atsiri Research Center (ARC)
ADVERTISEMENT
Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal kepada sejumlah penerima di Halaman Kantor Pusat Administrasi Unsyiah, Rabu (1/4/2020). “Dengan merebaknya penyebaran COVID-19, kebutuhan hand sanitizer ini semakin tinggi. Mudah-mudahan produk ini bisa digunakan oleh orang-orang/kelompok yang membutuhkan,” ujarnya.
Pembagian hand sanitizer tersebut sudah lama direncanakan oleh Unsyiah dan ARC. Namun karena terkendala bahan baku yang langka di pasaran, sehingga pihak ARC harus melakukan pemesanan ke luar kota. Hand sanitizer yang diproduksi Unsyiah diberi nama U-Hansa.
Beberapa pihak penerima yang hadir menerima hand sanitizer adalah perwakilan Rumah Sakit Ibu dan Anak, Puskesmas Kopelma Darussalam, mahasiswa asing dan mahasiswa asal Papua, asrama Unsyiah, UKM di lingkungan Unsyiah, dan tenaga kebersihan di lingkungan Unsyiah.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk pembagian kepada masyarakat umum, tim ARC akan turun ke lapangan secara langsung, guna melihat kelompok membutuhkan. “Setelah botol U-Hansa ini kosong, mohon jangan dibuang, karena cairannya dapat diisi ulang oleh pihak ARC dengan membawa botol,” harap Prof Samsul.
Ketua ARC Unsyiah, Syaifullah Muhammad, mengatakan sebanyak 50 botol kemasan 500 ml masing-masing dibagikan untuk masjid, penjara, rumah sakit, puskesmas, dan unit-unit lain. Kemudian, sebanyak 1.700 botol kemasan 60 ml akan dibagikan untuk masyarakat umum yang rentan COVID-19.
“Yang terpenting adalah pembagian yang kami lakukan tepat sasaran, fokus pada kelompok masyarakat yang rentan, seperti nyak-nyak yang berjualan di pasar, pemulung, dan profesi lain yang memang benar-benar membutuhkan,” tutupnya. []
ADVERTISEMENT