Kampung Berseri Astra Cengkareng Timur Jaga Harmonisasi Alam Biar Makmur

Achmad Humaidy
Lulusan Ilmu Komunikasi yang pernah menjadi buruh bank BUMN dan hijrah menjadi freelance content writer dan KOL Specialist untuk survive di industri digital. #BloggerEksis
Konten dari Pengguna
27 Desember 2022 0:27 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Achmad Humaidy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menuju Lingkungan Lestari (desain pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Menuju Lingkungan Lestari (desain pribadi)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tukar pendapat sering dilakukan warga Kampung RW. 011 wilayah Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Beberapa fenomena di lapangan sering ditemukan mulai dari harga sayur yang mahal, minim lahan penghijauan, dan persoalan sampah di tengah lingkungan kumuh serta miskin. Kemudian, masalah-masalah yang ada dicarikan jalan keluar melalui rembuk warga sehingga keterlibatan masyarakat pun menjadi andil yang begitu berharga.
Dari sudut Jakarta ini, kelompok emak-emak terlihat mendominasi semua kegiatan kemasyarakatan. Banyak cara yang mereka lakukan untuk menegakkan empat pilar sosial dalam bermasyarakat pada bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan kewirausahaan. Empat pilar ini sejalan dengan implementasi pengembangan dari perusahaan Astra untuk sektor Astra Cerdas, Astra Hijau, Astra Sehat, dan Astra Kreatif. Maka dari itu, wilayah RW. 011 Cengkareng Timur ditunjuk sebagai Kampung Berseri Astra yang punya dampak bagi kehidupan warga.
Pembinaan program inovasi Posyandu secara berkala (instagram @kbacengkareng)
Awalnya, kalangan emak-emak yang tergabung dalam kader kesehatan mendapat pelatihan secara intens tentang posyandu. Kesadaran akan bahaya stunting pada anak membuat para emak bersemangat untuk menjaga pola makan dan gizi seimbang keluarga yang lebih baik. Bahkan, saat pandemi sekalipun mereka membuat program Posyandu Mobile sehingga emak-emak dan anaknya yang takut keluar rumah karena virus tetap terlayani kesehatannya secara optimal.
ADVERTISEMENT

Menata Lingkungan Hijau

Gerakan penghijauan di Kampung Berseri Astra Cengkareng Timur (dokumentasi pribadi)
Bapak-bapak tak mau ketinggalan ambil peran dalam kegiatan penghijauan. Mereka dibekali pengetahuan tentang cara menanam dan merawat tanaman dari pihak Astra. Kehadiran tumbuhan di lingkungan yang padat penduduk tersebut diyakini bisa mensuplai oksigen lebih banyak dan udara menjadi lebih segar. Dari situ, lomba penghijauan dan kebersihan antar RT dicetuskan sehingga masyarakat mulai terbiasa memelihara lingkungan sekitar.
Kegiatan penghijauan tak berhenti sampai situ. Program Kampung Iklim (ProKlim) pun diimplementasikan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Berkat konsistensi para warga, Kampung Berseri Astra Cengkareng Timur menang lomba panen dan olah microgreen wheatgrass. Mereka pun dinobatkan sebagai Kampung Utama dalam ProKlim 2021.
salah satu tanaman sayur yang tumbuh di lumbung (dokumentasi pribadi)
Sementara itu, adaptasi lingkungan yang dilakukan warga RW. 011 Cengkareng Timur yaitu peningkatan ketahanan pangan. Warga punya dua lumbung yang ditanami ragam sayuran. Beberapa sayur mayur yang sudah tumbuh bisa langsung dipetik warga untuk diolah menjadi masakan.
ADVERTISEMENT
Beberapa warga pernah inisiatif membuat banyak jenis olahan makanan dan minuman sehat dari daun kelor. Seperti yang kita tahu bahwa tanaman kelor kaya akan nutrisi dan senyawa yang dibutuhkan tubuh seperti antioksidan, protein, dan magnesium. Dari situ menu puding, keripik, dan minuman terbukti bisa membuat sehat kampungnya serta bahagia warganya saat mengonsumsi kandungan dari daun kelor.
Setelah daun kelor, emak-emak yang tergabung dalam kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kemudian menerapkan hidroponik, budidaya jamur tiram, dan pengolahan minyak jelantah (MiJel). Hasil yang didapat dari kegiatan ini tak berlangsung lama karena media tanam yang dipergunakan ternyata tak cocok dengan kondisi iklim sekitar.
ADVERTISEMENT
Rumah Jamur yang ada di Cengkareng Timur hanya bertahan tiga tahun saja. Ceritanya, mereka butuh baglog yang lebih banyak. Baglog ini sejenis media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram. Cara merawat baglog pun harus dilakukan dalam ruangan yang memiliki kemampuan jaga suhu dan kelembapan. Perawatan baglog inilah yang membuat warga mengalami gagal panen dan budidayanya tak bertahan lebih lama.
Budidaya jamur tiram untuk menumbuhkan minat kewirausahaan yang bergulir tahun 2019 (dok. Kampung Berseri Astra)

Mengelola Sampah secara Berkelanjutan

Sementara mitigasi terhadap perubahan iklim yang dilakukan warga RW. 011 Cengkareng Timur yaitu melakukan pengelolaan sampah, baik yang bersifat limbah cair dan padat melalui bank sampah. Semua sampah yang sudah dikumpul dan dipilah warga bisa ditimbang. Hasil penimbangan bisa ditukar dengan uang tunai setahun sekali.
ADVERTISEMENT
Uniknya, sampah-sampah yang sudah dikumpulkan tak langsung dimusnahkan atau dibiarkan menumpuk begitu saja. Ada sampah organik yang dicacah lalu didiamkan sampai busuk selama 2 minggu hingga menjadi pupuk kompos.
Pelatihan manajemen bank sampah sekaligus pemberian perangkat olah sampah (dok. Kampung Berseri Astra)
Pada tahun 2018, pihak Astra juga sudah menyerahkan komposter dan perangkat bank sampah lain untuk menunjang kegiatan mitigasi lingkungan ini. Komposter menjadi alat pengolahan sampah organik rumah tangga yang memanfaatkan tong untuk dibenamkan ke dalam tanah. Dari sampah sisa tersebut bisa menjadi pupuk yang berharga untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Kompos yang sudah diproduksi disebar kepada warga kampung supaya tanaman di pekarangan rumahnya bisa tumbuh.
Selain itu, inovasi lain terhadap sampah dilakukan dengan pemberdayaan limbah rumah tangga dari air cucian beras. Limbah air ini disinyalir mengandung zat pati, membantu proses fotosintesis, dan mencegah tanaman layu. Tanaman hias yang menyejukkan mata dan ditanam warga pada lahan terbatas di pekarangan rumahnya pun bisa tetap indah sehingga menunjukkan pesona warnanya.
Seorang warga sedang menyiram tanaman di depan rumahnya dari air cucian beras (dok. IG @KBACengkareng)
Disisi lain, limbah padat seperti kertas yang ada di wilayah RW.011 Cengkareng Timur juga dimasukkan dalam botol plastik untuk jadi ecobrick. Sampah-sampah digunting sampai bagian terkecil sehingga muatan dalam satu botol plastik menjadi penuh. Setelah botol plastik terkumpul, maka botol-botol itu bisa disusun menjadi bentuk maket tulisan yang menghiasi jalan.
Ecobricks hasil karya dari daur ulang sampah (dokumentasi pribadi)
Beberapa cenderamata berbahan dasar sampah pun sudah dibuat dari tangan terampil kalangan emak-emak. Meski jumlahnya masih terbatas, tapi ke depan kegiatan ini akan digiatkan kembali untuk menjadi lahan wira usaha warga dalam bidang kerajinan tangan. Mereka ingin mendapat penghasilan dari hasil karyanya tersebut.
Hasil karya dari tangan terampil kegiatan warga PKK RW. 011 wilayah Cengkareng Timur (dokpri)
Aneka manfaat yang sudah dirasakan warga membuat mereka terus bangkit bersama untuk kegiatan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Gerakan penanaman yang semula hanya sebatas sayur mayur saja, menjadi lebih berkembang untuk tanaman obat-obatan. Tekad yang kuat untuk menjaga lingkungan juga didukung Astra dengan menyerahkan tanaman berupa palem, rak kebun sayur, sekaligus pelatihan media tanam lain dari barang bekas.
ADVERTISEMENT
Pak Abdullah yang menjadi penggerak Kampung Berseri Astra wilayah Cengkareng Timur mengaku sangat bersyukur bisa mengajak warga kampung terlibat dan merasakan manfaat dari menjaga lingkungan. Ia juga dapat banyak pengetahuan dan pengalaman seperti apa mewujudkan urban farming dan pengolahan sampah selama ini.
Terakhir, Pak Abdul mengikuti pelatihan local champion di Jawa Timur. Ia mendapat inspirasi baru untuk melakukan pengolahan air bersih yang ada di Malang dan penertiban gorong-gorong untuk menangkap ikan sehingga bisa menampung atau menjadi area resapan banjir seperti diluar negeri.
Pak Abdullah bersama kelompok PKK sedang berbincang dengan penulis (dokpri)
Menurut Pak Abdul, apa yang dilakukannya bersama warga kampung bisa menjadi tabungan dan warisan lingkungan terhadap anak cucunya kelak.
ADVERTISEMENT

Menjadi Kampung Berseri

Sudut Kampung Berseri Astra Cengkareng Timur (dokumentasi pribadi)
Tumbuh dan bangkit. Dua frase kata yang menjadi pemicu semangat warga kampung RW. 011 Cengkareng Timur untuk mewujudkan perubahan lingkungan. Dari kampung yang dulunya dianggap kumuh dan miskin, kini tampak lebih hijau dan asri. Ke depan, diharap makin banyak warga yang sadar dan mau terlibat gerak bareng.
Depan rumah warga mulai banyak yang melakukan penghijauan. Meski lahan terbatas, aneka tanaman bisa tumbuh dan membuat suasana kampung begitu berseri. Kegiatan kerja bakti juga rutin dilakukan mingguan tak hanya sekadar dalam bentuk penanaman, tetapi juga ada aksi membersihkan saluran air.
Pagar rumah warga yang ditanami bayam dengan media tanam alternatif (IG @kbacengkareng)
Semangat penghijauan dan cinta lingkungan yang dibangkitkan warga bisa terasa bagi siapa saja yang menginjakkan kaki ke kampung ini. Saat penulis berkeliling kampung dari gang ke gang memang terasa adem sekali walau kondisi kampung terbilang padat penduduk. Pagar-pagar rumah banyak ditanami tumbuhan hijau.
ADVERTISEMENT
Menurut Pak Abdul yang menemani penulis keliling siang itu sehabis hujan, Ia ingin sekali supaya kampungnya juga punya daya tarik ekowisata. Siapa saja yang datang tak hanya bisa menikmati kondisi hijau, tetapi juga berinteraksi dengan warga sekitar.
Pengelolaan lingkungan yang makin ramah tentu berawal dari program Community Social Responsibility (CSR) yang ditawarkan PT Astra International. Konsep kemitraan dalam bentuk pendampingan ini sudah dilakukan sejak 2013. Astra senantiasa berkomitmen untuk menciptakan kontribusi sosial berkelanjutan dengan mengembangkan potensi masyarakat melalui program Kampung Berseri ASTRA.
ADVERTISEMENT
Gerak bareng dalam Pekarangan Lestari yang digagas warga sebelumnya dianggap seiring dengan semangat perusahaan Astra yang mewujudkan perubahan lingkungan. Pada 2016, Astra secara resmi mengumumkan bahwa wilayah RW.011 Cengkareng Timur menjadi wilayah binaan Kampung Berseri Astra seperti kampung lain yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kemitraan dari Astra menjadi amunisi warga kampung untuk mengubah lingkungannya. Pada pilar pendidikan, Astra juga melakukan suntikan melalui pendampingan manajemen sekolah, kantin sehat, rak buku perpustakaan, sampai sarana ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Kehadiran Astra pada sektor pendidikan ini mewujudkan SDN 21 Cengkareng Timur sebagai sekolah binaan adiwiyata tingkat nasional. Astra turut mengadakan kegiatan “green ticket” sebagai bentuk sharing dan praktik siswa untuk mengolah limbah yang ada di sekitar lingkungannya menjadi benda yang bermanfaat atau produk kreatif lain. Contoh para siswa berhasil membuat anemometer atau alat pengukur kecepatan angin serta alat permainan tradisional dari limbah rumah tangga. Demi peningkatan kualitas generasi masa depan, Kurikulum Berseri Astra juga dimasukkan sebagai ilmu yang bisa diserap oleh para peserta didik sejak dini.
Perpustakaan di RPTRA Cengkareng Timur yang juga dibangun oleh ASTRA (dokpri)
Gerak bareng sudah diwujudkan untuk menegakkan pilar yang sudah ditetapkan. Menjadi kampung berseri bukan lagi mimpi dan kini bisa dinikmati. Segala proses yang dilalui bagian dari pemantik yang bisa disyukuri. Letupkan semangat bangkit bersama di penjuru negeri supaya siapa saja sadar punya tanggung jawab yang sama untuk membangun bangsa ini. Pilar kesehatan, lingkungan, kewirausahaan, dan pendidikan dapat membuat hidup kita makin harmonis dan selaras dengan alam. Dengan begitu Indonesia makmur untuk waktu yang akan datang bisa direalisasikan.
Jaga harmonisasi alam untuk hidup yang lebih makmur (desain pribadi)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT