Cerita Vannie Astecat, Personal Stylist Afgan dan BCL

21 Maret 2017 8:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Vannie Astecat dan Marsha Timothy (Foto: Instagram @astecat)
zoom-in-whitePerbesar
Vannie Astecat dan Marsha Timothy (Foto: Instagram @astecat)
Vannie Astecat (30) dikenal sebagai personal stylist dua artis ternama Indonesia. Mereka adalah Bunga Citra Lestari dan Afgan. Dua artis itu diakui sebagai klien yang paling berkesan bagi Vanie yang sudah menggeluti serius profesinya sejak 2006. 
ADVERTISEMENT
Sebelum memegang dua nama besar itu, Vannie sempat mengambil banyak panggilan freelance dan menangani banyak artis. Kini, ia sudah dapat memiliki stylenya sendiri untuk menentukan look dari seorang artis.
Tantri 'Kotak' adalah contoh paling nyata. Transformasi Tantri dari yang terkesan sangar dan rock 'n' roll hingga saat ini, yang terlihat lebih feminin adalah buah hasil tangan Vannie.
Sekarang, minimalis dan cantik adalah dua kata yang menggambarkan style dari seorang Vannie. Hal ini tercerminkan dari image BCL dan Afgan yang sederhana, tapi tetap elegan dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Kalau aku lebih minimalis dan mengeluarkan karakter si klienku sendiri. Jadi enggak menghilangkan karakter yang sudah ada. Kan ada transformasi yang dari sweet girl jadi edgy," ucap Vannie ketika dihubungi kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Walaupun cara kerja seorang personal stylist adalah menentukan apa yang akan dipakai artis, mulai dari rambut, aksesoris, busana, hingga sepatu, Vannie juga mengatakan bahwa klien yang ditangani juga selalu memiliki keinginannya masing-masing. 
Baca Juga:
Contohnya BCL, yang ingin dirinya terlihat kurus saat mengenakan busana dari desainer. Atau misalkan Afgan, yang tidak bisa terlalu banyak layer dalam busananya.
Perkara ini tidak hanya datang dari artisnya saja, tapi desainer yang juga terlibat untuk menempelkan hasil karya mereka di badan artis itu. Juga, penampilan artis akan mempengaruhi opini publik yang akhirnya menentukan, apakah mereka suka atau tidak suka dengan penampilan artis tersebut. 
ADVERTISEMENT
Semua permintaan ini didengarkan oleh Vannie. Sehingga ia dapat mencari jalan tengah untuk menentukan image building yang ingin diciptakan.
Vannie melihat seorang artis atau klien yang tangani adalah sebuah brand. Menurutnya, bagaimanapun brand itu harus di-branding image-nya. 
"Enggak hanya untuk dia manggung doang, tapi segala pekerjaan yang berhubungan dengan dia di publik itu harus dibangun," katanya.
Sebagai personal stylist artis Indonesia, khususnya BCL dan Afgan, perempuan kelahiran 27 Januari 1987 ini mengaku belajar banyak hal. Pertama, ia jadi bisa mengenai karakter banyak orang.
Tidak hanya artis yang ia tangani, tapi juga pihak-pihak yang ikut terlibat di dalamnya. Menurut Vannie, hal ini juga mempengaruhi sikap stylist agar bisa berkompromi dengan kemauan artis dan desainer.
ADVERTISEMENT
"Style sendiri itu bisa menjadi baik, menjadi sebuah karakter juga karena ada diskusi antara kita dengan klien karena dia pasti punya keinginan. Kita sebagai stylist memfilter yang dia mau dan bagus untuk market," ucap perempuan lulusan LaSalle College itu.
Selain itu, ia juga bisa mempelajari kehidupan dengan menggeluti profesinya sebagai personal stylist. Vanie menyadari bahwa hidup ini sesungguhnya warna-warni di mana tidak selalu hidup itu indah dan hidup juga tidak melulu buruk.
"Kamu tidak dibutakan dengan gambaran yang ada di film atau buku tentang kehidupan," ucap Vannie.
Saat disinggung masalah harga yang dipatoknya sebagai seorang personal stylist, Vannie pun berani buka-bukaan. Menurutnya, ada 3 kategori dalam honor seorang fashion stylist.
ADVERTISEMENT
Pertama dibayar per proyek, kedua dibayar per bulan, dan ketiga dibayar per proyek, namun memiliki hitungan berapa tampilan busana yang ditatanya.
"Kalau aku sih hitungannya cuma punya 2 rate: reguler sama non reguler. Reguler artinya aku emang handle semua jadwal artis itu. Jadi kalau dia ngasih satu tanggal ya aku sampai satu tanggal itu," katanya.
"Kalau non reguler itu biasanya pastilah lebih mahal daripada yang reguler. Non reguler itu biasanya artis yang cuma pakai aku mungkin bulan ini aja, bulan depan enggak. Bukan langganan. Maksimal 2 look, kalau lebih dari 2 biasanya aku kenain charge lagi," lanjutnya sambil menutup perbincangan.